Close
Close

HIKMAT Tuntaskan Nomor Satu, TOP-BU Lanjutkan Nomor Dua

Namrole, SBS.
Kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Rabu (26/8) telah melakukan pengundian Nomor Urut.
Pengundian itu dilakukan di Ruang Aula Kantor KPU Kabupaten Bursel setelah dibuka langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Bursel, Said Sabi dan dipandu langsung oleh Devisi Penyelenggara Pemilu KPU Kabupaten Bursel, Abdul Muin Loilatu.
Proses pengundian itu dihadiri oleh kedua pasangan calon, yakni Tagop Sudarsono Soulissa-Buce Ayub Seleky (TOP-BU) yang adalah pasangan inchumbent dan pasangan Hakim Fatsey-Anthon Lesnussa (HIKMAT).
Turut terlihat pula para pimpinan parpol pengusung dan tim kampanye kedua pasangan calon. Sedangkan, dari pihak Panwas Kabupaten Bursel hanya dihadiri oleh Ketua Panwas Kabupaten Bursel, Siyusuf Solissa.
Acara pengundian itu sempat mengalami molor hampir 30 menit dari waktu yang disampaikan kepada kedua pasangan calon dalam undangan, yakni pukul 14.00 WIT. Dimana, pasangan HIKMAT terlebih dahulu tiba di Kantor KPU pukul 13.45 WIT dan TOP-BU tiba pukul 14.00 WIT. Namun, proses pengundian baru bisa dimulai ketika Ketua Panwas Kabupaten Bursel, Siyusuf Solissa tiba di ruangan Aula Kantor KPU pukul 14.30 WIT.
Loilatu ketika memandu proses pengundian itu menawarkan mekanisme pengundian kepada kedua pasangan calon dan disetujui bahwa pasangan yang mendaftar pertama di KPU-lah yang diberikan kesempatan pertama untuk memilih nomor undian yang terdapat dalam amplop coklat dan telah terlebih dahulu diacak.
Atas kesepakatan itu, maka pasangan HIKMAT diberikan kesempatan pertama untuk memilih nomor undian dan selanjutnya diberikan kesempatan kepada pasangan TOP-BU. Ketika dua pasangan ini diberikan kesempatan untuk membuka amplop nomor undian itu, ternyata pasangan HIKMAT memperoleh nomor urut satu dan dan TOP-BU memperoleh nomor urut dua.
Nomor urut kedua pasangan calon itu ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten Bursel Nomor 25/Kpts/KPU.Bursel/VIII/2015 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati sebagai Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel Tahun 2015.
Dimana, turut dilakukan penanda tangan berita acara dengan Nomor 34/BA/KPU.Bursel/VIII/2015 tentang Penetapan Nomor Urut Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel Tahun 2015.
Tak hanya itu, pada kesempatan itu, KPU Bursel turut meminta persetujuan kedua pasangan calon tentang spesimen kartu surat suara yang kemudian disetujui dan ditanda tangani oleh kedua pasangan, setelah Ketua Tim Pemenangan HIKMAT, Adjadad Makassar meminta agar nantinya operator KPU Kabupaten Bursel dapat mencerahkan foto pasangan HIKMAT.
Tagop kepada wartawan usai pengundian nomor urut mengaku bahwa nomor urut dua memiliki filosofi yang berarti bagi TOP-BU dan nomor urut terakhir ini akan mengantarkan pihaknya untuk kembali terpilih pada Pilkada 9 Desember 2015 yang akan datang.
“Nomor dua ini menjadi filosofi yang berarti bagi saya, karena semua tim menginginkan kita nomor dua. Dimana, nomor dua adalah angka akhir dari calon yang ada seperti dulu saya memenangkan Pilkada pertama dengan nomor terakhir juga, yakni nomor enam,” kata Tagop.
Katanya lagi, nomor urut dua menjadi pertanda bahwa TOP-BU akan terpilih untuk melanjutkan pemerintahan di Bursel pada periode kedua.
