Namrole, SBS.
Lagi-lagi
pembahasan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tambahan pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang direncanakan akan berlangsung
Rabu (18/11) tadi siang kembali molor, setelah diagendakan akan dibahas Senin
(16/11) lalu pun molor.
Namun, berbeda dengan Senin
lalu, kali ini molornya pembahasan DPT Tambahan diakibatkan oleh ketidakhadiran
Tim Pemenangan kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bursel,
baik Nomor Urut 1, yakni Rivai Fatsey-Anthon Lesnussa (HIKMAT) DAN Nomor Urut
2, yakni Tagop Sudarsono Soulissa-Buce Ayub Seleky (TOP-BU) dengan DPT yang
telah dicermati terlebih dahulu guna dibahas berkaitan dengan adanya data ganda
DPT yang ditemukan oleh masing-masing Tim Pemenangan.
Dimana, empat orang Komisioner
KPU Kabupaten Bursel, masing-masing Said Sabi (Ketua) dan tiga orang komisioner
KPU Kabupaten Bursel, yakni Abdul Muin Loilatu, Syarief Mahulauw dan Ismuddin
Booy, alias minus Benonny Solissa telah menunggu kedua Tim Pemenangan guna
membahas DPT Tambahan yang masih amburadul tersebut sejak pagi. Dimana,
pembahasan DPT Tambahan itu direncanakan akan dilangsungkan pada pukul 10.00
WIT di Ruang Aula Kantor KPU Kabupaten Bursel.
Namun, pada pukul 10.30 WIT,
barulah satu orang dekat pasangan HIKMAT yang tidak masuk dalam Tim Kampanye,
yakni Umar Fatsey yang datang. Namun, tak lama kemudian yang bersangkutann pun
meninggalkan Kantor KPU Kabupaten Bursel.
Selanjutnya,
Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan TOP-BU yang juga Ketua DPC Partai Nasdem
Kabupaten Bursel, Muhajir Bahta pun mendatangi Kantor KPU Kabupaten Bursel pada
pukul 11.00 WIT, namun lagi-agi Bahta pun meninggalkan kantor penyelenggara
pemilu itu lima menit kemudian dan tak kembali lagi.
Berikutnya,
anggota Panwas Kabupaten Bursel, Jusri Lesilawang pun datang sekitar pukul
11.15 WIT dan menunggu kedua tim pemenangan hingga pukul 14.30 WIT bersama para
komisioner KPU Kabupaten Bursel.
Namun,
lantaran tak ada Tim Pemenganan yang datang, KPU Kabupaten Bursel pun
memutuskan untuk menunda pembahasan DPT Tambahan dimaksud dan langsung
menyurati kedua Tim Pemenangan untuk hadir di KPU Kabupaten Bursel besok, Kamis
(19/11).
“Kita sudah
layangkan undangan lagi untuk besok (Kamis-red) pukul 09.30 WIT, kita akan
ketemu untuk melakukan pembahasan,” kata Sabi kepada Suara Buru Selatan Rabu (18/11) di Ruang Aula Kantor KPU Kabupaten
Bursel.
Dirinya
berharap, hari ini ada perwakilan Tim kedua pasangan calon yang benaqr-benar
memahami seluruh proses DPT yang akan diutus hadir sehingga data-data DPT yang
ada akan dibahas secara baik guna mensinkronkan DPT yang ada sehingga DPT
tersebut pun dapat dibersihkan dan bebas dari data ganda.
“Kita minta
kalau bisa anggota Tim mereka yang biasa datang sehingga tidak akan bertanya
ulang-ulang dan kita harus menujelaskan ulang-ulang. Makanya kita undang lagi
besok,” tandasnya.
Namun,
tambahnya, jika hari ini, kedua tim pasangan calon masih saja tak hadir dengan
data-data hasil pencermatan, maka pihak KPU tidak akan menunggu lagi, tetapi
pihaknya akan bersikap pro aktif guna menyelesaikan DPT yang masih amburadul
itu.
“Kita tetap
akan mengambil langkah untuk menginstruksikan seluruh penyelenggara kita di
tingkat bawa untuk berkoordinasi dengan tim kedua tim di tingkat bawa untuk
mencermati DPT dimaksud,” tuturnya.
Untuk
diketahui, kesepakatan bersama telah ditanda tangani Senin (9/11) untuk
membahas DPT Tambahan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Bursel yang masih amburadul, Senin (16/11).
Tetapi, kesepakatan yang
ditanda tangani oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bursel, Panwas
Kabupaten Bursel, Tim Pemenangan Tagop Sudarsono Solissa (TOP-BU) dan Tim
Pemenangan Rivai Fatsey-Anthon Lesnussa (HIKMAT) molor lagi dan disepakati
secara lisan akan dibahas pada hari Rabu (18/11) besok.
Kesepakatan lisan itu
diputuskan dalam Rapat Pembahasan DPT antara KPU Kabupaten Bursel, Panwas
Kabupaten Bursel, Tim TOP-BU dan Tim HIKMAT yang dibuka langsung oleh Ketua KPU
Kabupaten Bursel, Said Sabi di ruang Aula Kantor KPU Kabupaten Bursel, Senin
(16/11).
Dimana, ketika Rapat tersebut
dibuka pada pukul 11.30 WIT oleh Said, ternyata belum ada pihak Panwas
Kabupaten Bursel yang hadir dan hanya dihadiri oleh empat Komisioner KPU
setempat, yakni Said Sabi, Abdul Muin Loilatu, Syarief Mahulauw dan Ismuddin
Booy. Kemudian, Tim Pemenangan TOP-BU, yakni Muhajir Bahta dan Johan Lesnussa
serta Tim dari HIKMAT, yakni Gusrin Lesilawang dan Umar Fatsey.
