Namrole,
www.suaraburuselatan.com <><>
Masyarakat di Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan
(Bursel) masih bisa membeli berbagai kebutuhannya, terutama Sembilan Bahan
Pokok (Sembako) di tingkat pengecer hingga dua minggu kedepan jika jalur
transportasi masih lancar, sebab para distributor di daerah ini masih memiliki
stok Sembako yang cukup untuk dua minggu kedepan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Kadisperindag) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Yan Latuperissa kepada
wartawan di ruang kerjanya, Kamis (24/6).
“Kondisi stok sembako di daerah ini masih terbilang
stabil, tetapi ini bisa terpengaruh jika jalur transportasi lautan maupun
daratan terganggung,” kata Latuperissa.
Dikatakan, stok yang dimiliki saat ini di tingkat
distributor masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 2 minggu yang akan
datang. Dimana, di tingkat distributor, masih terdapat stok berupa Beras 45
ton, Gula Pasir 4 ton, Terigu 40 sak, Susu 50 karton, Mentega 40 Karton, Minyak
Goreng 300 karton, Telur 100 ikat, Ayam Ras 5 karung. Disamping, masih ada juga
stok di tingkat pengecer.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa apabila
sewaktu-waktu kondisi lautan turut bergejolak dan larangan berlayar pun
dikeluarkan, maka akan berdampak pada upaya pendistribusian stok ke Namrole.
Tetapi, menurutnya, dalam beberapa hari terakhir,
masih ada kapal yang berlayar dan memasok berbagai sembako ke daerah ini.
“Saat ini juga kapal masih jalan. Kemarin
(Selasa-red), feri KMP Tanjung Kabat masih masuk dan ada lima truk juga yang
masih bisa membawa barang. Jadi, ada penambahan stok sehingga tidak ada
masalah,” ujarnya.
Tetapi, katanya lagi, apabila nanti ada larangan
berlayar dan semua kapal tidak bisa berlayar serta memasok barang ke Namrole,
maka alternatif lain yang bisa digunakan oleh para pedagang ialah melalui jalur
darat, yakni jalur lintas Namlea-Namrole.
“Jadi, kalau ada larangan berlayar, maka
pendistribusian barang, terutama sembako bisa melewati jalur Namlea dan kalau
masih bisa melewati jalur Namlea, maka dapat dipastikan persediaan stok Sembako
akan tetap aman. Sebab, sampai saat ini jalur lintas Namlea itu masih lancar
setiap saat,” terangnya.
Walau begitu, Latuperissa mengaku cukup kuatir
dengan kondisi jalan lintas Namlea-Namrole yang sudah mengalami kerusakan pada
beberapa titik dan ditakutkan akan bertambah parah sehingga dapat berpengaruh
secara langsung terhadap pendistribusian sembako dari Namlea ke Namrole ketika
ada larangan berlayar nantinya.
“Kami kuatir, kalau dalam minggu-minggu kedepan ini
terjadi kerusakan jalan yang parah, maka dapat pula mengganggu proses distribusi
sembako dari Namlea ke Namrole,” ucapnya.
Sementara itu, terkait dengan harga Sembako di
Namrole, Latuperissa mengaku masih stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan
pada seluruh jenis sembako yang diperjual belikan oleh pedagang di daerah ini.
“Kalau, untuk kenaikan harga juga hanya terjadi pada
gula pasir dan telur ayam ras. Dimana, gula pasir sebelumnya Rp. 15.000/Kg,
tetapi sudah berfluktuasi menjadi Rp. 16.000/Kg karena terjadi kenaikan harga
di tingkat distributor, yakni dari 650.000/karung menjadi 670.000/karung.
Sedangkan, untuk telur itu mengalami fluktuasi dari 2.000 menjadi 2500, tetapi
dia berfluktuasi tergantung dari ketersediaan stok di lapangan. Jadi harga juga
masih terbilang normal saja,” urainya. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!