Nasib
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) pasca
meninggalnya Calon Bupati Kabupaten Bursel Nomor Urut 1, Hakim Fatsey yang kini
mengambang mendapat perhatian berbagai pihak, tak terkecuali Muhammadiyah
Kabupaten Bursel.
Sekretaris
Muhammadiyah Kabupaten Bursel, Abdul Razak Pesilette mengaku bahwa seluruh
masyarakat Bursel tidak menghendaki meninggalnya Fatsey, tetapi itu merupakan
takdir Tuhan. Namun, katanya, dengan meninggalnya Fatsey telah membuat Pilkada
Bursel menjadi mengambang.
“Kita
tidak menghendaki hal yang
mengakibatkan pergantian, tapi takdir Allah SWT manusia tidak tahu, namun hal yang terjadi akan mengganggu proses
tahapan, pikiran serta tenaga bahkan biaya yang harus dikeluarkan. Baik oleh penyelenggara, maupun perserta Pilkada,” kata Pesilette kepada Suara Buru Selatan, Sabtu (19/9).
Menurut
mantan Komisioner KPU Kabupaten Bursel ini, hal ini
bukan saja persoalan atau rasa kerugian oleh dua partai, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) serta pendukung saja, tapi daerah serta rakyat Bursel pun merasa dampak kerugian.
“Pertanyaan publik tentang harus jalan atau tidaknya Pilkada bursel? Maka, saya jawab harus jalan, karena kesempantan pergantian oleh
partai pendukung
masih ada dan saya himbaukan kepada partai pendukung agar senantiasi
melaksanakan proses pergantian secara sungguh-sungguh sehingga Pilkada serentak Bursel
dapat terselenggarakan. Ini
merupakan kerja yang
mulia karena
walau dengan berat hati,
tapi dengan adanya kemauan
dan kerja keras kedua partai pengusung, diyakini dapat menjawab keresahan masyarakat Bursel,” tuturnya.
Olehnya itu,
kata Pesilette, Pilkada Bursel harus tetap jalan di Tahun 2015 dengan demokratis serta menjunjung
tinggi konstitusi amanat undang-undang.
“Harapan
saya, Pilkada jalan sesuai tahapan. Dengan begitu, tentu proses
pembanggunan Bursel akan ikut
berjalan dengan baik sehingga kita dapat membangun serta meningkatkan ekonomi
masyarakat di Bursel,”
harapnya.
Pesilette
pun mengajak semua pihak untuk berkeyakinan bahwa suatu musibah yang terjadi, pasti Allah SWT dapat
menggantinya dengan suatu kebaikan dan keberuntungan.
“Saya
turut berbela
sungkawa kepada almarhum Bapak Hakim Fatsey semoga Allah SWT menerima amal
ibadanya. Amin,” ucapnya.
Menurut
Pesilette, Pilkada Bursel sudah
berjalan hampir 70 %.
Penyelenggara maupun perserta pemilu telah banyak mengeluarkan anggaran, terutama penyelenggara, apakah itu KPU, Panwas, serta
pihak-pihak
tekait tentu telah mengeluarkan uang rakyat yang cukup banyak.
“Dengan
demikian,
kita harus merenungkan semua itu dan kita harus bangkit lagi untuk melanjutkan tujuan
kita bersama yaitu Pilkada Bursel harus jalan di Tahun 2015,” tandasnya.
Sedangkan, katanya, jika Pilkada
ditunda Tahun 2017, tentu masyarakat,penyelenggara dan pemerintahan Bursel terganggu fiskoligi dalam melaksanakan tugas
keseharian.
“Masyarakat
Bursel telah
mempunyai semangat yang tinggi terhadap pilkada yang sedang berjalan lalu dimajukan
Tahun 2017,
maka secara fiskologi
terganggu,
kalau
ini akan terjadi,
maka pembangunan Bursel akan terganggu pula dan sudah tentu anggaran yang besar dibutuhkan lagi untuk
Pilkada di Tahun 2017,” tuturnya. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!