Namrole,
SBS.
43 orang pengelola Perpustakaan Desa pada 43 Desa di
Kabupaten Buru Selatan (Bursel) selama ini belum diberikan dorongan lewat
pemberian insentif dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bursel dibawa kepemimpinan
Bupati Tagop Sudarsono Solissa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky.
Makanya kedepan, pihak Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Bursel bakal memperjuangkan agar para pengelola Perpustakaan
Desa itu dapat memperoleh insentif pada Tahun 2016 mendatang.
Hal itu dikatakan langsung oleh Kepala Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bursel, Semuel Tuhumury kepada wartawan
di ruang kerjanya kemarin.
“Satu hal yang ingin saya ingin perjuangkan itu
ialah pemberian insentif bagi pengelola Perpustakaan Desa di Kabupaten Bursel
ini. Sebab, siapa pun dia, kalau tidak diberikan insentif kan repot,” kata
Tuhumury.
Menurut Tuhumury, sejak Tahun 2009 hingga Tahun 2014
kemarin, di Kabupaten Bursel sudah tersebar sebanyak 43 Perpustakaan Desa.
Dimana, yang paling banyak terdapat di Kecamatan Namrole dengan 12 Perpustakaan
Desa dan Kecamatan Leksula dengan 14 Perpustakaan Desa.
“Perpustakaan Desa ini merupakan bantuan sejak Tahun
2009-2014 kemarin. Tiap tahunnya itu ada bantuan, terakhir Tahun 2014 itu yang
terbanyak, yakni untuk 14 Desa. Totalnya sudah 43 Perpustakaan Desa. Dimana,
pada tiap desa itu terdapat masing-masing 1 orang pengelola Perpustakaan Desa,”
urainya.
Dimana, lanjutnya lagi, pada setiap Perpustakaan
Desa itu terdapat masing-masing seorang pengelola perpustakaan yang harus pula
diperhatikan oleh pemerintah daerah.
“Jadi ini bukan gajilah, tapi semacam insentif untuk
memotivasi dia dalam mengelola dan menjaga Perpustakaan Desa itu. Sebab, kalau
dengan ADD atau nantinya dengan Dana Desa ratusan juta ya, itu pun masih dalam
tanda koma,” ujarnya.
Dimana, katanya lagi, untuk menjawab upaya pemberian
insentif bagi para pengelola Perpustakaan Desa itu, maka Pemkab Bursel harus
menyediakan anggaran dalam APBD Tahun 2016 minimal Rp. 129.000.000.
“Ya sekitar Rp. 250.000-300.000 per orang lah.
Mudah-mudahan ini bisa disetujui. Sebab, di Provinsi Maluku juga pakai insentif.
Olehnya itu, kami pun berharap insentif desa ini bisa diakomodir dalam
penganggaran nanti. Dimana, akan kami rancangkan itu bukan hanya untuk 43 saja,
tetapi kita pun akan antisipasi apabila ada bantuan Perpustakaan Desa lagi yang
masuk Tahun 2015 ini, sehingga kedepan semua pengelola Perpustakaan Desa akan
mendapat insentif sebagai pendorong,” tandasnya.
Jika hal itu bisa disetujui di tingkat Perencanaan
di Bappeda Kabupaten Bursel hingga diputuskan oleh DPRD Kabupaten Bursel, maka
dirinya yakin pengelolaan Perpustakaan Desa akan semakin maksimal lagi dalam
menjawab tuntutan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bumi Fuka Bipolo
tercinta ini.
“Dengan adanya pemberian insentif itu, pengelolaan
perpustakaan desa diyakini pasti akan lebih baik. Sebab, pengelolah akan merasa
lebih bertanggung jawab,” katanya yakin.
Disisi yang lain, pria yang akrab disapa Semy ini
pun berharap adanya dukungan dari pemerintah masing-masing desa dalam menunjang
program Perpustakaan Desa ini, sebab sebesar apa pun dorongan dari pihaknya,
tetapi jika tak di dukung pula oleh pemerintah desa, maka harapan maksimal yang
ingin dicapai tak bakal digapai.
Maka dari itu, perlu ada terobosan-terobosan positif
sebagai pemacuh atau pendorong guna mencapai tujuan dimaksud. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!