Close
Close

Pilkada Bursel Ditunda Popularitas TOP-BU Terancam

Ambon - Tingkat popularitas pasangan incumbent Tagop S Soulisa-Ayub ‘Buce’ Seleky terancam, jika Pilkada Bursel ditunda hingga tahun 2017.
Pasalnya saat ini TOP-BU berada diatas angin karena posisi sebagai pasangan petahana di Bursel. Selain itu, pasangan ini juga diusung oleh koalisi gabungan parpol yang cukup besar yang terdiri dari PDIP, Hanura, Demokrat, PKB, Golkar, Nasdem dan PPP sehingga tingkat popularitas tetap tinggi.
Kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Kamis (17/9), Akademisi FISIP Unpatti, Victor Ruhunlela, memprediksi tingkat popularitas bakal menurun karena jika pilkada ditunda hingga tahun 2017.
“Prediksi ini didasarkan pada asumsi pasangan TOP-BU akan mengakhir masa jabatannya pada Juni 2016 sehingga status incumbent hilang karena pilkada baru akan digelar Februari 2017. Otomatis ke­tika mereka selesai masa jabatanya, maka akan ada caretaker yang mengambil alih pemerintahan di Bursel. Selama jangka waktu satu tahun itu, elektabilitas TOP-BU bisa turun apalagi bila tidak didukung oleh kerja keras tim pemenangan,” jelasnya.
Walau begitu, Ruhunlela meng­kha­watirkan dengan masuknya caretaker, pembangunan di Bursel akan berjalan lambat karena caretaker hanya berkewenangan melakukan pelayanan publik biasa dan tidak berkewenangan memutuskan ke­bijakan populis dan luar biasa dalam pemerintahan.
Menanggapi sikap politik Gerindra dan PKS yang saat ini menyatakan tidak akan mengajukan calon peng­ganti ke KPU, Ruhunlela menilai itu adalah hak dari parpol yang tidak bisa dipengaruhi oleh pihak lain ka­rena pastinya kedua parpol itu pu­nya pertimbangan tersendiri sebe­lum memutuskan langkah politik.
“Kita tunggu saja nanti karena dalam politik segala sesuatu bisa berubah hanya dalam hitungan detik saja,” tandasnya
KPU sendiri menurutnya tidak bisa mengintervesi keputusan par­pol jika mereka pada akhirnya tidak ingin mengajukan calon pengganti karena calon yang telah mereka usung berhalangan tetap. 
Sementara itu, Ketua Tim Pe­menangan TOP-BU, Sammy Latbual mengatakan tingkat popularitas pasangan TOP-BU tetap tinggi walaupun nantinya bisa saja terjadi penundaan pilkada.
“Belum tentu jika pilkada ditunda lalu tingkat popularitas pasangan TOP-BU. Pemerintahan TOP-BU masih akan berjalan hingga 22 Juni 2016. Itu berarti TOP-BU masih bisa memaksimalkan pemerintahan ini dengan berbagai pemberdayaan yang menyentuh rakyat Bursel,” ungkap Latbual kepada Siwalima melalui telepon selulernya, tadi malam.
Latbual yang juga Ketua DPC PDIP Bursel ini tetap optimis Pilkada Bursel tetap akan berlangsung 9 Desember 2015. “Kami tetap optimis pilkada tetap akan berlangsung 9 Desember 2015. Partai Gerindra dan PKS pasti mengajukan calon pengganti calkada yang sebelumnya yang berhalangan tetap,” tandas­nya. (Siwa5)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post