Close
Close

Krisis Anggaran Panwaslu Bursel Sesali DPRD tak Bantu


Ambon - Panwaslu Bursel menyesali DPRD setempat yang tak mem­bantu mengakomodir anggaran pengawasan dalam APBD-P.
Tak hanya itu, Panwaslu juga menyesali pernyataan Ketua DPRD Bursel Arkilaus Soulisa yang menilai anggaran sebesar Rp 2 milyar yang dialokasikan sudah mencukupi untuk peng­awasan pilkada.
Komisioner Panwaslu Bursel, Jusri Lesilawang kepada Siwa­lima melalui telepon selulernya, Rabu (21/10) menjelaskan anggaran sebesar Rp 1,5 milyar yang sudah diterima sebelumnya hanya mencukupi hingga proses pengawasan di bulan September 2015.
Sedangkan anggaran penga­wasan sebesar Rp 500 juta yang sudah ditetapkan dalam APBD-P namun belum diterima oleh Panwaslu juga tidak men­cukupi hingga proses pilkada selesai.
“Anggaran sebanyak Rp 1,5 milyar yang sudah dikucurkan dan nanti juga ada tambahan Rp 500 juta yang ditetapkan dalam APBD-P tentu saja tidak cukup. Panwaslu Bursel me­miliki banyak kebutuhan antara lain sewa kantor yang dijadikan sekretariat, kemudian biaya perjalanan dinas bukan hanya bagi Panwaslu namun juga Panwascam. Ada juga komponen honor seluruh jajaran Panwaslu,” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk honor seluruh jajaran Panwaslu tentu membutuhkan biaya yang besar karena di Panwaslu saja ter­dapat 3 komisioner dan staf sekretariat sebanyak 12 orang.
“Di jajaran Panwascam, ada 3 orang Panwascam didampingi 5 orang staf sekretariat. Pan­wascam ada 6 kecamatan sehingga jumlah 18 orang anggota Panwascam dan 30 staf. Ada juga 81 orang PPL yang tersebar di seluruh desa di Bursel serta anggota Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) di Panwaslu Bursel yang terdiri dari kejaksaan dan kepolisian yang berjumlah 10 orang,” katanya.
Belum lagi kedepannya, 23 hari sebelum pelaksanaan pungut hitung, Panwaslu harus merekrut petugas pengawas TPS yang jumlahnya ratusan.
“Untuk itu jelaslah anggaran tersebut tidak mencukupi. Pan­waslu tidak mengada-ngada. Kita menyesali pernyataan dari Ketua DPRD karena seharusnya DPRD membantu mengako­modir kebutuhan Panwaslu karena ini adalah kebutuhan mendesak,”  tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, DPRD Bursel menilai anggaran sebesar Rp 2 milyar yang dialokasikan kepada Panwaslu Kabupaten Bursel telah men­cukupi. Hal tersebut diungkap­kan Ketua DPRD Bursel, Arki­laus Soulisa kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (20/10).
Menurutnya anggaran yang akan Panwaslu terima sebesar Rp 2 milyar terdiri dari anggaran dalam  APBD murni sebesar Rp 250 juta dan dalam APBD-P 2015 sebesar Rp 1,75 milyar.
Kendati demikian menurut Panwaslu sendiri anggaran yang diakomodir dalam APBD-P adalah Rp 500 juta dan telah menerima Rp 1,5 milyar sebe­lumnya menerima dari kucuran dana APBD murni.
Menanggapi kondisi Pan­waslu yang menyatakan tidak lagi memiliki anggaran untuk membiayai gaji PPL, Panwas­cam bahkan Panwaslu dan se­luruh kegiatan operasionalnya, DPRD tetap bersihkukuh anggaran yang telah disepakati adalah Rp 2 milyar.
“Yang sudah disepakati oleh DPRD  totalnya memang Rp 2 milyar. Tidak mungkin Rp 2 mil­yar tidak cukup untuk Pan­waslu. Jika tidak cukup, harus dira­sio­nalisasikan apa saja kegiatannya dan diperuntukan untuk apa saja,” ungkapnya.(Siwa5)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post