Namlea, SBS.
Petahana
Ramly Ibrahim Umasugi, Spi., MM beri isyarat akan mengambil AKP Mustofa Besan,
SH., M.Kum sebagai calon Wakil Bupati di Pilkada Februari 2017 nanti.
Isyarat itu dilontarkan
Ramly saat bertatap muka dengan para Kepala SKPD beserta pejabat esalon III
usai mengikuti apel akbar PNS dan penyerahan penghargaan kepada instansi yg
berprestasi, Rabu (29/6) pagi. Rapat itu turut dihadiri Wabup, Ir. HJuhana
Soedrajat.
Sebelum menutup rapat, Ramli
di hadapan bawahannya, mengaku ia didukung sejumlah partai koalisi di pilkada
Buru 2017. Parpol koalisi merekomendasi Ramly berpasangan dengan Amos.
Sedangkan Partai Golkar
telah pasti merekomendasi dirinya dan juga Richard Louhenapesy sebagai
cawalikot Ambon. Keduanya diberi keleluasan memutuskan calon wakil mereka.
Ramly di rapat yang juga
dihadiri tiga cawabup dari birokrasi, belum mengaku positif dia meng ambil Amos
atau suatu waktu bisa saja berubah.
Ia hanya meminta bawahannya
bekerja dengan tekun serta tetap menjaga kekompakan dan tidak terlibat di
politik praktis.
Sedangkan Juhana di
kesempatan itu ikut menyentil kalau di pilkada lalu ia diambil sebagai wakil
karena dinilai baik oleh Ramly.
Ia hanya menitip nasehat
agar dalam menentukan calon wakil nanti, Ramly juga dapat mengambil yang baik.
Usai rapat, bupati yang
ditanya wartawan, optimis pilkada Buru akan berjalan dengan baik dan aman.
Terkait dengan rekomendasi parpol, semua sedang berproses.
Ia juga kembali menyebut
rekomendasi parpol koalisi yang mengajukan pasangan dirinya dengan Amos.
Ramly berjanji selesai
lebaran nanti, ia akan mengumumkan pasangannya sekaligus deklarasi.
Diisyaratkan kalau ia tetap
akan memutuskan berpasangan dengan Amos di partainya juga. "Kira-kira
begitu", ujarnya singkat menjawab wartawan kalau nanti final mengambil
Amos.
Tanda-tanda Ramly akan
mengambil Amos itu sangat kentara setelah orang-orang dekat Bupati gencar
memasang foto Ramly - Amos dengan slogan RASA.
Bebebera pendukung juga
memperlihatkan baju kaos yang bertuliskan Ramly - Amos harga mati. Foto orang
memakai kaos di medsos itu dipupulerkan oleh oknum PNS di lingkup pemkab Buru,
Sahril Besan.
Sahril yang juga keluarga
dekat Amos ini, di pemilu legislatif lalu terdaftar sebagai caleg PDIP dari
Dapil III Waeapo Batabual. Tapi anehnya dia masih tetap sebagai PNS dan makan
gaji pemerintah tanpa dikenakan sanksi pemberhentian dari PNS. Padahal, jelas
diatur dalam undang-undang dan Peraturan KPU bahwa PNS yang mencalonkan diri
sebagai Caleg harus mengundurkan diri. (SBS-05)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!