Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa dan Ayub Seleky (TOP-BU) yang siap melanjutkan periodesasi kepemimpinan kedua pada 22 Juni 2016, mengaku pada periode 2016-2021, tak segan-segan akan memecat Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang dinilai tak mampu melaksanakan tugas sesuai kompetensinya dengan loyal.
Penegasan itu disampaikan Bupati Kabupaten Bursel Tagop Sudarsono Soulissa kepada ratusan PNS, saat melakukan pertemuan terbuka di Aula Kantor Bupati Kabupaten Bursel pekan lalu.
Tagop mengaku, ada beberapa PNS yang kemarin telah melakukan kesalahan-kesalahan dalam tugasnya dan telah dimutasikan.
Tagop berharap, semua Pimpinan SKPD dan Camat untuk mengevaluasi, bagi yang tidak melaksanakan tugas di tempat tugas barunya agar segera dilaporkan ke BKD dan Diklat Kabupaten Bursel agar dapat segera diberikan sanksi kepada yang bersangkutan.
“Bagi PNS yang tidak melaksanakan tugas kemarin, sesuai dengan surat perintah yang telah diberikan itu akan dikenai sanksi lanjutan, kalau memang dipecat kita pecat. Saya dan Pak Wakil sudah sepakat bahwa kita tidak main-main, yang kita butuhkan itu pegawai yang benar-benar memiliki kompetensi dan loyal kepada pemimpin dan daerahnya,” tegasnya.
Menurutnya, keputusan mutasi kepada PNS itu, telah didalami terlebih dahulu. Karena apabila ada PNS yang dilepas untuk menduduki suatu jabatan, tetapi tetap dipaksa sesuai dengan keinginan PNS tersebut, maka akan terjadi berbagai penyimpangan dan hal ini bukan sekedar rekayasa, tapi sudah terbukti.
Apalagi, lanjutnya, banyak pegawai di Bursel yang semaunya saja, tidak loyal. Untuk itu, agar tugas dan tanggungjawab, kedepan sesuai dengan tupoksi pada bidang tugas masing-masing, maka pihaknya tak segan-segan untuk memecat siapapun PNS yang tak betugas dan loyal.
“Sebagai staf tidak bisa mengganggap dirinya itu lebih dari pimpinan, tidak boleh berkeinginan untuk menggantikan pimpinan, atau melakukan kudeta dengan cara apapun, baik tak mau bekerja dan sebagainya. Malah tidak mau bekerja itu menjadi penilaian pimpinan bahwa dia tidak memiliki kemampuan, sekalipun dia memiliki kemampuan,” tutur penyandang Sarjana Hukum ini.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bursel ini menyebut, loyal itu bukan hanya kepada Bupati, Wakil Bupati, Sekda, tetapi loyal juga kepada pimpinan SKPD-nya. Sehingga ada kerja sama yang baik antara, manager, middle manager dan lini manager. Itu harus ada konektivitas kinerja yang baik, jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan muncul di SKPD tersebut sehingga mengakibatkan suasana kerja menjadi tak nyaman lagi.
“Kalau pegawai sudah loyal, punya kemampuan dan menunjukkan kapasitasnya, pemimpin sebagai manager harus mampu memenej, harus mampu membuka diri, harus mampu berkordinasi dengan stafnya dan harus mampu mendelegasikan kewenangan yang dimiliki oleh stafnya sesuai tupoksi yang dimiliki unit kerja dalam SKPD tersebut. Itu yang harus mampu dilakukan seorang pemimpin,” ujar pria yang akrab di sapa Bang TOP.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Bursel Ayub Seleky mengaku, kewajiban membangun daerah ini dimulai dari PNS, maka kita wajib melaksanakan tugas sesuai keputusan yang di tetapkan. Jadi jangan orang menilai karena politik tidak seperti itu.
“Seperti yang sudah dikatakan Bupati bahwa semuanya itu sudah dipertimbangkan secara mendalam dan dikonfrontir dengan aturan, dipandang layak untuk dilakukan dan patut dilakukan untuk menata pemerintahan. Kalau Pak Bupati bilang diganti, bila perlu kita ganti pimpinan di Apel, karena di periode kedua saya dan pak Bupati tidak memiliki kepentingan politik lagi,” kata Seleky dengan tegas. (SBS-03)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!