Rapat
Paripurna lanjutan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bupati Kabupaten Buru
Selatan (Bursel) Tahun 2014 berlangsung
di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Bursel, Kamis (17/8) siang berlangsung ricuh.
Dimana,
selain hujan interupsi, aksi lempar gelas kaca dan balik meja pun turut
dilakoni para wakil rakyat terhormat itu laksana mereka bukanlah orang-orang
terhormat yang harusnya tampil elegan dan terhormat dan bukan sebaliknya
mempraktekkan tindakan-tindakan tidak terpuji.
Kericuhan
sidang paripurna itu bermula ketika Rapat yang dipimpin La Hamidi dan di
dampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Bursel dari PDIP Arkilaus Solissa dan Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Bursel dari Partai Demokrat, Gerson Selsily itu dibuka
oleh La Hamidi itu dimulai pukul 13.00 WIT.
Dimana,
anggota Fraksi Gerindra, Faizal Souwakil langsung menginterupsi La Hamidi untuk
mempertanyakan agenda Paripurna yang dilakukan tersebut. Sebab, menurut Faizal,
paripurna LPJ Bupati Tahun 2014 telah dilangsungkan tanggal 7 September lalu.
Dimana, saat itu, semua Fraksi telah menyampaikan kata akhir Fraksinya dan ada
tiga fraksi yang menerima LPJ Bupati yakni Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat
dan Fraksi Perubahan (Partai Nasdem, Partai Hanura dan PKB). Sedangkan tiga
fraksi lainnya menolak LPJ Bupati, yakni Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PAN dan
Fraksi Karya Pembangunan Sejahtera/KPS yang terdiri dari Partai Golkar, PPP dan
PKS.
Tetapi,
anehnya, undangan Rapat Paripurna yan kembali diterima oleh seluruh anggota
DPRD Kabupaten Bursel ialah untuk menyampaikan kata akhir fraksi.
Terkait itu,
La Hamidi yang mencoba memberikan penjelasan ternyata tak bisa merasionalisasi
para anggota DPRD yang menginterupsi, antara lain Faizal Souwakil, Sedek
Titawael (PAN) dan Masruddin Solissa (PPP).
Bahkan,
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bursel lainnya, Gerson Selsily pun dua kali turun
dari meja pimpinan dan menggunakan haknya sebagai anggota DPRD guna meluruskan
masalah tersebut, tetapi tetap saja tak bisa meredahkan situasi forum rapat
paripurna yang kian memanas itu.
Bahkan, hal
yang sama pun coba diluruskan oleh anggota Fraksi Partai Demokrat, Ismail
Loilatu dan anggota Fraksi PDIP, Ahmad Umasangadji pun sempat melakukan hal
serupa, tetapi Faizal Souwakil tak menerima penjelasan Umahsangadji tersebut,
bahkan perdebatan keduanya kian memanas dan nyaris saling tantang.
Ketua DPRD
Kabupaten Bursel, Arkilaus Solissa kemudian turun dari meja pimpinan untuk
menggunakan haknya sebagai anggota untuk merasionalisasi forum dan meluruskan
masalah tersebut, tetapi apa yang disampaikan oleh Arkilaus Solissa tidak
menyelasaikan masalah, melainkan memunculkan masalah baru sehingga dikritisi
oleh Masruddin Solissa dan Faizal Souwakil.
“Paripurna
yang kita lakukan hari ini menunjukkan kebodohan kita. Mestinya pimpinan
cerdas, sebab kalau paripurna kita lakukan hari ini, pimpinan mendesak semua
fraksi untuk merubah semua kata akhir fraksi, ini membuktikan bahwa pimpinan
tidak cerdas,” kata Masruddin Solissa.
Kami usulkan
agar paripurnanya ditunda, tetapi, kalau pun tetap dipaksakan, tambah Masrudin,
maka kami atas nama fraksi akan menyatakan mosi tidak percaya kepada lembaga
ini. Kemudian, apa dengan pimpinan ini, masa kondisi seperti begini dibiarkan.
“Sebenarnya
dalam paripurna dalam kesempatan hari ini sebenar semua fraksi diberikan
kesempatan untuk memberikan klarifikasi. Bahwa lembaga ini harus melahirkan
keputusan sebagaimana dimaksudkan oleh Pak Ismail Loilatu tadi bahwa kita harus
melahirkan keputusan,” terang La Hamidi .
