Namrole, SBS.
Ketua Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Maxigen L Lesnussa, Kamis
(26/11) melantik Pengurus Cabang PGRI pada tiga Kecamatan, yakni Kecamatan
Namrole, Kecamatan Waesama dan Kecamatan Ambalau.
Pelantikan yang dipusatkan di
Ruang Aula SMA Negeri Namrole itu dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bursel Tagop
Sudarsono Soulissa, Ketua DPRD Kabupaten Bursel Arkilaus Solissa, Kepala Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bursel Nataniel Solissa serta Kepala
UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Namrole, Daniel Rehiraky.
Pengurus Cabang PGRI Kecamatan
Namrole terdiri dari Abdul Rahman Titawael (Ketua), Sjurniati (Wakil Ketua),
Isra Lesnussa (Sekretaris), Yohanis Lesnussa (Wakil Sekretaris) dan Leonora
Kilonressy (Bendahara) serta ditambah sejumlah Ketua Bidang, yakni Mahayadin
Solissa, Usman Lamaulo, Eka Bahta, Rizal Saleh Lessy, Nengsi de Fretes, Vensca
Matahelumual, Rivano Latuwael, Rofiati Solissa, Dominggus Solissa, Nema Ati
Mahu dan Nasir Sawa.
Selanjutnya, Pengurus Cabang
PGRI Kecamatan Waesama terdiri dari Radjab Tuarita (Ketua), La Siudi Djumba
(Wakil Ketua), Syirifa Hayale (Sekretaris), Arsyahudin Buton (Wakil Sekretaris)
dan Erna Wati Samet (Bendahara) serta ditambah sejumlah Ketua Bidang, yakni
Maemuna Letetuni, Fatima Souwakil, Usman Ali Ikhsan, Nurdin Kasalo, Abdul Rauf
Umasugi, Saleh Papalia, Ali Mamang, Boky Lakuyil, Rahma Tomia, Nasar Souwakil
dan Abdul Kadir Umanailo.
Sedangkan, Pengurus Cabang
PGRII Kecamatan Ambalau terdiri dari Lakam Mahu (Ketua), Murad Latuconsina
(Wakil Ketua), Kader Lesilawang (Sekretaris), Djabar Laitupa (Wakil Sekretaris)
dan Halija Mahu (Bendahara) serta ditambah sejumlah Ketua Bidang, yakni Kamal
Souwakil, Abdul Rahman Souwakil, Hasan Namkatu, Bayana Belasa, Muhaimin Jamal,
Muhamad Sulaiman, Hasan Souwakil, Fatma Booy, Basale Mony, Baksim Souwakil dan
Abdullah Polpoke.
Bupati Kabupaten Buru Selatan
(Bursel), Tagop Sudarsono Solissa mengimbau agar seluruh komponen Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten berumur tujuh tahun ini tetap
menjaga solidaritas dan kesetiakawanannya.
Hal itu dikemukakan Tagop
ketika memberikan sambutan diselah-selah acara pelantikan Pengurus Cabang PGRI
Kecamatan Namrole, Kecamatan Waesama dan Kecamatan Ambalau serta Seminar yang
dipusatkan di Ruang Aula SMA Negeri Namrole, Kamis (26/11).
Menurut Tagop peran guru dalam
perjalanan sejarah bangsa Indonesia sangat besar dan sangat menentukan. Guru
merupakan salah satu komponen yang strategis dalam menentukan keberhasilan
pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi
peserta didik untuk mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan anak bangsa.
Dimana, lanjutnya, sejak masa
penjajahan, guru selallu menanamkan harga diri sebagai bangsa, yang selalu
menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada
tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah
air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.
“Tanpa guru mungkin hari ini
kita semua tidak akan berdiri dan berada di tempat ini,” kata Tagop.
Menurutnya, dedikasi, tekad dan
semangat para guru yang dimiliki secara histroris tersebut perlu dipupuk,
dipelihara dan dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat era global untuk
masa depan bangsa dan negara serta daerah yang kita cintai ini.
Dimana, katanya, bertepatan
dengan diperingatinya Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI tanggal 25
November 2015, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, dinyatakan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi, guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
Dengan demikian, sangat
jelaslah bahwa pendidik adalah pekerja profesional yang berhak mendapatkan
hak-hak sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu, diharapkan pendidik dapat
mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi
tersebut berdasarkan Tema Hari Ulang Tahun PGRI tahun ini, yaitu ‘Memantapkan
Soliditas dan Solidaritas Sebagai Organisasi Profesi Guru Yang Kuat dan
Bermartabat’ dan Tema Seminar yang akan pula dilaksanakan hari ini, adalah
‘Meningkatkan Profesionalitas Guru di Kabupaten Buru Selatan’.
Dalam kerangka tersebut,
katanya lagi, haruslah kita sadari bersama bahwa tujuan utama dilaksanakan
kegiatan dalam mengisi HUT PGRI pada hari ini bukan untuk mendapatkan perhatian
oleh orang lain, melainkan untuk dapat menunjukkan bahwa PGRI Kabupaten Bursel
dapat membangun solidaritas dan kesetiakawanan antar sesama guru.
“Saya berharap kepada seluruh
peserta seminar pada hari ini agar bisa menyadari akan pentingnya kegiatan ini
sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dan kesetiakawanan guru dalam
mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk menghadapi berbagai
tantangan globalisasi saat ini, serta dapat memberikan dampak positif bagi kita
bersama dalam kerangka meningkatkan mutu pendidik di daerah ini,” ujarnya.
Hal tersebut, tambahnya,
disebutkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan pula bahwa ‘pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidik pada
perguruan tinggi’ yang dengan kata lain, pendidik atau guru adalah merupakan
bagian dari sebuah profesi.
“Berdasarkan yang diamanatkan
oleh Undang-Undang dimaksud, maka Pelantikan PGRI, khususnya bagi Kecamatan
Namrole, Kecamatan Waesama dan Kecamatan Ambalau di saat ini diharapkan agar
para pengurus mampu meningkatkan eksistensi PGRI, menjadikan PGRI sebagai
organisasi profesi, serta mampu membangun solidaritas dan kesetiakawanan
anggota,” tandasnya.
Selain itu pula, tambahnya, diharapkan
mampu meningkatkan semangat anggota dan menggugah pihak lain untuk berperan
maksimal dalam memuliakan peran dan kinerja guru serta meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, lebih khusus di Kabupaten Bursel agar kita dapat
bersaing dengan daerah-daerah lain di Provinsi Maluku maupun Indonesia secara
keseluruhan dan menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi guru yang kuat dan
bermartabat.
“Sejalan dengan itu, saya
menghimbau pula agar solidaritas PGRI Kabupaten Bursel tetap dijaga, untuk
terus melanjutkan dan meningkatkan mutu pendidikan dalam mencerdaskan anak
negeri Fuka Bipolo yang lebih baik di daerah yang kita cintai ini,” tuturnya. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!