Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa mengaku
bahwa di Tahun 2017 mendatang, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukkan
pemerintah pusat kepada Kabupaten Bursel yang dipimpinnya akan mengalami
penurunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 50 persen.
Dimana, setelah pada Tahun 2016, Kabupaten Bursel menerima
DAK sebesar Rp. 224 miliar, pada Tahun 2017 nanti Kabupaten Bursel hanya akan
menerima DAK sebesar Rp. 114 miliar.
“Saya mau sampaikan bahwa di Tahun 2017 Dana DAK kita akan
mengalami penurunan kurang lebih 50 persen dari Rp. 224 miliar yang terbesar di
Maluku Tahun 2016 kemarin sekarang tinggal Rp. 114 miliar lebih,” kata Tagop
dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Musyawarah Cabang II Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bursel, Sabtu (3/120 di
ruang Aula Kantor Bupati.
Menurutnya, penurunan tersebut diakibatkan karena adanya
penurunan anggaran di pemerintah pusat. Jadi, penurunan DAK itu tak hanya
dialami oleh Kabupaten Bursel semata, tetapi juga dialami seluruh pemerintah
daerah di Indonesia.
“Bukan di Bursel saja, bahkan kita masih beruntung pada nilai
angka yang tidak terlalu besar karena di kabupaten lain cukup signifikan
terjadi pemotongan anggaran,” terangnya.
Tagop menyebut, kendati mengalami penurunan jatah DAK, tetapi
Kabupaten Bursel masih tetap menjadi daerah di Provinsi Maluku dengan perolehan
DAK terbesar.
“Perolehan DAK kita masih terbesar di Maluku walaupun turun
50 persen. Sebab, di Kabupaten Buru tidak lebih dari Rp. 40 miliar dan di
Kabupaten Malteng juga hanya Rp. 60 miliar lebih. Kita masih besar, cuma turun
dari apa yang kita punya pada Tahun 2016,” ungkapnya.
Tagop menjelaskan, dalam Tahun 2016 ini pun kondisi keuangan
Negara jauh dari target penerimaan dimana ada kekurangan penerimaan sebesar Rp.
500 triliun sehingga pemerintah pusat mengambil kebijakan untuk memangkas
seluruh keuangan di daerah maupun di departemen dan lembaga Negara yang ada.
Bahkan, untuk di Provinsi Maluku saja terjadi dua kali pemangkasan, yakni DAK
dan DAU.
“Alhamdulilah, dana DAU kita di Bursel tidak terjadi
pemangkasan, tetapi lima kabupaten/kota di Maluku mengalami hal itu,” ujarnya.
Lolosnya Kabupaten Bursel dari pemangkasan DAU itu karena
Kabupaten Bursel mampu mengejar realisasi anggaran sesuai harapan pemerintah
pusat.
Pada kesempatan itu, Tagop berharap kepada Ketua Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Provinsi Maluku Basri Damis agar dapat membantu
Kabupaten Bursel dalam mengkomunikasikan berbagai kebutuhan masyarakat di Bumi
Fuka Bipolo ini melalui tiga orang kader terbaik PKB di DPRD Provinsi Maluku
maupun satu orang kader terbaik di DPR RI.
“Mudah-mudahan kedepan ini, atas bantuan Ketua DPW yang
memiliki jaringan dengan dengan teman-teman di DPR RI dari PKB bisa mendorong
anggaran pemerintah Kabupaten Bursel ini kedepan agar lebih baik lagi dan lebih
besar lagi. Selain itu, Kabupaten Bursel juga harus mendapat perhatian serius
pemerintah Provinsi Maluku,” harap Tagop.
Walaupun, tambah Tagop, kita tahu secara nasional bahwa
anggaran kita mengalami kekurangan yang cukup besar. (SBS-01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!