Close
Close

Bentrokan Terjadi di Desa Ulima, 29 Rumah Warga Rusak

( Ilustrasi )

Namrole, SBS.
Lagi-lagi sesama warga Desa Ulima, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Jumat (5/2) terlibat bentrokan. Diduga, bentrokan tersebut dipicuh oleh aksi saling ejek antara pendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 1, Rivai Fatsey-Anthon Lesnussa (HIKMAT) dengan pendukung Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Tagop Sudarsono Soulissa-Buce Ayub Seleky (TOP-BU).
Informasi yang berhasil dihimpun Suara Buru Selatan, bentrokan sesama orang bersaudara di Desa Ulima itu terjadi Jumat (5/2) pukul 21.15 WIT.
Akibat dari aksi baku hantam itu, sebanyak dua orang warga setempat menderita luka memar. Keduanya sama-sama bernama Karim Saliuw.
Bentrokan itu, tak hanya menyebabkan dua orang terluka saja, tetapi turut mengakibatkan sebanyak 29 rumah warga setempat menjadi rusak. Baik yang mengalami rusak terbakar, rusak berat maupun rusak ringan.
Rumah warga yang mengalami rusak terbakar antara lain, rumah milik Abubakar Letuni Belasa, Mus Usman Booy, Romlan BelasaSulaiman KojaCai Koja dan Nasir Belasa. Sedangkan, rumah warga yang mengalami rusak berat terdiri dari rumah milik Helek BelasaNasar NamkatuSedek NamkatuLa Onso dan Hj. Abu Belasa.
Selain itu, rumah warga yang mengalami rusak ringan terdiri dari rumah milik Basir WolsenKojali BooyHasina MonesaAli NamkatuMasaud NamkatuAli NamkatuLa Magi BelasaSahadia BelasaNasir NamkatuHasan NamkatuSedek SouwakilAli Saliuw, Hasan BelasaIsmail BooyHaris BooySyarif BooyHj. Sebe Bugis dan Hade Namkatu.
Berdasarkan keterangan korban, Karim Saliu, para pelaku yang melakukan pemukulan terhdap dirinya antara lain, Romlan Belasa alias Oyang (Kepala Pemuda), Hasan Belasa (Guru), Nasar Namkatu (staf Desa), Abubakar Latuni Belasa (tokoh adat), Cai Koja (anggota BPD) dan Daeng Booy (pemuda).
Sementara itu, yang diduga menjadi profokator kejadian itu hingga saat ini masih lari ke hutan. Diantaranya, Oyang, Cai Koja, Sulaeman alias Sule, Sedek Namkatu alias La Onso, Ismail Booy dan Saleh Booy.
Pasca kejadian itu, Sabtu (6/2) Kapolres Buru AKBP Popy Yugonarko, Dandim 1506 Buru Letkol Inf Faizal Rizal, Danramil 1506-02/Leksula Lettu Arm Ramly Angkotasan dan Danki Senapan D 731/Namrole, Kapten Inf. Heru Dwi Santoso pun langsung terjun ke lokasi bentrokan dengan membawa serta sejumlah personil TNI/polri untuk mengamankan situasi disana.
Dimana, saat ini sebanyak 15 personil kabaresi (TNI), 1 platon Brimob Sabhara dari Polres Buru dan 10 anggota Brimob dari Namrole tela ditugaskan untuk melakukan Pam di Desa Ulima.
Namun begitu, Kapolres Buru, AKBP Popy Yugonarko yang dikonfirmasi berulang kali via telepon selulernya menyangkut bentrokan itu tak mengangkat telepon selulernya. Bahkan, pesan singkat yang dikirimkan kepadanya pun tak dibalas.
Sedangkan, Danki Senapan D 731/Namrole, Kapten Inf. Heru Dwi Santoso yang telah kembali dari Desa Ulima ke Namrole pun mengakui adanya bentrokan tersebut. Bahkan, dirinya pun membenarkan bahwa puluhan personil telah diterjunkan ke Desa Ulima.
Untuk personel betul, untuk siapa korban dan siapa yang salah, inilah yang rumit karena dibilag profokator, tapi dia juga korban.Masalah ini kalau dilihat dari satu sudut pandang pasti cari benar sendiri. Untuk proses hukum kita serahkan polisi Belum bisa tentukan siapa salah dan masih diusut,” kata Santoso.
Dirinya pun mengaku belum mengetahui motif terjadinya insiden itu, sebab masih dilidik oleh polisi.
Untuk penangkapan, sesuai petunjuk Kapolres nanti kalau sudah jelas siapa yang salah. Motifnya belum jelas,” ungkapnya.

Dirinya pun mengakui bahwa memang ada rumah yang dibakar saat bentrokan tersebut. “Mengenai rumah terbakar ada lima rumah. Kalau rusak ringan dan berat saya tidak bisa bedakan antara rusak karena gempa atau rusak karena kejadian kemarin,” terangnya. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post