Close
Close

Honor Tak Jelas, Puluhan Guide Bursel Gigit Jari


Namrole, SBS.
Nasip apes dialami oleh puluhan Guide yang telah membantu Panitia Wonderful Sail 2 Indonesia Destinasi Namrole Kabupaten Buru Selatan (Bursel) untuk membantu mendampingi para wisatawan selama kegiatan tersebut, 2-6 Agustus 2016 lalu.
Sekretaris Panitia, Elen Siahaya menjanjikan honor Guide bakal diterima oleh para Guide usai seluruh tahapan kegiatan.

Selanjutnya, para Guide pun dijanjikan oleh anggota Panitia lainnya, Ai Silooy untuk datang ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Bursel Senin (8/8) pukul 09.00 WIT untuk mengambil honor mereka setelah para Guide menemui Ai secara langsung dirumahnya.
Para Guide pun datang berbondong-bondong ke kantor Dinas Kebudayaan dan Parawisata. Ada yang datang sebelum jam 09.00 WIT dan ada yang datang sekitar pukul 10.00 WIT untuk mengambil honor mereka

Tapi sayangnya, Elen Siahaya dikabarkan sudah kabur ke Ambon hari Sabtu (6/8) lalu dengan menumpangi Pesawat Trigana Air usai kegiatan Festival Duen di Desa Namrinat Kecamatan Namrole. Sementara Ai tidak berada di kantor.
Karena tak dapat menemui Elen dan Ai, para Guide pun mulai menyampaikan protes dan kekecewaan mereka.

Sebab, para Guide hanya mendapat penjelasan dari pihak Dinas Kebudayaan dan Parawisata bahwa hak-hak mereka sebagai Guide akan dibayarkan setelah Wakil Bupati Kabupaten Bursel, Buce Ayub Seleky tiba di Namrole.
“Tunggu Ai datang saja, bila perlu tampar dia boleh. Saat kegiatan, kami tanya berapa honor kami sebagai Guide, dia marah-marah. Padahal itu hak kami,” kata salah satu Guide wanita yang terlihat cukup marah.

Tak hanya itu, sejumlah Guide pun mengaku kecewa karena kondisi yang mereka alami tersebut.
“Bagaimana mau promosi Bursel ke dunia internasional. Kami mau bangun Bursel, tetapi kulit pun tidak kami dapatkan, mereka makan isi dan kulit semua,” papar salah satu Guide.
Guide lain pun menambahkan, dengan kondisi perjalanan kegiatan ini, Bursel sebenarnya belum siap untuk melaksanakan kegiatan bertaraf internasional itu.

“Kalau belum siap, jangan dipaksa. Tahun 2017 jangan lagi ada Wonderful Sail Indonesia di Bursel. Siapkan segala sesuatunya secara baik dulu supaya yang dipromosikan itu yang baik-baik, jangan promosi untuk biking malu daerah yang sama-sama merupakan milik kita bersama ini,” papar Guide lainnya.
Sejumlah Guide yang enggan namanya dipublikasikan mengaku kepada wartawan bahwa mereka akan melakukan aksi pemalangan terhadap Kantor Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Bursel jika hak-hak mereka tak dibayarkan dalam waktu dekat.

“Kewajiban sudah kami lakukan, sekarang kami minta hak kami. Tapi, kalau tidak dibayarkan dalam waktu dekat, maka kami akan melakukan aksi pemalangan terhadap Kantor Dinas Kebudayaan dan Parawisata,” paparnya.
Namun, berbagai protes para Guide itu nampaknya tak mendapat respon apa-apa. Mereka hanya  bisa mencurahkan kekecewaan mereka sesama Guide. Sedangkan, sejumlah pegawai Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Bursel hanya nampak bersantai di dalam kantor sambil bercerita santai dan sesekali tersenyum lebar.

Sementara itu, dari keterangan yang berhasil dihimpun oleh Suara Buru Selatan dari berbagai sumber diketahui bahwa selain tidak ada anggaran untuk pelaksanaan kegiatan Wonderful Sail 2 Indonesia di APBD Kabupaten Bursel, anggaran bagi para Guide pun tak dianggarkan sehingga direncanakan honor para Guide akan dibayarkan usai penetapan APBD Perubahan Tahun 2016 nanti.
Selain itu, diketahui pula bahwa kegiatan yang belum dianggarkan itu bakal dianggarkan dengan nilai fantastis pada APBD Perubahan nanti, yakni nyaris mencapai Rp. 1 miliar.

Diduga kuat, anggaran perubahan tersebut akan dibuat mark up untuk keuntungan kelompok tertentu. Utamanya pihak ketiga yang menangani proyek amburadul tersebut.
Lebih anehnya lagi, kegiatan yang telah dibentuk Panitia Pelaksana itu ditangani oleh pihak ketiga tanpa tender. Akibatnya, saat kegiatan berlangsung, Panitia pun diatur-atur oleh pihak ketiga seperti anak buah dari pihak ketiga yang menangani kegiatan itu.

Bukan hanya panitia yang diatur-atur, para pegawai Pemkab Bursel pun diatur-atur oleh pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan bernuansa investasi proyek dan bukan investasi parawisata itu.
Tak sampai disitu, sejumlah fasilitas Pemkab Bursel pun turut digunakan oleh pihak ketiga guna memuluskan pelaksaan proyek dimaksud. Diantaranya, berbagai kendaraan dan peralatan milik Pemkab Bursel pun turut digunakan oleh pihak ketiga selama kegiatan berlangsung.

Terkait berbagai informasi ini, tentu semua masyarakat di Bumi Fuka Bipolo kuduh hati-hati dan harus mengawal ketat pembahasan APBD Perubahan Tahun 2016 nanti oleh DPRD Kabupaten Bursel. Sebab, ditakutkan akan terjadi mark up besar-besaran yang tentu saja akan merugikan keuangan negara yang juga hak dari masyarakat Bursel. Ayo mari kawal, buka mata kita lebar-lebar, semoga para wakil kita di DPRD Kabupaten Bursel pun tidak kecolongan dan mau berkompromi dengan anggaran perubahan yang diduga bakal di mark up secara fantastis itu.


Selain itu, para penegak hukum, baik Kejaksaan maupun Kepolisian pun sudah harus  melirik persoalan ini jika ada indikasi korupsi, maka pada waktunya harus dilidik dan ditindak lanjuti sesuai aturan hukum yang berlaku. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post