Namlea, SBS.
Warga
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Buru menolak rekomendasi DPP PKS yang
telah diberikan kepada pasangan Ramly Ibrahim Umasugi – A Mustofa Besan (RAMA).
Ramly dinilai tidak mentetapi janji.
Satu sumber yang enggan disebutkan namanya, kepada Media ini Rabu (31/8),
mengungkapkan, aksi penolakan dari warga PKS di Kabupaten Buru sudah diteruskan
sampai ke DPP PKS di Jakarta, menyusul beredarnya rekomendasi PKS kepada
Pasangan RAMA yang diteken Presiden PKS, Mohammad Sohibul Iman.
Surat Presiden PKS yang memberikan tiket kepada pasangan RAMA itu bernomor
767/SKEP-DPP-PKS/1437, tertanggal 27 Juli 2016. Ada empat butir keputusan di
surat tertanggal 27 Juli 2016 ini, dimana dalam butir kedua disebutkan, agar DPD
PKS Buru mendaftarkan calon pasangan RAMA ke KPU.
Namun di butir keempat tertulis kalimat, “apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya”.
Walau rekomendasinya sudah dikantongi pasangan RAMA sejak sebulan yang lalu,
namun Ketua DPD PKS Buru, Haer Latif yang dihubungi mengaku, kalau rekomendasi
tersebut belum sampai ke tangan pengurus partai di kabupaten. Padahal sudah
beredar luas di media sosial.
Ia juga heran, karena rekomendasi tersebut keluar tanpa melibatkan pengurus DPD
PKS Buru.”Waktu rekomendasi itu turun, tidak melibatkan kami. Kami baru tahu
dari media sosial yang sudah ramai dan sampai sekarang belum ada di tangan
kami,” Pungkas Haer Latif.
Lanjut Haer Latif, keputusan yang telah diambil oleh Presiden PKS itu tetap
akan diamankan oleh seluruh pengurus partai di kabupaten selama tidak ada
keputusan yang baru lagi.
Namun sebelum keputusan dimaksud ada di tangan, warga dan keluarga besar PKS di
Kabupaten Buru sudah mendatanginya dan beberapa pengurus, seraya menyatakan
sikap menolak Ramly Umasugi.
Kemudian sikap dari warga PKS itu telah ia dan rekan-rekannya teruskan ke
pengurus wilayah dan pengurus pusat. “Ada penolakan terhadap Pa Ramly, otomatis
terhadap pasangan RAMA,” tegasnya.
Ketika ditanya alasan dari penolakan itu, Haer Latif mengungkapkan, karena
warga PKS menilai Ramly tidak tepati janji saat partai mendukung Ramly di
pilkada yang lalu.
Ada dua hal yang tidak ditepatinya, termasuk janji pemberian dana abadi umat
untuk dikelola PKS bagi kesejahteraan masyarakat Buru sebesar Rp.1 milyar per
tahun.
Sementara itu, Hasanudin Tinggapy, Pengurus DPW PKS Maluku yang juga Koorda
Buru, mengaku tidak ada masalah dengan warga PKS, termasuk soal rekomendasi
yang telah diberikan kepada pasangan RAMA.
Ia berjanji akan baru mensosialisasikan rekomendasi ini kepada seluruh warga
PKS di Kabupaten Buru setelah selesai lebaran Idul Adha nanti.(SBS-05)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!