Close
Close

Masyarakat Sukarela Danai Hikmat di Pilkada Bursel


Namlea, SBS. 
Masyarakat turut mendanai Hakim Fatsey dan Anthon Lesnussa (Hikmat) di pilkada Bursel. Wartawan Media ini melaporkan,sebagai langkah awal telah diserahkan dana sebesar Rp.500 juta lebih kepada pasangan Hikmat saat keduanya menghadiri acara Baku Dapa, Masyarakat Bursel Panggil Pulang yang berlangsung meriah di lapangan Pattimura, Namlea, pada Sabtu malam (22/8).
Acara malam baku dapa yang digelar Masyarakat Buru Selatan di Namlea itu, dijubeli pengunjung dari anak-anak hingga orang tua. Mereka dengan setia mengikuti kegiatan itu dari awal hingga selesai. Bahkan ketika pasangan Hikmat dipersilahkan meninggalkan lapangan Pattimura, pengunjung masih tetap larut dalam kegiatan panggung hiburan yang berlangsung hingga laut malam.
Kegiatan malam baku dapa masyarakat Bursel panggil pulang ini, dibuka oleh pembawa acara dan diawali dengan pembacaan doa yang dilakukan oleh tokoh masyarakat Kepala Madan, La Ode Badwi SPd. Ia bersama pengunjung yang hadir sama-sama mendoakan agar Hikmat diberikan nikmat kesehatan dan dilapangkan jalan untuk memimpin masyarakat Bursel.
Usai pembacaan doa, giliran tokoh muda bupolo Sofyan Soulisa SH didaulat untuk memberikan sepatah kata Mengawalinya, ia mengajak semua hadirin untuk sejenak menundukan kepala kepada tokoh pemekaran Bursel, almarhum Ismail Soulisa.
Dalam pidato singkatnya, Sofyan Soilisa mengatakan, kalau panggung malam ini, Buru Selatan Panggil pulang, bukan hanya sebuah semangat. T api sebuah ketegasan bagi Hikmat untuk segera menutaskan segala kezaliman di Buru Selatan.
“Sekali lagi panggung malam ini tak hanya sebuah sikap saudara-saudara tapi ini adalah sebuah pernyataan terbuka dari anak-anak negeri untuk mengakhiri dan menuntaskan segala bentuk kezaliman dari kejahatan retorika dari pemerintahan di Bursel yang sama sekali melupakan rakyat.Ini baru konsolidasi awal. Baru awal saja jantung sum au putus, apalagi tahap dua dan selanjutnya.Sikap masyarakat Bursel kali ini adalah untuk pak Hakim dan Pak Anton, bukan untuk siapapun,” tegaskan Sofyan.
Moderator juga sempat mendaulat Ustad Ahmad Mukadar naik panggung dan mengawali sambutan singkatnya, ia turut mendoakan Hakim dan Anthon sebagai calon bupati – wakil bupati Bursel. Ia berharap agar keduanya menjadi bupati – wakil bupati Bursel.
“Saya ingin mengatakan begini. Kalau Bursel merupakan anak dari Buru, maka pimpinan di daerah sana juga harus terlahir dari Buru ini.Dan bapak Hakim terlahir dari Buru ini,” ujarnya setelah mendoakan Hakim dan Anthon.
Menurut Mukadar, masyarakat Bursel di Buru tidak punya kepentingan apapun, Kecuali berharap agar Bursel menjadi lebih baik lagi, masyarakat menjadi lebih baik lagi.”Kalau Buru yang ibunya bisa membangun masyarakat sehebat ini, maka Bursel sang anak juga harus bisa meniru dan membangun yang sehebat ini,” lantang Mukadar.
Bila di Kabupaten Buru telah melahirkan perda yang luar biasa bagi masyarakat , maka Ahmad Mukadar yakin dan menjaminkan bagi masyarakat Bursel, bahwa Hakim dan Anthon juga akan sama melahirkan perda-perda yang luar biasa bagi masyarakat di sana.”Bagaimana ? betul ka seng ? mohon maaf ini bukan kampanye,” putera Waelikut ini dan disambut dengan koor betul.
Ustad kelahiran Desa Waelikut, Kecamatan Waesama, Bursel ini menegaskan pula kalau kini Hakim akan banyak mendapat spirit dan kekuatan langsung dari tokoh masyarakat dan masyarakat Bursel untuk menghantar keduanya menjadi bupati – wakil bupati. “Kalau awal calon kemarin itu bapak Hakim dan Bapak Anthon yang punya mau, tapi sekarang ini, saya lihat dan saya dengar, saya amati dan saya simak, ternyata bukan maunya bapak Hakim dan Bapak Anthon saat ini.Tapi sekarang ini sudah maunya masyarakat Bursel,” tegasnya lagi.
“Bapak Hakim perlu ingat, bapak punya istri pernah calon. Tapi kita dan tokoh-tokoh masyarakat Bursel yang duduk berjejer sekarang ini dulu tidak ada bersama bapak Hakim dan Pak Anthon.Tapi sekarang ini, kita bersama tokoh-tokoh Bursel yang berjejer-jejer sekarang ini, kita tidak berada di belakang pak Hakim dan pak Anthon. Tapi kita akan berada di garda paling terdepan untuk mengangkat ini, membangun daerah kita agar menjadi lebih baik,” lagi tambahkan Mukadar.
Menyinggung lebih jauh soal bantuan langsung dari masyarakat untuk Hikmat, Ustad muda kharismatik ini menjelaskan, kalau malam ini akan menyerahkan uang Rp.500 juta kepada calon. “Tapi saya kembali ingatkan kepada masyarakat Bursel kalau tidak cukup hanya dengan uang lima ratus juta.Kita akan galakan terus gerakan sepuluh ribu untuk hikmat. Akan terus ini bergerak,” tandas Mukadar.
Mengakhiri sambutannya, Mukadar sempat bmengutip pepatah dalam bahasa Belanda yang kemudian diterjemahkannya pula .”Orang Bursel ingat, pertemuan ini bukan pertemuan yang terakhir kali ini. Hanya gunung dan jurang yang tidak bisa bertemu sampai kapanpun.Tapi kita masyarakat Bursel tidak cukup hanya satu kali pertemuan ini. Tapi kita akan bertemu terus-menerus untuk terus menggiring dan menggalang ini agar kita berguna dalam hidup,” ingatkan Mukadar.
Ia mengatakan pula, kalau tidak ada gunanya orang yang hidup tidak memberikan manfaat, maka ia juga akan memberikan manfaat. “Kita harus berkomitmen untuk memberikan manfaat dan mudah-mudahan kita akan berguna dan memberikan manfaat. Saya tidak akan menjadi pecundang, saya tidak akan menjadi orang-orang yang kemudian balik belakang. Kita sudah berkomitmen untuk selalu bersama-sama untuk kabupaten Buru dan anak dari kabupaten Buru untuk membangun masyarakat di Bursel,” tanggap dia.
Hakim dan Anthon bersama tokoh masyarakat Bursel di Namlea juga didaulat naik ke panggung. Kemudian Hakim dan Anthon dipersilahkan memberikan sepatah- dua patah kata.Silih berganti, keduanya menyatakan sudah siap untuk memimpin Bursel periode lima tahun mendatang.
Dengan bekal keduanya yang pernah menjadi Sekda di kabupaten berbeda, mereka yakin akan mampu berbuat yang terbaik bagi tanah kelahiran bupolo di Buru Selatan.
(SBS-06)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post