Hubungan Ketua
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bursel,
Masrudin Solissa yang juga anggota DPRD Kabupaten Bursel dikabarkan sejak lama
mengalami keretakan dengan Bupati Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Solissa dan
Wakil Bupati Kabupaten Bursel, Buce Ayub Seleky.
Bahkan, sebelum
DPP PPP merekomendasikan pasangan Tagop Sudarsono Solissa-Buce Ayub Seleky
(TOP-BU), Masrudin sering kali menyampaikan statment yang berseberangan, bahkan
secara terang menderang, Masruddin mengarahkan kepada orang-orang terdekatnya
untuk mendukung Calon Bupati lain, yakni Hakim Fatsey yang kini berpasangan
dengan Anthonius Lesnussa atau dikenal dengan HIKMAT.
Sikap
berseberangan yang dipertontonkan oleh Masrudin itu pun bukan hanya tersebar
luas di Bumi Fuka Bipolo saja, tetapi sampai juga ke telinga DPW PPP Provinsi
Maluku. Bahkan, dalam deklarasi pasangan TOP-BU di Lapangan Sepak Bola Desa
Elfule, Kecamatan Namrole, Selasa (28/7) pun Ketua Bidang Organisasi dan
Pengkaderan DPW PPP Provinsi Maluku, Hendra Suat pun harus turun tangan untuk
mengklarifikasi hal tersebut di hadapan pasangan TOP-BU maupun 9 parpol koalisi
yang merekomendasikan TOP-BU serta seluruh pendukung TOP-BU yang hadir dalam
proses deklarasi tersebut.
“Kehadiran saya
disini juga mau mengklarifikasi isu bahwa Adinda Saya (Masrudin-red) ini ada
dimana-mana. Tapi dengan sikap tegas, hari ini adinda kita telah berada di
tengah-tengah kita dan dia adalah salah satu pengurus DPD PPP Kabupaten Bursel
yang mengaminkan pasangan Tagop Sudarsono Solissa dan Buce Ayub Seleky sebagai
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel,” kata Suat.
Bahkan, Suat
kemudian mengundang Tagop untuk maju kedepan dan berjabat tangan dengan
Masrudin sebagai tanda bahwa mereka berdua adalah orang bersaudara.
“Mereka berdua
ini adik kakak, mereka berdua ini sama, yang namanya ikan itu, kepala berjalan,
ekornya pasti ikut. Mereka berdua ini adik kakak, berarti mereka berdua ini
orang Bursel. Satunya anggota DPRD Kabupaten Bursel dan satunya Bupati
Kabupaten Bursel,” ungkapnya sembari disambut kata setuju yang diucapkan oleh
Tagop dan Masrudin.
Namun, katanya
lagi, jika kedepannya, Masrudin maupun kader PPP lainnya di Bumi Fuka Bipolo
ini kedapatan dan terbukti membelot dari rekomendasi PPP dan bekerja kepada
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati lain, maka pihaknya tidak akan
segan-segan untuk mengambil langkah tegas untuk memberikan sanksi berupa
pemecatan.
“Jika ada yang tidak
bekerja untuk memenangkan TOP-BU atau lari ke tempat lain, maka saya tidak
segan-segan menggunakan jabatan untuk memberhentikan yang bersangkutan. Ini
komitmen,” tegasnya.
Dilain sisi,
Suat pun mengingatkan seluruh kader PPP di Kabupaten Bursel maupun warga
Kabupaten Bursel untuk tidak tergoda dengan berbagai praktek money politic yang
bisa saja dimainkan oleh oknum-oknum tertentu jelang puncak perhelatan Pilkada
Bursel, 9 Desember 2015 mendatang.
“Apa yang kita
lakukan hari ini, ujungnya tanggal 9 desember, PPP hanya berpesan awas serangan
fajar dan serangan sore. Kalau ada yang datang dengan merah dan biru, ambil
tapi pilih TOP-BU,” tuturnya.
Sementara itu,
Masrudin yang diberikan kesempatan oleh Suat untuk menyampaikan beberapa
statment, mengaku bahwa dirinya masih sejalan dengan TOP-BU hingga kini.
“Pak Tagop dan
Pak Buce, Alhamdulillah sampai hari ini kita masih bersama seperti lima tahun
yang lalu. Setelah saya berdiri disini, semangat Saya seperti yang telah
disampaikan oleh Ketua OKK DPW PPP Provinsi Maluku tadi bahwa tidak ada lain
lagi, pilihannya hanya kepada abang Tagop dan Pak Buce,” katanya Sekretaris
KAHMI Kabupaten Bursel itu.
Lebih lanjut,
anggota DPRD Kabupaten Bursel dua periode dari Dapil Kecamatan Namrole-Fena
Fafan ini pun mengingatkan seluruh pendukungnya maupun warga Kabupaten Bursel
secara umum untuk bergandengan tangan dalam rangka memenangkan pasangan yang
diusung oleh partai tempatnya bernaung itu.
“Kalau kita
semua punya semangat, kalau kita semua punya niat baik, kalau kita semua punya
rasa persaudaraan, maka pilihan PPP hanya ada di Pak Tagop dan Pak Buce.
Artinya bahwa saya berdiri disini, misalnya teman-teman, saudara-saudara, saya
punya adik-adik, saya punya kakak-kakak, saya punya orang-orang tua, saya punya
anak-anak, kalau sayang saya musti sayang pak tagop juga,” terangnya.
Dimana,
tambahnya, apa yang telah disampaikan olehnya itu merupakan bukti bahwa dirinya
akan bersama-sama dengan seluruh jajaran PPP Kabupaten Bursel maupun semua
parpol pengusung TOP-BU bergandengan tangan untuk memenangkan TOP-BU.
“Saya bicara ini
sebagai bukti bahwa kita sama-sama dengan Pak Tagop dan Pak Buce. Kita semua
harus sama-sama memenangkan Pak Tagop dan Pak Buce,” ucapnya. (SBS-01)
berbelok sja bapak... selagi itu adalah kebenaran... jangan takut kehilangan jabatan tapi harus takut ketika kehilangan kebenaran..
ReplyDeletePost a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!