Namrole,
SBS.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak
akan segan-segan untuk memecat kadernya, jika terbukti mbalelo dan bekerja
untuk memenangkan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel)
lainnya yang bukan diusung oleh Partai Besutan Megawati itu.
Ancaman pemecatan itu ditegaskan langsung oleh Ketua
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Kehormatan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun dihadapan seluruh Pengurus PDIP Kabupaten
Bursel, baik DPC, PAC maupun Ranting yang hadir dalam kegiatan Rapat Kerja
Cabang Khusus (Rakercabsus) dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I DPC PDIP
“Kader partai bertanggung jawab untuk memenangkan
pertarungan dan kepada teman-teman yang menghadiri dan mendukung calon-calon
lain, dengan segala hormat, maaf dengan terpaksa saya keluarkan dari partai,”
tegas Watubun.
Mantan Ketua DPP PDIP Bidang Otonomi Daerah ini pun
menjelaskan bahwa ketika PDIP memberikan rekomendasi kepada TOP-BU, pihaknya
telah memanggil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel untuk menjelaskan alasannya
dengan maksud supaya keputusan ini harus diterima oleh seluruh jajaran partai.
“Kita berbeda disaat proses, tetapi ketika keputusan
turun, maka semua yang mengaku PDIP harus merapatkan barisan untuk memenangkan
pasangan yang direkomendasikan, tidak ada pilihan lain,” tegasnya.
Anggota Komisi II DPR RI, apa yang ditegaskannya itu
bukan hanya sekedar menakut-nakuti kader partai, tetapi akan dilakukan jika
terbukti ada kader yang mbalelo dari isi rekomendasi partai tersebut.
“Kewenangan memecat pengurus PAC, itu naik saja di
pengurus DPD, Pak Evert Kermite punya tugas. Kalau untuk DPC dan DPD saya ada
tunggu juga. Sekali lagi ini bukan menakut-nakuti teman-teman, tetapi di partai
itu ada aturan main yang harus ditaati,” paparnya.
Olehnya itu, Watubun lalu menugaskan seluruh barisan
PDIP di Kabupaten Bursel untuk memetakan kekuatan politi di lapangan serta
membaca kekuatan lawan dengan mengimplementasikan strategi-strategi politik
yang santun untuk memenangkan TOP-BU.
“Sekali lagi, Ketua DPC, kerahkan kekuatan.
Keringkan laut dan ratakan gunung, tapi Santai. Jangan lupa bahwa pilkada
adalah proses demokrasi bagi rakyat. Jadi, tidak boleh dengan kekerasan, kita
semua adalah saudara, seluruh rakyat Bursel adalah satu keluarga besar. Kita harus
bertarung dalam koridor aturan, pilkada harus berjalan dengan damai untuk
mencapai kemenangan dalam etika dan moral,” tuturnya.
Sama halnya dengan Watubun, Ketua DPD PDIP Maluku,
Edwin Huwae pun menegaskan bahwa jika terbukti ada kader partai yang mbalelo,
maka akan segera dipecat.
“Hadir juga Pak Komarudin Watubun, Ketua Bidang
Kehormatan, tugasnya untuk pecat-pecat orang di tingkat pusat dan juga Pak
Evert Kermita, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Maluku, beliau juga
tugasnya pecat-pecat. Jadi, kalau DPC menilai ada kader yang mbalelo dalam
proses-proses hari ini, tentu kita akan pertimbangkan secara matang dan jika
terbukti akan dipecat,” tegas Ketua DPRD Provinsi Maluku itu.
Dalam Konfercabsus dan Konfercab I itu, seluruh
Pengurus PAC dan Ranting se-Kecamatan Ambalau tidak hadir dan menurut Huwae
perlu ditelusuri alasannya.
“Jika ketidakhadiran ini karena ada kendala, ya kita
maklumi, tetapi jika tidak hadir ini karena mendukung calon lain, maka harus
dipecat,” tandas putra Desa Allang itu.
Wakil Rakyat Maluku asal dapil Kabupaten Maluku
tengah ini mengatakan bahwa PDIP dibangun dalam kerangka semangat kebersamaan.
Oleh karena itu, siapa pun dia yang tidak ingin ada dalam gerbong kebersamaan
untuk membangun solidaritas dan soliditas guna membesarkan partai ini dan
bekerja untuk kepentingan rakyat, maka silahkan keluar.
“Ibu Megawati sering menyampaikan bahwa jika tidak
mau sama-sama dengan PDIP, maka diluar saja dan kami kira kami di daerah juga
begitu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel, Sami
Latbual pun menegaskan bahwa sebagai kader partai dirinya bersama seluruh kader
militansi di Kabupaten Bursel harus tunduk kepada keputusan partai untuk
memenangkan TOP-BU.
“Saya berterima kasih atas seluruh dukungan
teman-teman di daerah ini, tetapi Tuhan berkehendak lain. Rekomendasi telah
diputuskan kepada pasangan TOP-BU. Oleh karena itu, sebagai kader partai kita
harus tunduk terhadap keputusan partai,” kata Ketua Fraksi PDIP di DPRD
Kabupaten Bursel itu.
Lebih lanjut, Ketua AMGPM Daerah Buru Selatan ini
pun menegaskan bahwa tidak ada asalan lain untuk tidak memenangkan TOP-BU dalam
perhelatan Pilkada Kabupaten Bursel 9 Desember 2015 mendatang.
“Tidak ada alasan lain, kita harus bergandengan
tangan untuk memenangkan pasangan calon yang telah direkomendasikan partai.
Gunung akan kita ratakan dan lautan akan kita keringkan untuk memenangkan
TOP-BU,” tandasnya.
Tambahnya mantan Ketua GAMKI Kabupaten Bursel ini,
jika ada kader partai dibawahnya yang mbalelo, maka pihaknya akan melakukan pemecatan
sebagai bukti keseriusannya untuk memenangkan pasangan TOP-BU.
“Jika ada
kader yang agak miring-miring, maaf akan kami pecat. Dari pada saya dipecat,
saya pecat duluan,” ungkap mantan wartawan tabloid lokal itu. (SBS-01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!