Namun
kemudian diinterupsi lagi oleh Faizal Souwakil yang menilai bahwa jika La
Hamidi memberikan kesempatan kepada pimpinan fraksi untuk menyampaikan secara
terbuka dan elegan kemudian menyampaikan apa yang menjadi catatan, maka buat
apa pimpinan mengundang pimpinan fraksi untuk rapat. Ini yang keliru.
Dirinya
meminta kepada La Hamidi agar siapa pun anggota DPRD yang memberikan masukan
tidak boleh menimbulkan masalah baru, siapa pun yang bicara harus memberikan
solusi dari hal ini.
“Apa yang
disampaikan oleh Ketua (Arkilaus Solissa-red) ini akan menimbulkan wacana yang
baru, cari solusi. Kalau bicara untuk memberikan manfaat silahkan, tapi kalau
bicara hanya untuk buat masalah, stop,” tegasnya.
Ditengah
berbagai interupsi yang kian gaduh itu, anggota Fraksi Perubahan dari Partai
Hanura, Edo Lesbatta kemudian meminta La Hamidi untuk tegas dalam memimpin dan
mengarahkan rapat tersebut.
“Saya minta
pimpinan tegas dalam mendrive apa yang disampaikan oleh anggota DPRD, sebab
kita berbicara tentang tata tertib tetapi kita melanggar tata tertib kita, kita
diatur dalam lembaga ini kita diatur lewat pimpinan, kalau kita berbicara tata
tertib, kita harus hargai pimpinan,” pintanya.
Akan tetapi,
Faizal Souwakil kemudian mulai naik pitam dan mengkritisi La Hamidi yang hendak
untuk mengarahkan jalannya sidang tersebut dan karena dikritisi terus menerus
oleh Faizal Souwakil, maka La Hamidi pun mengusir Faizal Souwakil dari ruang
paripurna tersebut.
Tetapi,
langkah La Hamidi ini malah kian memancing emosional Faizal Souwakil yang kian
naik pitam dan mempertanyakan dasar La Hamidi mengusirnya dari ruangan
paripurna itu. Bahkan, karena tak terima dengan tindakan La Hamidi itu, Faizal
Souwakil pun kemudian berdiri dari kursinya dan memaki La Hamidi sambil
melempari La Hamidi dengan gelas kaca yang ada di mejanya. Dimana, gelas
tersebut jatuh tepat di depan meja La Hamidi.
Pelemparan
itu pun sontak mengundang reaksi dari seluruh peserta paripurna itu. Bahkan, La
Hamidi pun sempat memegang gelas di mejanya untuk membalas lemparan Faizal
Souwakil itu. Tetapi, dia lalu mengurungkan niatnya dan malah melampiaskan
emosinya dengan membalikan meja pimpinan yang ada di depannya sehingga gelas,
air mineral, sejumlah kertas maupun pengeras suara yang ada didepannya pun
terjatuh kedepan dan berhamburan, termasuk gelas milik La Hamidi pun pecah.
Terlihat
salah satu anggota Intel Polres Buru pun kemudian melerai La Hamidi yang juga
telah tersulut emosi. “Munafik semua,” kata La Hamidi.
Akhirnya,
sidang itu pun di skor pada pukul 13.30 WIT. Namun, Masrudin Solissa sempat
meminta agar La Hamidi mengklarifikasi pernyataan munafik tersebut. Tetapi, La Hamidi
telah keluar dari ruangan tersebut.
Wakil Bupati
pun terlihat turun dari meja pimpinan DPRD di depan dan sempat menghampiri dan
menenangkan Faizal Souwakil.
Akhirnya,
proses mediasi pun kemudian dilakukan di ruangan Ketua DPRD Kabupaten Bursel
hingga pukul 14.30 WIT, Rapat Paripurna tersebut kemudian dilanjutkan dengan
kondisi yang mulai adem ayem dibawah kendali La Hamidi sebagai pimpinan DPRD
dan LPJ Bupati Tahun 2014 tersebut pun kemudian disetujui oleh seluruh anggota
DPRD Kabupaten Bursel yang menghadiri paripurna titu. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!