Close
Close

Plt. Kadistan Bursel Ancam Tarik Alsintan Hand Tractor Dari Petani

Namrole, SBS  
Plt. Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) mengancam akan menarik sejumlah Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Hand Tractor dari petani di Desa Wali, Kecamatan Namrole Kabupaten Bursel lantaran tidak dipergunakan sesuai peruntukkannya di lahan pertanian.

Pasalnya, lima unit Alsintan Hand Tractor yang diserahkkan oleh Distan Kabupaten Bursel kepada para petani di Desa Wali sebagai tindak lanjut dari permintaan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel ternyata tak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Dimana, dari laporan masyarakat kepadanya dan ditindak lanjuti dengan peninjauan langsung ke lapangan, ternyata laporan masyarakat benar adanya bahwa sebagian besar Alsintan Hand Tractor memang tak berada di lahan pertanian sayur tersebut, tetapi malah berada di rumah-rumah masyarakat setempat.

“Terkait fungsi hand tractor yang kkurang efektif di lokasi Wali itu, memang hari minggu kemarin saya sudah turun cek dan benar demikian,” kata Kadistan Kabupaten Bursel, Ridwan Nyio kepada wartawan diselah-selah acara coffee morning yang diselenggarakan oleh Bagian Humas Kabupaten Bursel, Jumat (2/12).

Dijelaskannya, dari hasil peninjauan pihaknya langsung ke lahan sayur di Desa Wali Minggu lalu ternyata didapai hanya dua unit Alsintan Hand Tractor kecil yang ada disitu, sedangkan tiga unit lainnya tidak ada.

Terkait kondisi tersebut, dalam waktu dekkat pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel yang dikomandani oleh Hakim Tuankotta untuk melakukan penarikan terhadap Alsintan Hand Tractor tersebut.

“Saya akan lakukan penarikan jika memang tidak difungsikan. Apalagi, lahannya tidak terlalu besar, hanya kurang lebih satu hektar. Jadi, kami akan melakukan koordinasi dengan pihak Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel dulu sebelum dilakukan penarikan itu,” tegasnya.

Sebab, Alsintan tersebut diberikan agar dapat membantu para petani binaan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel dalam bertani sesuai permintaan Badan Ketahanan Pangan. Sebab,
petani di Kabupaten Bursel belum mampu memproduksi sayur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bursel.

Terkait kondisi itu,lanjut Nyio, Distan pada Tahun 2015 lalu telah dibentuk Kelompok Petani, Pedagang Asosiasi Sayur dalam rangka mendapat masukan dari petani tentang apa kendala sehingga menimbulkan inflasi, utamanya di sektor sayur mayur.

Selanjutnya, pada Tahun 2016 sendiri Distan kemudian melakukan pelatihan bagi Kelompok Petani Pedang Asosiasi Sayur dan bersama dengan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel melakukan sinkronisasi kegiatan, dimana Ketahanan Pangan melakukan pembukaan lahan sayur di Desa Wali dan Diastan menyediakan Alshinta yang kemudian didapati tidak difungsikan secara maksimal tersebut.

Jadi, lanjut Nyio, langkah penarikan akan dilakukan pihaknya sekaligus pihaknya akan mendata kembali berbagai asset Distan yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) beberaoa tahun terakhir.


“Karena memang ada surat dari pusat juga demikian untuk kita melakukan penataan aset, apalagi rata-rata ini merupakan bantuan dari APBN dan bukan APBD,” tuturnya. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post