SOLO - Panti Wreda Dharma Bakti (PWDB) Pajang, Laweyan,
Solo, menolak tegas permintaan tambahan penitipan orang lanjut usia
(Lansia). Ini dilakukan sejak awal bulan puasa hingga perayaan lebaran
nanti.
Menurut Kepala PWDB, Suryanto, penolakan terpaksa dilakukan sehubungan maraknya permintaan dari warga yang mempunyai orang tua lansia. "Mereka mau dititipkan ke panti sehubungan akan pergi ke luar kota beberapa saat untuk merayakan lebaran," katanya, Rabu (10/8).
Seperti biasanya, setiap menjelang puasa hingga perayaan lebaran, banyak permintaan penitipan Lansia. Ada yang datang ke kantor, sebagian via telepon. ''Pokoknya, tahun ini kami tidak mau menerima titipan lagi. Saya sampai capek menjawab permintaan seperti ini,'' kata Suryanto.
Seperti tahun sebelumnya, masyarakat menitipkan orang lansia selama dua-tiga pekan. Bahkan ada yang sebulan lebih. Mereka sanggup membayar berapa pun, asal panti bersedia merawat orang tuanya. Suryanto tak tahu persis alasan mereka menitipkan orang tuanya di sini. Menurutnya, kemungkinan yang bersangkutan tidak mau direpotkan mengurus orang yang sudah jompo. Dan ingin merayakan lebaran dengan 'nyaman'.
Alasan lain panti menolak permintaan tersebut karena keterbatasan kapasitas ruangan. Saat ini, PWDB merawat 87 orang Lansia. Sementara kapasitas sebenarnya hanya 85 orang. Terpaksa ada dua ruang yang diisi dua orang. Mestinya, satu kamar untuk satu orang.
Pakar Bimbingan Konseling, Sri Hartini, menyayangkan bila ada warga menitipkan orang lansia ke panti hanya alasan ingin menikmati lebaran secara leluasa. ''Ini ujud konkret degradasi moral, nilai pengabdian anak dalam mendarmabhaktikan diri kepada orang tua,'' kata dosen Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Solo ini.
Sri Hartini mengaku prihatin, sendi-sendi kehidupan dan nilai dan kultur anak terhadap orang tua begitu rapuh. Mereka sudah saatnya membalas budi baik. Tapi, ketika orang tua tak berdaya malah dititipkan ke panti.
''Oke, hal ini sudah biasa dilakukan orang di Barat sana. Tapi, kita jangan terus meniru. Tidak mau direpotkan oleh kondisi orang tua yang sudah tak berdaya," sindirnya.(republika.co.id)
Menurut Kepala PWDB, Suryanto, penolakan terpaksa dilakukan sehubungan maraknya permintaan dari warga yang mempunyai orang tua lansia. "Mereka mau dititipkan ke panti sehubungan akan pergi ke luar kota beberapa saat untuk merayakan lebaran," katanya, Rabu (10/8).
Seperti biasanya, setiap menjelang puasa hingga perayaan lebaran, banyak permintaan penitipan Lansia. Ada yang datang ke kantor, sebagian via telepon. ''Pokoknya, tahun ini kami tidak mau menerima titipan lagi. Saya sampai capek menjawab permintaan seperti ini,'' kata Suryanto.
Seperti tahun sebelumnya, masyarakat menitipkan orang lansia selama dua-tiga pekan. Bahkan ada yang sebulan lebih. Mereka sanggup membayar berapa pun, asal panti bersedia merawat orang tuanya. Suryanto tak tahu persis alasan mereka menitipkan orang tuanya di sini. Menurutnya, kemungkinan yang bersangkutan tidak mau direpotkan mengurus orang yang sudah jompo. Dan ingin merayakan lebaran dengan 'nyaman'.
Alasan lain panti menolak permintaan tersebut karena keterbatasan kapasitas ruangan. Saat ini, PWDB merawat 87 orang Lansia. Sementara kapasitas sebenarnya hanya 85 orang. Terpaksa ada dua ruang yang diisi dua orang. Mestinya, satu kamar untuk satu orang.
Pakar Bimbingan Konseling, Sri Hartini, menyayangkan bila ada warga menitipkan orang lansia ke panti hanya alasan ingin menikmati lebaran secara leluasa. ''Ini ujud konkret degradasi moral, nilai pengabdian anak dalam mendarmabhaktikan diri kepada orang tua,'' kata dosen Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Solo ini.
Sri Hartini mengaku prihatin, sendi-sendi kehidupan dan nilai dan kultur anak terhadap orang tua begitu rapuh. Mereka sudah saatnya membalas budi baik. Tapi, ketika orang tua tak berdaya malah dititipkan ke panti.
''Oke, hal ini sudah biasa dilakukan orang di Barat sana. Tapi, kita jangan terus meniru. Tidak mau direpotkan oleh kondisi orang tua yang sudah tak berdaya," sindirnya.(republika.co.id)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!