Namrole,
SBS.
Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Tagop
Sudarsono Soulisa berharap puluhan wisatawan mancanegara yang menghadiri Wonderful Sail 2 Indonesia di Namrole,
Kabupaten Bursel dapat mempromosikan daerah berjuluk Bumi Fuka Bipolo itu ke
dunia internasional, utamanya kepada para wisatawan mancanegara lainnya untuk
menjadikan Bursel sebagai tujuan wisata mereka.
Hal itu dikatakan Tagop ketika menutup rangkaian
acara Wonderful Sail 2 Indonesia yang
dipusatkan di arela Pelabuhan Namrole, Jumat (14/8) malam.
“Hari ini kami berbangga dan bersyukur karena Bapak
dan Ibu sekalian bisa datang memenuhi undangan kami dan kami berharap Bapak dan
Ibu bisa menginformasikan kepada tamu yang lain, khususnya para wisatawan internasional
yang lain untuk mengetahui bahwa Bursel itu ada di Provinsi Maluku, di Pulau
Buru dan menjadikannya sebagai daerah tujuan wisata,” kata Tagop.
Lanjut Tagop, Bursel memiliki banyak sekali kekayaan
wisata yang memiliki ciri khusus dan berbeda dari daerah lain di Indonesia.
Dimana, budaya masyarakat adat tradisional dan kekayaan alam yang ada di Bursel
bisa dijadikan sebagai tempat parawisata yang lebih baik, dibandingkan
daerah-daerah lain di indonesia.
Pada kesempatan itu, Tagop turut menyampaikan
kegembiraannya karena banyaknya wisatawan mancanegara peserta Wonderful Sail 2 Indonesia yang mau
berkunjung ke Bursel. Padahal, sejak awal ada keraguan pihaknya terhadap
kedatangan para wisatawan mancanegara itu di daerah yang kental dengan
kehidupan Ina Ama Kai Wait ini.
“Beberapa waktu lalu kita bertemu di Canbera,
Australia dan saya berfikir saat itu bahwa yang datang ke Namrole tidak akan
sebanyak ini, tetapi hari ini saya bersyukur karena saya melihat ada sebuah
kebanggaan bagi saya dan masyarakat Bursel bahwa undangan yang kami berikan
tidak sia-sia,” ucapnya.
Lebih lanjut, Tagop pun menyampaikan permintaan
maafnya kepada para wisatawan tersebut apabila dalam berbagai pelayanan yang
diberikan, ternyata ada berbagai hal yang masih kurang. Namun, dirinya berjanji
akan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dimasa mendatang.
“Kami mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang
bisa dimengerti oleh Bapak dan Ibu sekalian. Tetapi, yang terpenting, welcome untuk tahun depan, apabila ingin
kembali ke Bursel, kami siap menerima dengan kondisi yang lebih baik,” ucapnya.
Menurutnya, ada banyak sekali daerah-daerah di
Indonesia yang sebenarnya menginginkan agar kegiatan Wonderful Sail 2 Indonesia bisa dilaksanakan di daerah mereka,
namun tidak terwujud. Berbeda dengan Bursel, sebab dari perjuangan selama
tahun, akhirnya Bursel pun dijadikan tujuan destinasi parawisata internasional
melalui ajang Wonderful Sail 2 Indonesia
tersebut.
“Kemarin-kemarin kita masih dilihat sebagai
masyarakat yang terpencil, yang baru bangkit dari keterpurukan. Tapi, hari ini
kita harus akui bahwa Bursel telah dikenal secara nasional maupun
internasional. Kita harus bersyukur karena dengan keindahan alam kita, kita
bisa bisa mendatangkan wisatawan mancanegara di daerah ini,” ucapnya.
Tagop berharap, apa yang telah dilakukan bersama
dengan masyarakat Bursel sebagai tuan rumah yang baik ini pun akan
dipertahankan pada waktu-waktu mendatang dalam berbagai momentum kehadiran
wisatawan mancanegara di daerah ini.
Sementara itu, Maritje (62) dan suaminya Hilbrand
den Boon (61) wisatawan asal New Zealand yang menggunakan Kapal Sailing Vessel (SV) Carrie ketika
mewakili puluhan wisatawan dalam menyampaikan kesan mereka turut mengungkapkan
rasa terima kasih mereka atas berbagai pelayanan yang disajikan oleh Pemkab
Bursel maupun masyarakatnya.
“Atas nama seluruh peserta Wonderful Sail 2 Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada
Pak Bupati dan jajarannya. Terutama kepada masyarakat Namrole yang sudah
demikian Ramah tamah, bahkan membuka pintunya untuk kami bisa mampir di rumah
saudara-saudari semua,” kata keduanya.
Menurut mereka, selama berada di Namrole, pihaknya
telah mendapatkan banyak kesan baik di daerah ini yang tentunya memiliki
nilai-nilai lebih untuk dipromosikan sebagai daerah tujuan parawisata.
“Jujur, kami terkesan akan pelayanan terhadap tour yang diadakan dan ritme dari tour itu sendiri yang telah membuat kami terkesan, terutama kami
harus menyeberangi sungai dengan rakit. Selain itu, ada banyak budaya yang unik
serta makanan masyarakat disini sangat enak dan kami sangat menyukainya,”
ucapnya mereka. (SBS-01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!