Close
Close

IPM Maluku Keluhkan Transportasi Laut Bagi Warga Ambalau

Namrole, SB
Warga masyarakat di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) selama hampir dua bulan terakhir mengalami krisis sarana transportasi laut, baik untuk ke Ambon maupun untuk ke Namrole, Ibukota Kabupaten Bursel.

Kondisi ini dialami lantaran tidak ada kapal yang menyinggahi daerah mereka. Dimana, KM Elizabeth yang dulunya biasa menyinggahi daerah itu ternyata sudah tak menyinggahi daerah itu lagi hamper setengah tahun terakhir.

Sedangkan, KMP Tanjung Kabat milik Pemerintah Kabupaten Bursel yang dikelola oleh PD. Bipolo Gidin pun sementara naik dok dan tak beraktivitas selama dua bulan terakhir.

Alhasil, warga di Kecamatan Ambalau pun krisis transportasi laut dan kondisi ini pun berimbas pada tergganggunya roda perekonomian di Kecamatan itu.

“Sudah hampir dua bulan ini KMP. Tanjung Kabat tidak beroperasi karena sementara naik dok. Kalau KMP Tanjung Kabat lagi naik dok, maka sudah seharusnya ada kapal pengganti yang diupayakan oleh Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa,” kata Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provinsi Maluku, Gafar Bahta kepada kami via telepon selulernya, Senin (28/11).

Apalagi, lanjutnya, dalam beberapa bulan terakhir pun KM. Elizabeth tidak menyinggahi Kecamatan Ambalau dan hanya melewati kecamatan tersebut semata. Akibatnya, masyarakat yang ingin ke Ambon maupun ke Namrole harus menghadang KM. Elizabeth di tengah laut dengan body jomson untuk menumpangi KM. Elizabeth.

“Akibatnya, roda perekonomian maupun aktifitas para pengusaha lokal di Kecamatan Ambalau menjadi mati total,” papar Bahta yang juga merupakan pemuda asal Ambalau ini.

Atas kondisi itu, lanjut Bahta, Bupati harusnya menunjukkan keprihatiannya terhadap rakyatnya di Kecamatan itu.

“Kami menilai Bupati Bursel dalam hal ini Pa Tagob Sudarsono Solissa tidak lagi prihatin terhadap nasib rakyatnya sendiri. Jangan karna persoalan politik sehingga Bupati hilang tanggungjwbnya sebagai seorang Bupati. Bupati harus punya tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya, bukan untuk mensejahtrakan kelompoknya,” kata Bahta.

Lanjutnya lagi, agar berbagai penilaian miring kian dilontarkan kepada Bupati, mak pihaknya mendesak agar Bupati dapat segera meresponi keluhan masyarakat di Kecamatan Ambalau dan dalam waktu dekat mempersiapkan kapal pengganti tujuan Ambalau - Namrole dan Leksula.


“Sebab PW IPM Maluku berharap Bupati Bursel harus membangun hubungan yang harmonis dengan rakyatnya, termasuk di Kecamatan Ambalau,” tuturnya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post