Close
Close

Loilatu : Pelayanan Kesehatan RSUD Namrole Buruk

Namrole, SBS
Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Naim Loilatu mengaku prihatin dengan kondisi pelayanan kesehatan yang selama ini diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namrole, kepada masyarakat Bursel.

Keprihatinan ini bukan tanpa alasan, pasalnya dari pantauan mantan Kepala Bagian (Kabag) Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bursel ini, bukan hanya sekali saja, pelayanan kesehatan yang buruk diberikan kepada masyarakat Bursel. Kejadian ini, sudah berulang kali terjadi.

“Contohnya kejadian yang dialami saudara Umar Fakaubun, saat mendapat musibah, Fakaubun mendatangi RSU di Unit Gawat Darurat (UGD), disana Umar hanya mendapat pelayanan oksigen dan infus sesudah itu harus membayar administrasi sebesar Rp 600,000 di UGD,” ujar Loilatu, kepada SBS, Senin, (13/03) di Namrole.

Ketika Naim melihat pemeriksaan dokter, yang sangat disesalkan, ternyata untuk obat darah tinggi saja masa dikasih resep untuk beli obat dari apotek luar. Kita ketahui bersama, bahwa visi misi Dinas Kesehatan melalui RSU, yaitu melayani masyarakat secara prima. Selain itu, anehnya lagi, setiap kali penanganan kesehatan pasien selalu dirujuk terus.

Menurut Naim, Direktur RSUD Sabaha Pattah, seharusnya mencari solusi yang terbaik terkait dengan visi dan misinya dalam rangka mencerdaskan anak bangsa di Kabupaten Bursel seperti apa. Ketika anak sehat, maka mereka bisa belajar dan menjadi cerdas, bila pelayanan kesehatan tetap begini, bagaimana peran Dinkes Bursel yang dipimpin Ibrahim Banda, untuk turut menyehatkan masyarakat Bursel.

“Selain itu, bila kita mendatangi RSUD, kita disajikan pemandangan bangsal dengan fasilitas tempat tidur yang tidak layak, padahal RSUD ini sudah ada hampir 10 tahun, tidak ada perubahan. Air sehat tidak di dapatkan, yang ada hanya air merah, bak kamar mandi tidak bersih,” kata Sarjana Agama ini.

Loilatu menyebut, karena kondisi inilah, yang kerap kali membuat masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan malah sebaliknya mengeluhkan pelayanan RSUD yang semakin memburuk.

Bagaimana tugas kita dalam membantu masyarakat dalam pra pelayanan kesehatan secara baik. Menurutnya, yang pertama harus dibenahi adalah pelayanan RSUD kemudian puskesmas.
Bagi Dinkes yang membawahi itu, saya berharap pelayanan RSUD Namrole harus ada perubahan, apalagi dalam rangka menghadapi MTQ Provinsi Maluku yang dipusatkan di Kabupaten Bursel.
                                              
Selain itu, obat-obatan yang disiapkan RSUD itu dapat dimanfaatkan masyarakat Bursel secara umum. Ini merupakan tanggung jawab Dinkes yang membawahi RSUD Namrole, bukan nanti masalah ini di lemparkan ke Bupati dan Wakil Bupati saja.

“Kami menyampaikan ini bukan karena kita marah atau karena tak suka. Saya tidak bermaksud apapun, tetapi minimal melalui Direktur RSUD betul-betul melaksanakan tugasnya dengan benar. Mudah-mudahan ini disikapi dengan baik, tidak ada tendensi lain selain keinginan bersama untuk menciptakan perubahan dalam pelayana ke arah yang lebih baik,” tutur Loilatu yang juga Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Bursel ini. (SBS-03)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post