Close
Close

Bupati Akui APKLI Beri Kontribusi Bagi Perekonomian Bursel

Namrole, SBS.
Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulissa mengakui Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pedagang Kaki Lima (DPD APKLI) Kabupaten Bursel telah memberikan kontribusi bagi roda perekonomian di Kabupaten yang baru berusia tujuh tahun ini.
"Teman-teman Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini memberikan kontribusi yang besar bagi roda perekonomian di Kabupaten Bursel. Saya sendiri memberikan apresiasi yang besar, karena ketika Kabupaten ini baru dimekarkan, pedagang di Bursel hitung dengan 10 jari tidak habis, namun dengan waktu yang cukup singkat di Namrole bagaikan gula yang banyak didatangi semut, telah bermunculan pedagang menengah dan kecil hampir 300 lebih dan jumlah itu mungkin kini telah bertambah lagi. Sedangkan di Leksula sudah mencapai hampir 200-an pedagang," ujar Tagop dalam sambutannya diselah-selah acara pelantikan pengurus DPD APKLI Kabupaten Bursel yang dipusatkan di Aula Kantor Bupati Bursel, Sabtu (21/11)
Meningkatnya jumlah PKL, tambahnya, telah menjadi peluang dan tantangan bagi kita. Peluang artinya, dalam sektor riil ekonomi kita menjadi meningkat dan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan per kapita masyarakat di Bursel dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ini. Sedangkan tantangan bagi kita adalah bagaimana bisa menertibkan PKL sesuai dengan peraturan daerah tentang tata ruang kota.
"Kendati demikian, saya memberikan apresiasi kepada Pengurus APKLI yang telah memberikan kontribusi yang besar. Dimana, telah bekerja sama dengan Pemkab Bursel untuk menertibkan seluruh PKL di wilayah Namrole, khususnya di Desa Labuang. Dimana hari ini, Labuang sudah tertata dengan baik," tuturnya.
Bupati juga menjelaskan telah melakukan komunikasi dengan Kadisperindag Kabupaten Bursel, Yan Latuperissa untuk bagaimana dapat mendatangkan investasi pemerintah berupa modal dana untuk membangun pasar yang memenuhi syarat dan ideal bagi para pedagang di Kabupaten Bursel, khususnya di Namrole.
"Tahun depan kita merencanakan membangun dua pasar yang cukup representatif untuk pedagang di Leksula dan Waesama," kata mantan Kepala BAPPEDA dan Litbang Kabupaten Bursel itu..
Jadi kedepan para PKL dak hanya berjualan di kaki lima tapi juga pada tempat yang representatif untuk dapat mengembangkan usahanya.
“Saya berharap APKLI kedepan menjadi mitra pemkab yang dapat membawa kemajuan ekonomi di Kabupaten Bursel. Seiring dengan perkembangan pemerintahan dan ekonomi, Kabupaten Bursel lima tahun lalu adalah kabupaten yang angka kemiskinanya tebesar di Provinsi Maluku yaitu 35, 2 persen, saat ini Kabupaten Bursel angka kemiskinannya nomor dua terendah setelah Kota Ambon yaitu 17 persen,” harapnya.
Ini menjadi salah satu indikator bagi pertumbuhan ekonomi Bursel yang lebih tinggi rata-rata dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku. Dimana, hal ini telah menjadi indikator bahwa kontribusi yang diberikan APKLI sangat besar bagi ekonomi daerah.
"Sebagai mitra saya berharap marilah kita saling menjaga dan berjalan pada rel yang telah disepakati. Saya memberikan apresiasi yang sangat besar, marilah kita bergandengan tangan untuk membangun negeri ini sebagai negeri yang kita cintai dan kita idamkan untuk bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita juga demi menjaga stabilitas kondisi di Bursel khususnya di Kota Namrole,” tuturnya. (SBS-04)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post