Close
Close

Panwaslu Bursel Enggan Pecat Pengurus Golkar dari Panwas Waesama

Namrole, SBS.
Panwaslu Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang digawangi oleh Siyusuf Solissa, Hasim Souwakil dan Jursi Lesilawang masih enggan untuk memecat Sekretaris Bapilu DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel yang juga anggota Panwas Kecamatan Waesama, Jurmin Lesilawang.
Padahal, keterlibatan Lesilawang pada partai berlambang pohon beringin itu bukan hanya dikuatkan dengan SK Nomor : Kep-711.DPP/Golkar/VII/2015 tentang Pengesahan Komposisi dan Personalia DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel masa bahkti 2015-2020.
Tetapi, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel, Hanafi Mony kepada media ini telah mengaku secara gamblang bahwa Lesilawang direkrut sebagai Pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel atas permintaan Lesilawang yang intens membangun komunikasi dengan pihaknya.
Tetapi, Ketua Panwaslu Kabupaten Bursel, Siyusuf Solissa kepada Suara buru selatan via  telepon seluler, Jumat (4/9) saat dikonfirmasi perihal masalah itu malah mengaku bahwa Mony telah meminta maaf lantaran merekrut Lesilawang dalam SK tersebut setelah Lesilawang dilantik sebagai Panwas Kecamatan Waesama.
“Saya sudah konfirmasi beliau (Mony-red) melalui HP, lalu beliau sudah klarifikasi bahwa betul yang bersangkutan SK-nya itu setelah pelantikan sebagai Panwas Kecamatan sehingga beliau menyampaikan permintaan maaf karena beliau tidak tahu,” kata Solissa.
Namun, lanjut Solissa, memang hubungan antara Lesilawang dan Mony sudah berlangsung lama sebelum Lesilawang berproses dan dilantik sebagai Panwas Kecamatan Waesama.
“Soal hubungan Jurmin dengan beliau itu memang sebelum Jurmin berproses di Panwas. Bukan Jurmin bawa diri sendiri, tetapi mereka berdua itu sudah berproses sebelum ada proses seleksi Panwas,” ujarnya.
Dimana, katanya lagi, walaupun Jurmin telah terdaftar sebagai seorang Pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel, Jurmin ternyata belum memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar.
“Jurmin menolak karena sampai saat ini Jurmin juga belum punya KTA,” ungkapnya.
Solissa pun menambahkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan pula mengundang Mony ke kantornya bersama dengan wartawan untuk menyaksikan secara langsung keterangan Mony terakait dengan masalah ini.
“Kalau wacana ini masih berkembang, maka saya akan undang Pak Hanafi ke kantor dan undang wartawan untuk mendengar dan menyaksikan langsung,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, sepandai-pandainya berbohong, akhirnya ketahuan juga. Ternyata, anggota Panwas Kecamatan Waesama, Jurmin Lesilawang telah membohongi Panwaslu Kabupaten Bursel. Karena ketika dimintai klarifikasinya oleh Panwaslu Kabupaten Buru Selatan (Bursel), perihal keterlibatannya sebagai Sekretaris Bapilu DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel sebagaimana tertera dalam SK Nomor : Kep-711.DPP/Golkar/VII/2015 tentang Pengesahan Komposisi dan Personalia DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel masa bahkti 2015-2020, Lesilawang mengaku direkrut tanpa dikonfirmasi dan dimintai kesediaan oleh pihak Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel versi Agung Laksono, Hanafi Mony.
Namun ternyata pengakuan itu bohong, sebab ketika Mony dikonfirmasi via teleponn selulernya Rabu (2/9) malam perihal kebohongan Lesilawang itu, Mony pun angkat bicara blak-blakan. Menurut Mony, pihaknya tidak sembarang mencatut nama Lesilawang begitu saja tanpa dikonfirmasi dan dimintai kesediaan sebagaimana pengakuan dan tudingan Lesilawang yang menyudutkan partai yang dipimpinnya itu.
“Kalau dikatakan bahwa yang bersangkutan (Lesilawang-red) direkrut tanpa konfirmasi atau dimintai kesediaan, itu salah besar dan tidak benar. Sebab, yang bersangkutan yang datang sendiri ke rumah saya di Ambon bulan April 2015 lalu untuk minta diakomodir dalam Partai Golkar versi Pak Agung Laksono,” kata Mony.
Dimana, lanjutnya, saat itu, Golkar lagi rame-ramenya dalam masalah dualisme kepengurusan di tingkat pusat yang merambat hingga ke daerah dan Lesilawang pun mengaku bahwa jika dirinya ingin bergabung dengan Partai Golkar yang dipimpin oleh Mony di Kabupaten Bursel tersebut.
“Dia selalu koordinasi dengan saya untuk minta direkrut sebagai pengurus Golkar di Bursel dan sebagai orang tua dan kami melihat dia merupakan potensi muda yang bagus, maka ketika penyusunan struktur, kami pun lalu memasukkan namanya sebagai salah satu Pengurus Golkar di Kabupaten Bursel atas permintaannya selama ini,” ungkap Mony.
Kata Mony lagi, sebagai pimpinan partai tua di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Bursel, dirinya tidak asal pencatut nama Lesilawang begitu saja, tetapi ada proses yang telah dilewati oleh Lesilawang bersama dirinya. Apalagi, Partai Golkar bukanlah partai baru dan memiliki mekanisme perekrutan yang bukan asal-asalan.
Mony pun mengaku kaget ketika mengetahui bahwa Lesilawang turut mengikuti proses seleksi hingga pelantikan Panwas Kecamatan Waesama beberapa waktu lalu.
“Hal itu telah kami sampaikan juga ke Panwas Kabupaten Bursel maupun kepada Lesilawang, bahkan solusinya ialah yang bersangkutan harus mundur dari Panwas Kecamatan Waesama jika ingin tetap berada di Partai Golkar dan sebaliknya harus mundur dari Partai Golkar jika ingin tetap berada di Panwas Kabupaten Bursel. Itu saja solusinya,” ucap Mony.
Sebab, kata Mony, Lesilawang tidak bisa menjabat sebagai seorang pengurus Partai Golkar, kalau Lesilawang masih menjabat sebagai seorang anggota Panwas Kecamatan. Begitu pun sebaliknya. Oleh sebabnya itu, pihaknya akan pula melaporkan hal itu kepada Pelaksana Tugas Ketua Harian DPD Golkar Maluku versi Munas Ancol, Paul Mantu­lameten sehingga turut diketahui.
“Olehnya itu, hal ini pun akan kami laporkan ke Pak Paul Mantulameten sehingga beliau juga tahu dan jangan sampai beliau tahu tanpa kami beritahukan,” tuturnya. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post