Terkait belum hadirnya Panwas
Kabupaten Bursel itu, Said Sabi pun kemudian berencana membuka dan akan kembali
menskors rapat tersebut untuk menunggu kehadiran Panwas dalam proses itu.
Tetapi, setelah dibuka, ternyata Ketua Panwas Kabupaten Bursel, Siyusuf Solissa
pun datang dan mengikuti proses tersebut sehingga Said pun kemudian melanjutkan
proses itu tanpa diskors lagi.
Setelah membuka, Said pun
kemudian mempercayakan Devisi Data KPU Kabupaten Bursel, Syarief Mahulauw untuk
memandu proses pembahasan DPT yang masih amburadul dimaksud. Namun, ketika baru
dimulai, Tim HIKMAT, yakni Gusrin Lesilawang pun kemudian melempar usulan ke
forum rapat tersebut untuk menunda proses pembahasan untuk beberapa hari
kedepan, mengingat Timnya di tingkat Desa dan Kecamatan belum menyetor seluruh
data DPT yang dinilai masih amburadul ke pihaknya.
Menurut
Gusrin, setelah mendapatkan soft copy data dari KPU, pihaknya langsung
memberikannya kepada koordinator kecamatan dan memberikan juga kepada seluruh
tim di desa untuk mengkros cek langung.
“Jadi, kita
tim kabupaten tidak mengkros cek, tetapi kita langung berikan kepada tim
koordinator kecamatan masing-masing dan diberikan kepada seluruh desa. Olehnya
itu, kami minta maaf kepada KPU dan tim nomor urut 2, bahwa kami hari ini belum
bisa menunjukkan data-data yang telah kami berikan kepada tim koordinator di
kecamatan masing-masing. Namun, Kecamatan Waesama telah kami dapat, sedangkan
untuk Leksula, Namrole, Fena Fafan, Kepala Madan dan Ambalauw, insya Allah hari
ini baru diberikan kepada kami. Jadi, tim kami masih menunggu tim dari semua
kecamatan yang menuju ke Namrole untuk memberikannya,” akui Lesilawang.
Olehnya itu,
tambah Gusrin, kami hanya meminta waktu kepada pimpinan, kalau bisa besok kami
akan memberikan secara keseluruhan data nama pemilih ganda maupun pindah
domisili ataupun yang sudah meninggal.
“Jadi,
datanya juga akan kami berikan kepada Tim Nomor Urut 2. Setelah di dapat,
prinsipnya kami dari Nomor Urut 1, sudah siap untuk melakukan investigasi
bersama. Jadi, kami dari Kecamatan maupun dari Desa sudah siap,” ujar Tim
Penghubung HIKMAT itu.
Mendengar
itu, Sekretaris Tim Pemenangan TOP-BU, Muhajir Bahta mengaku telah siap dengan
data-data DPT bermasalah yang telah dikantongi pihaknya. Namun, dirinya tak
keberatan dengan usulan yang disampaikan oleh Lesilawang itu.
Menurutnya,
setelah apa yang disampaikan oleh Tim HIKMAT, sebenarnya Tim TOP-BU sudah
membedah apa yang menjadi catatan-catatan DPT tersebut, bahkan nama ganda pada
tiap-tiap TPS yang berbeda maupun dalam TPS yang sama telah dikantongi.
Namun,
lanjutnya, apa yang dijelaskan oleh Tim HIKMAT perlu dipertimbangkan juga,
sebab perlu adanya kombain data antara Tim TOP-BU dan Tim HIKMAT sehingga tidak
ada perdebatan yang panjang lebar nantinya.
“Dalam
rangka kita mengkombain data, maka apa yang menjadi temuan bisa saja kami
berikan kepada Tim HIKMAT dan apa yang ditemukan oleh Tim HIKMAT bisa
disampaikan kepada kami sehingga proses ini kita tidak perlu lagi berdebat yang
nantinya terlalu jauh tentang apa yang menjadi paparan kami,” katanya.
Jadi,
tambahnya, kalau pun Tim HIKMAT minta waktu, maka mungkin besok kita juga akan
mencopy apa yang menjadi temuan kita pada data kita sehingga dapat berikan pada
Tim HIKMAT.
“Sebab, pada
esensinya kita ingin memastikan jangan sampai yang kita coret itu adalah
orang-orang yang memiliki hak pilih. Sebab, kita ingin menciptakan pemilu yang
demokratis, adil dan tertanggung jawab,” tutur Ketua DPC Partai Nasdem
Kabupaten Bursel itu.
Terkait itu
pun Ketua KPU Kabupaten Bursel, Said menyambut baik semua usulan dan pikiran
positif itu. Sebab, apa yang akan dibahas menyangkut DPT, sebab bisa saja ada
data ganda antar TPS, dalam satu TPS, dalam satu desa, antar desa dan antar
kecamatan.
“Oleh karena
itu, kami minta data juga harus lengkap di Tim sehingga dapat kita cocokan.
Sebab, data-data itu harus kita kombain bersama dan kita harapkan lusa, tanggal
18 November itu kita lebih awal disini dan kalau besok ada data yang sudah siap
di foto copy saja lalu bisa saling tukar untuk kita kross cek secara
bersama-sama,” kata Sabi yang juga Ketua KAHMI Kabupaten Bursel ini. (SBS-01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!