Namrole,
SBS.
Ratusan
pengungsi asal Kecamatan Ambalau yang mengungsi di Namrole, Kabupaten Buru
Selatan (Bursel) akibat konflik Pilkada yang terjadi di Kecamatan Ambalau, Desember
2015 lalu diharapkan dapat kembali ke kampung halamannya dan hidup berdampingan
secara aman dan damai.
Harapan
itu disampaikan Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambutannya
diselah-selah acara Halal Bi Halal yang berlangsung di ruang Aula Kantor Bupati
Bursel, Sabtu (23/7).
“Saya
berharap agar sesegera mungkin pengungsi kita yang berada di Namrole bisa
kembali ke Ambalau untuk hidup kembali sebagai masyarakat yang wajar,” harap
Bupati Bursel dua periode itu.
Menurut
Tagop, akibat konflik yang terjadi saat itu, telah berdampak buruk bagi masyarakat
di Kecamatan Ambalau yang harus menanggung kerugian dari berbagai sisi
kehidupan.
“Karena
kondisi kemarin telah membuat kerugian yang besar bagi masyarakat itu sendiri. Kita
tahu kerugian material cukup besar yang dialami oleh masyarakat. Bukan hanya
kerugian material, tetapi kerugian moral dan mental,” ujar mantan Kepala Bappeda
dan Litbang Kabupaten Bursel itu.
Saat
ini, lanjut Tagop, para pengungsi asal Kecamatan Ambalau itu hidup jauh dari
kampung halaman maupun saudara-saudara mereka di Ambalau yang berbeda pandangan
politik saat Pilkada Bursel Tahun 2015 lalu.
“Secara
mentalitas, saudara-saudara kita yang mengungsi merasa tertekan akibat dari
perbuatan-perbuatan yang tidak bertanggung jawab oleh sebagian masyarakat yang
notabenenya dalam hal ini harusnya menjadi tanggung jawab kita bersama,”
terangnya.
Terkait
itu, Tagop menghimbau agar semua pihak dapat bergandengan tangan untuk
menetralkan kembali hubungan persaudaraan di tengah-tengah masyarakat di
Kecamatan tersebut. Sebab, sebab, hidup saling bermusuhan dan saling membenci
tidaklah bisa dibenarkan dari sisi apa pun.
“Harusnya
saudara-saudara sebagai tokoh masyarakat bisa memberikan pencerahan kepada
masyarakat agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang demikian dan saat ini
mari kita saling bermaafan. Mari kita saling membuka diri agar kita bisa hidup
lebih baik,” kata Tagop.
tambah
Tagop, Saya berharap bahwa saudara-saudara sekalian mampu sebagai tulang
punggung masyarakat. Sebagai tokoh-tokoh masyarakat Saya berharap agar dapat
memberikan pencerahan kepada masyarakat seluruhnya, baik di Bursel maupun
dimana saja kita berada dan terutama lagi, khususnya bagi saudara-saudara di Amblau
akan lebih berfikir lebih baik dan lebih perpektif sehingga kehidupan masyarakatnya
lebih baik.
Apalagi,
lanjut Tagop, tidak ada manusia normal yang ingin hidup di dalam suasana
konflik dan saling membenci. Sebab, hidup akan lebih indah jika berdampingan
secara aman dan damai.
“Alangkah
indahnya kita hidup dalam kedamaian, alangkah indahnya kalau kita hidup dalam
sebuah kebersamaan. Tidak asa manusia di dunia yang menginginkan hidup di dalam
konflik. Semua ini akibat dari hati kita saja yang belum meluruskan. Sebab,
kalau sebagai manusia, hati kita ihklas terhadap apa yang menjadi takdir bagi
kita semua, tentunya kita akan merasa damai dan aman,” tuturnya.
Tagop
pun menghimbau agar masyarakat di Kabupaten Bursel secara umum maupun secara
khusus di Kecamatan Ambalau untuk menjauhkan diri dari perilaku hidup penuh
dengki dan kebencian.
“Jauhkan
hal-hal yang bersifat kedengkian, jauhkan hal-hal yang bersifat irih, jauhkan
hal-hal yang merupakan kejelekan kita dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita
sama-sama lebih berfikir yang rasional bahwa masih ada hal-hal yang harus kita
lakukan kedepan. Sudah seharusnya kita tinggalkan hal-hal yang menjadi
kepentingan kita, karena proses politik telah berlalu,” tandasnya. (SBS-03)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!