Close
Close

Dinasosnakertrans Bursel Janji Salurkan Super Mie Bagi Korban Banjir

Namrole, SBS.
Hujan yang mengguyur Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) sejak Sabtu (30/7) hingga Minggu (31/7) berakibat fatal.
Belasan rumah di tiga desa pada Kota Namrole terendam banjir akibat guyuran hujan yang tiada henti itu. Ketiga desa tersebut, antara lain Desa Waenono, Desa Kamlanglale dan Desa Elfule.
Dimana, pada Desa Kamlanglale dan Desa Elfule ada sekitar tiga rumah yang tergenang banjir, tetapi lebih parah terdapat di Desa Waenono, karena banjir benggenangi sejumlah rumah maupun kost-kostan di desa tersebut.
Dari pantauan Suara Buru Selatan, puncak terjadinya banjir terjadi sekitar pukul 08.10 WIT. Dimana, terlihat hujan turut menggenangi Gedung Pastori Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale yang ditempati Pendeta Mairima hingga nyaris setinggi lutut orang dewasa.
Melihat kondisi itu, puluhan warga jemaat yang mengetahuinya pun secara sukarela berbondong-bondong datang membantu untuk menyelamatkan barang-barang untuk dipindahkan ke bagian gedung pastori yang lebih tinggi.
Sekitar 250 meter dari Gedung Pastori tersebut pun, rumah Ketua AMGPM Daerah Bursel, Alfred E Lesbatta pun terendam pada bagian dapur, bahkan Lesbatta yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Bursel dan juga Ketua DPC Partai Hanura ini pun harus cepat memindahkan mobilo dinasnya dari garasi mobil di samping rumahnya ke badan jalan yang lebih tinggi dan tak tergenangi air, lantaran lokasi garasi motor sudah terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Hal serupa pun terjadi pada sejumlah rumah disamping rumah Lesbatta. Air pun turut menggenangi rumah mereka dan memaksa warga untuk menyelamatkan barang-barang dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi dari rumah mereka.
Sedangkan, pada belasan kamar kost yang terdapat di seberang jalan depan rumah Lesbatta pun tak terhindar dari genangan air banjir. Sebagian besar dapur pada kost-kostan tersebut tergenang air. Sebab, dapur kost-kostan itu tidak berdiri diatas pondasi layaknya bagian kamar kost.
Sementara aliran air yang melewati saluran air di pinggiran kost-kostan itu tak bisa mengalir secara baik karena sempitnya saluan air tersebut sedangkan air yang mengalir cukup deras dan akhirnya menggenangi kawasan tersebut.
Warga sekitar yang melihat kondisi itu pun turut bahu membahu membantu warga yang kost-kostan maupun rumah mereka tergenang banjir. Dimana, sejumlah barang yang terancam tergenang banjir pun kemudian diselamatkan ke bagian kost yang lebih tinhggi agar tidak tergenang banjir.
Melihat aliran air yang tidak berjalan secara baik, sejumlah warga setempat yang dibantu oleh sejumlah pasukan Brimob yang dikomandani oleh Danton Brimob Namrole Ipda Sardy Duwila pun turut terjun langsung bersama warga untuk membersihkan saluran air di lokasi tersebut agar air bisa mengalir secara baik dan tak menggenangi lokasi itu.
Tetapi, apa yang ddilakukan itu nampaknya tak terlalu membantu. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membongkar badan jalanuntuk memperbesar saluran air hingga akhirnya air pun bisa mengalir lebih maksimal dan debit air yang tadinya cukup tinggi menggenangi lokasi itu hingga lutut orang dewasa pun secara perlahan-lahan mulai turun.
“Tadi air cukup tinggi sampai beta (saya) juga sempat kasih keluar mobil dari garasi karena air mulai tinggi,” kata Ketua AMGPM Daerah Bursel, Alfred E Lesbatta usai berbasah-basahan membersihkan saluran-saluran air di lokasi banjuir tersebut.
Sejumlah warga lainnya pun mengaku bahwa, mereka sudah menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi agar tidak tergenang.
“Tadi banyak barang-barang yang tergenang, banyak sendal-sendal yang terbawa air. Tapi, banyak barang-barang yang sudah diselamatkan ke tempat yang lebih tinggi di kamar-kamar, sebab dapur sudah tergenang setinggi lutut dan tinggal sekitar 3 Cm saja sudah masuk di kamar, tapi sekarang airnya sudah mulai surut,” kata Sekretaris Bidang III AMGPM Cabang I Talitakumi, Iche Tasidjawa yang dapur kost-kostannya pun tergenang air.
Salah satu Kepala Seksi di Dinas PU Kabupaten Bursel, Rein Tasane yang juga warga Desa Waenono yang terlihat turut membantu membersihkan saluran air di lokasi itu turut mengaku bahwa banjir yang terjadi di lokasi itu lantaran daerah tersebut berada pada dataran yang cukup rendah.
“Disini daerahnya rendah sehingga air semua mengalir kesini sehingga terjadilah banjir,” kata Tasane yang juga Pembina AMGPM Ranting Imanuel Waenono-Kamlangle itu.
Sementara itu, ketika warga sementara membersihkan rumah maupun kost-kostan mereka dari sisa-sisa genangan air, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bursel, Rony Lesnussa pun tiba di lokasi banjir di Desa Waenono tersebut bersama sejumlah stafnya.
Lesnussa langsung memerintahkan sejumlah stafnya itu untuk melakukan pendataan kepada warga setempat yang terkena banjir.
“Jika ada banjir susulan, maka mereka harus diungsikan,” kata Lesnussa kepada Suara Buru selatan ketika memantau langsung kejadian banjir itu.
Kendati tak menjelaskan lebih jauh, tetapi Lesnussa yang terlihat buru-buru untuk mengecek dampak banjir tersebut mengaku akan segera mendistribusikan bantuan sementara berupa Super Mie kepada warga yang terkena banjir.

“Untuk sementara kita akan distribusikan bantuan berupa Super Mie bagi mereka dulu. Untuk banyaknya, sekarang kita masih lakukan pendataan,” tutur mantan Kepala SMA Negeri Leksula itu. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post