“Nomor dua adalah adalah bagian dari proses menuju pemerintahan kita yang kedua kali, yaitu periode kedua. Jadi, nomor dua adalah nomor lanjutkan, dimana TOP-BU juga lanjutkan,” ujarnya.
Bahkan, pada kesempatan itu, Tagop dengan lantang mengaku optimis bahwa TOP-BU yang adalah pasangan inchumbent dan telah bekerja bagi rakyat Bursel bakal tak terkalahkan oleh HIKMAT. “Yakin menang 1.100 persen,” ungkapnya.
Sedangkan, Ketua Tim Pemenangan TOP-BU, Samy Latbual kepada wartawan mengaku bahwa sebelum proses pengundian nomor urut, pihaknya telah mendiskusikan dan berharap bisa mendapatkan nomor dua.
“Sebab bagi kami nomor dua secara filosofi itu angka yang enak dan mempunyai makna filosofi yang sangat menguntungkan kami. Apalagi, nomor dua dari pandangan kelakar kami, kita menatap orang tidak bisa menatap dengan sebelah mana, tetapi harus dengan menggunakan kedua mata lurus kedepan itu. Artinya seorang pemimpin harus menatap dan melihat semua orang dan semua persoalan itu harus dilihat secara seksama,” kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel ini.
Dimana, lanjutnya, nomor urut dua dari landasan filosofi yang lain, Bupati dan Wakil Bupati ingin melanjutkan pemerintahannya pada periode kedua, sehingga pada masa pemerintahan mereka pada periode yang kedua ini harapannya adalah mereka bisa melanjutkan pekerjaan yang masih tersisa.
Terlebih lagi, dari sudut pandang lain, pihaknya beranggapan bahwa ada sinkronisasi pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pusat dalam rangka revoluasi mental. Sinkronisasi dengan pemerintah pusat yang giat-giat mengkampanyekan revolusi mental. Dimana, terpilihnya presiden dan wakil presiden dengan nomor urut dua dan Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Bursel pun diyakini adalah yang bernomor urut dua.
“Sedangkan sebagai orang PDIP, kami merasa bangga dan mungkin nomor urut dua itu merupakan nomor keuntungan bagi kami, karena dari undian serempak sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia, ternyata mayoritas calon yang diusung oleh PDIP mendapat nomor urut dua, termasuk di Bursel dan bagi kami di Bursel. Ini merupakan nomor keberuntungan bagi kami,” tandasnya.
Namun begitu, Ketua AMGPM Daerah Bursel ini pun menghimbau kepada seluruh pihak agar dapat mengkampanyekan maupun mensosialisasikan kandidatnya bersama nonor urut secara santun dan tidak menciderai hubungan kai wait atau persaudaraan yang telah terjaga baik di daerah ini.
“Kami tentu berharap agar proses-proses pesta demokrasi kedepan ini dapat dilakukan dengan cara-cara yang santun dan tida mempergunakan cara-cara yang tidak baik dan dapat menciderai hubungan persaudaraan kita. Sebab, perbedaan pilihan itu biasa tetapi hubungan persaudaraan harus kita jaga untuk menjadikan Bursel sebagai rumah bersama kita,” tandasnya.
Sementara itu, Hakim kepada wartawan dikediamannya di Desa Elfule usai pengundian itu mengaku bahwa Nomor Urut satu merupakan nomor yang memang dikehendaki HIKMAT dan Tim Pemenangan yang telah direstui oleh Tuhan Yang Maha Esa maupun alam.
“Dari proses awal sampai hari ini, kita sebagai umat yang percaya, kita menyaksikan kejadian tadi bahwa memang Tuhan Yang Maha Esa dan alam semesta telah menghendaki. Dimana, dengan kekuatan kami di lapangan, mungkin saudara-saudara sudah tahu sendiri sehingga alam secara awal menyatakan lebih awal bahwa pasangan HIKMAT harus Nomor satu,” kata Hakim.
Dimana, katanya lagi, dengan memperoleh nomor urut satu, merupakan pertanda dari Tuhan bahwa pasangan HIKMAT akan terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bursel tanggal 9 Desember 2015 nanti.
