Ambon, SBS.
Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus gentel mengajukan
pasangan calon pengganti almarhum Hakim Fatsey di Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) Kabupaten Buru Selatan (Bursel.
Hal itu ditegaskan Ronny
Sianressy, salah satu tim kuasa hukum pasangan calon Bupati dan wakil Bupati
Tagop Sudarsono Solissa-Ayub Buce Seleky (TOP-BU), kepada wartawan di Ambon, kemarin.
“Seluruh mekanisme pentahapan sudah dilakukan, kami meminta Gerindra dan
PKS gentel karena ini merupakan sebuah
demokrasi untuk rakyat Bursel memilih pemimpinnya,” kata
Sianressym
Dirinya berharap, jangan ada
kepentingan-kepentingan yang menyengsarakan masyarakat dengan memainkan situasi
agar Pilkada Bursel diundur hingga Tahun 2017 mendatang.
Sementara itu, Koordinator
tim kuasa hukum TOP-BU, Fahri Bachmid mengatakan semua pihak baik masyarakat,
pemerintah apalagi parpol sebagai salah satu pilar demokrasi harus secara aktif
dan proaktif mensukseskan Pilkada Bursel demi kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat Bursel.
Apalagi, lanjutnya, parpol
memainkan peranan politik secara signifikan dengan tanggungjawab yang tinggi atas
suksesnya pesta demokrasi di Bumi Fuka Bipolo.
Bukan sebaliknya memainkan
peran destruktif dengan cara memboikot Pilkada Bursel dengan tidak mengajukan
calon pengganti almarhum Hakim fatsey.
“Idealnya parpol pengusung HIKMAT berkewajiban untuk mengajukan calon pengganti dan bukan sebaliknya membangun
kalkulasi-kalkulasi politik secara pragmatis semata dan cenderung destruktif.
Tetapi, lupa dengan tujuan ideologis parpol yang berorientasi pada bagaimana
mensejahterakan masyarakat melalui instrument kekuasaan atau pemerintahan,” paparnya.
Menurutnya,
Pilkada Bursel harus tetap berjalan sesuai agenda yang telah ditetapkan KPU
Kabupaten Bursel sebagai bagian dari
pembangunan demokrasi nasional. (SBS-05)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!