Jalan Baru di Kota Namrole Akan Berganti Nama Menjadi Jalan TOP-BU

Namrole, SBS.

Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Buce Ayub Seleky mengaku bahwa pihaknya telah memikirkan dan merencanakan untuk segera memberi penamaan terhadap sejumlah jalan di Kota Namrole.

Dimana, penamaan jalan-jalan tersebut harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) sebagai landasan hukumnya.

“Khusus untuk jalan dari samping Bank BRI dan One Swalayan hingga ke Lapangan Terbang Namrole yang selama ini disebut Jalan Baru itu akan diberi nama Jalan TOP-BU,” kata mantan Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bursel itu.

Dimana, menurut Seleky, jalan itu mulai dikerjakan setelah dirinya dan Tagop Sudarsono Solissa memimpin Kabupaten berjuluk Bumi Fuka Bipolo inilah baru ruas jalan itu dikerjakan dan masyarakat Namrole sering menamainya sebagai Jalan Baru, kendati belum ditetapkan dalam sebuah Perda.

“Tapi, jalan baru itu semestinya dinamakan jalan TOP-BU. Dimana jalan itu ada setelah saya dan Pak Bupati terpilih. Jadi, kalau nama jalan itu pakai Pak Bupati pung nama sendiri juga saya tidak mau,” ungkapnya sembari tertawa.

Lebih lanjut, Calon Wakil Bupati Inchumbent ini pun mengaku bahwa untuk mewujudkan hal itu dengan landasan Perda, maka pihaknya telah berencana untuk menyusun Rancangan Perdanya guna disampaikan ke DPRD Kabupaten Bursel guna dibahas dan ditetapkan sebagai Perda.

“Ini sudah masuk dalam rancangan dan kedepan akan ditetapkan sebagai Perda. Sedangkan ada jalan-jalan yang sudah dinamai dalam kebiasaan masyarakat itu tetap ditetapkan seperti itu, kendati akan pula dilakukan kajian dan tinggal kita lihat nantinya perkembangan di DPRD bagaimana,” ucapnya.

Sebab, katanya, bukan hanya terbatas pada jalan tersebut saja, tetapi seluruh ruas jalan di Kota Namrole akan diberi nama sehingga mempermudah masyarakat di Kabupaten ini dalam rangka menunjang berbagai kebutuhan masyarakat akan alamat yang ditulis atau dicari dan berbagai kebutuhan lainnya.

“Jadi, pasti ada jalan yang akan tetap memakai nama yang biasanya disebutkan oleh masyarakat, tetapi ada pula yang bisa saja berganti nama berdasarkan kajian-kajian. Seperti, ada jalan yang pakai Kilo Meter, kemungkinan itu akan diganti. Sebab, ada beberapa itu pakai nama Kilo Meter,” tuturnya. (SBS-03)