“Ini perlu kami mensyukuri itu, sebab tadi sebelum penarikan nomor kami sudah mengatakan bahwa memang Tuhan menghendaki bahwa tanggal 9 itu kami terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati, maka hari ini saya mau saksikan bahwa hari kami dapat nomor urut satu. Dimana, Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat bagi kami sehingga kami mendapatkan nomor urut satu. Ini merupakan kerja sama kita,” ujarnya.
Apalagi, katanya, dirinya bersama Anthon Lesnussa telah di dorong oleh masyarakat di Bumi Fuka Bipolo ini untuk maju bertarung melawan pasangan inchumbent dan akan menang karena dipilih oleh masyarakat.
“Saya sebagai orang biasa yang di dorong oleh masyarakat di enam kecamatan di Bursel ini saya mau bilang bahwa saya tidak pernah menyatakan bahwa saya akan maju, karena saya ingin menjadi Bupati, bukan yang memilih saya, tetapi masyarakat yang berkeinginan dan menyatakan bahwa Bapak Kim harus maju dan didampingi oleh Bapak Anthon Lesnussa.
Harapan itu kita buktikan tahap demi tahap hingga hari ini sebagai bagian dari doa masyarakat yang ada di daerah ini hingga berlangsung dengan aman,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Pemenangan HIKMAT, Adjadad Makassar mengaku bahwa keempatan pertama dan nomor urut satu yang dicapai merupakan pertanda baik bagi pasangan HIKMAT.
“Sebagian besar pendukung Hikmat sangat berkehendak untuk memiliki nomor urut 1 dan perlu digaris bawahi sebagai orang yang punya keyakinan bahwa tadi itu pemilihan dua pasangan tapi tadi itu pemilihan satu pasangan, karena kita yang memilih dan orang lain yang mendapatkan sisanya. Itu yang harus digaris bawahi bahwa beliau dipersilahkan memilih dua memilih dua amplop dari urutan pertama dan beliau itu memilih nomor urut satu dan yang lain itu bukan memilih, tetapi mengambil sisa dari yang dipilih,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bursel tersebut .
Olehnya itu, dirinya sangat yakin, pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS itu akan memenangkan peseta demokrasi di Bumi Fuka Bipolo tanggal 9 Desember nanti.
“Oleh karena itu, kami sangat merasa yakin dan sangat optimis karena semboyan negeri ini adalah Lolik Lalen Fedak Fena ‘Satukan Hati Membangun Negeri’, bukan duakan hati membangun negeri. Jadi, kami sangat optimisi bahwa kompetisi tanggal 9 desember itu adalah milik HIKMAT, yaitu menjadi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah pasangan HIKMAT,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Bursel diselah-selah pengundian tersebut mengatakan bahwa nomor urut yang diperoleh kedua pasangan calon akan digunakan dalam proses-proses kampanye nantinya.
“Hari ini kita telah sampai ke tahapan pengundian dan penetapan nomor urut. Dimana nomor urut ini akan menjadi bahan bagi pasangan calon untuk melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat Bursel. Semoga apa yang dilakukan hari ini akan senantiasa mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah SAW,” kata Sabi.
Sabi berharap masa kampanye yang dimiliki oleh kedua pasangan nantinya bisa digunakan  dengan sebaik-baiknya. Dimana, perbedaan yang ada janganlah dijadikan sebagai biang kerok perpecahan, tetapi haruslah semakin mempererat hubungan persaudaraan di Bumi Fuka Bipolo.
“Sebab, yang terpenting bagi kita semua adalah momentum pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel ini adalah sebuah agenda sejarah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 dan momentum ini kami harapkan tidaklah dijadikan sebagai ajang untuk saling menjahtukan atau saling mendiskreditkan, namun ini adalah pesta demokrasi kita. Dimana, pilihan bisa berbeda, tetapi kita tetap bersaudara. Apa pun itu perbedaan kita, apa pun itu visi dan misi kita, namun itu demi dan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Bursel,” tuturnya. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post