Close
Close

Kontingen MTQ Maluku Eratkan Silaturahmi di Malam Taruf

Namrole, SB
Kontingen Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVII Provinsi Maluku dari 11 Kabupaten/Kota se-Maluku, Sabtu (29/4) malam mengikuti kegiatan Malam Taaruf sebagai bagian dari rangkaian kegiatan MTQ.

Kegiatan itu dilaksanakan di lantai II ruang Aula Kantor Bupati Buru Selatan (Bursel) baru dan dihadiri oleh Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa, Plt Bupati Buru yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ ) Provinsi Maluku Ismail Usemahu, Walikota Tual Adam Rahayaan, Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky, Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Solgalrey, Sekda Kabupaten Bursel Syahroel Pawa, Sekda Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Mansur Tuharea, Sekkot Ambon AG Latuheru, Ketua DPRD Bursel Arkilaus dan anggota DPRD Kabupaten Bursel serta para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Bursel.

Tagop dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan Malam Taaruf merupakan sarana perkenalan peserta MTQ yang sarat dengan makna kebersamaan.

“Momentum ini selain sebagai bentuk penghormatan kepada para kafilah, juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dalam bingkai ukhuwah islamiyah,” kata Tagop yang juga kandidat Gubernur Maluku.

Dikatakan, Malam Taaruf ini juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan, yang penuh kedamaian yang terajut erat, rukun dan harmonis dalam bingkai toleransi.

Lanjutnya, Malam Taaruf juga sebagai sarana untuk lebih saling mengenal, baik antara kafilah maupun antara kafilah dengan pemerintah Kabupaten dan masyarakat Kabupaten Bursel.

Menurutnya, di dalam islam, kita juga diajarkan bahwa bertaaruf atau saling mengenal antara sesama muslim itu sangat penting untuk menjaga tali silaturahmi diantara kita yang mungkin memiliki banyak perbedaan seperti halnya beda suku bangsa atau daerah, seperti yang ada di wilayah Maluku ini.

Dalam penyelenggaraan MTQ XXVII Provinsi Maluku, semua kafilah memang harus berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Namun, pada hakekatnya juga berkompetisi dalam ibadah dan kebaikan untuk syiar AL-Qur’an dan agama Islam sehingga dalam MTQ ini, boleh saja bendera kafilah atau pun logo daerah kita berbeda-beda, tetapi kita semua tetap adalah satu, yaitu keluarga besar umat islam dan masyarakat Provinsi Maluku.

Lebih dari itu, MTQ diadakan sebagai wahana regenerasi, tidak hanya tentang bagaimana cara membaca AL-Qur’an, tetapi juga memahami kandungan Al-Qur’an dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam penyelenggaraan MTQ XXVII Provinsi Maluku saat ini, saya bersyukur bahwa tidak hanya lantunan yang diperlombakan, tetapi hafalan, penafsiran dan pembuatan naskah-naskah ilmiah terkait Al-Qur’an dan Khat atau menulis, juga turut diperlombakan,” ucapnya.

Dengan cabang lomba MTQ yang kian variatif dapat memberikan tambahan wawasan dan pemahaman masyarakat mengenai Al-Qur’an yang turut dilombakan dalam MTQ ini akan berimplikasi positif kepada generasi muda dalam memahami Al-Qur’an.

“Kepada para kafilah, dewan Juri dan seluruh pihak yang terlibat, saya berpesan untuk senantiasa menjaga kemuliaan MTQ. Dengan tidak mengotori proses penyelenggaraan MTQ melalui cara-cara yang tidak semestinya, saya berharap agar penyelenggaraan MTQ lebih terbuka, transparan serta mudah diawasi oleh semua pihak,” terangnya.

Dikatakannya, selaku tuan rumah, MTQ XXVII Provinsi Maluku Tahun 2017 di Kabupaten Bursel, adalah event berskala provinsi pertama yang diselenggarakan di Kabupaten Bursel sehingga ketegangannya benar-benar dirasakan dalam mempersiapkan MTQ.

“Harapan saya, penyelenggaraan MTQ XXVII Provinsi Maluku Tahun 2017 di Kabupaten Bursel menjadi penyelenggaraan MTQ Provinsi Maluku yang tersukses. Saya mengajak semua pihak untuk meneguhkan komitmennya dalam mensukseskan penyelenggaraan MTQ XXVII Provinsi Maluku dengan baik, karena MTQ merupakan tradisi baik yang harus senantiasa dijaga keberadaannya,” harapnya.

Semoga momentum yang berharga ini, lanjutnya, membawa kedamaian bagi kita semua serta mendorong terjadinya pembaharuan sikap mental, moralitas dan perilaku masyarakat untuk secara sadar tetap berpegang teguh pada tuntunan dan nilai-nilai ajaran agama.

Dalam kesempatan itu juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta semua yang turut membantu mensukseskan penyelenggaraan MTQ XXVII Provinsi Maluku Tahun 2017 di Kabupaten Bursel.

“Terutama lagi, Saya juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua umat nasarani di Kabupaten Bursel yang sudah dengan penuh semangat bergandengan tangan guna menyiapkan penyelenggaraan kegiatan MTQ di daerah yang sama-sama kita cintai ini,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua LPTQ  Provinsi Maluku, Ismail Usemahu dalam sambutannya mengayakan pelaksanaan Malam Taaruf yang dilaksanakan ini memiliki nuansa tersendiri sebagai salah satu forum silaturahim antar sesama peserta, pelatih dan Pembina MTQ.

“Olehnya itu, melalui forum ini diharapkan mampu melahirkan suatu suasana yang menyenangkan, harmonis dan keceriaan untuk menyatukan sikap, pola pikir dan tindakan diantara sesama komponen anak bangsa yang hidup di daerah seribu pulau tercinta, mulai dari Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau Buru sampai Kepulauan Maluku Tenggara Raya, semuanya bersatu padu dengan berbagai identitas lokal, tapi dalam tekad Kita adalah Maluku,” kata Usemahu.

Adanya perbedaan dan kemajemukan budaya dan adat istiadat lokal seperti ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa kita adalah masyarakat yang ‘Bhineka Tunggal Ika’, namun tetap satu dalam membangun daerah Maluku tercinta.

“Untuk itu, pada malam ini kita harus bisa beradaptasi dengan sesama peserta dari berbagai daerah. Ada orang Bula, orang Piru, orang Masohi, orang Saumlaki, orang Tiakur, orang Aru, orang Tual, orang Langgur, orang Ambon, orang Namlea, dan yang terakhir tuan rumah MTQ XXVII Maluku Tahun 2017, mana orang Namrole,” ucap Usemahu sambil bertanya dan langsung direspon denganjawaban ‘ada’ oleh para kafilah asal Kabupaten Bursel.

Dikatakannya, kemajemukan dan kebersamaan seperti ini merupakan sesuatu yang sangat indah dan patut kita syukuri karena merupakan anugerah Allah Subahana Wata’allah, sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujarat ayat 13 :’Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal-mengenal’.

Dengan landasan pemikiran inilah, dirinya mengajak semua pihak untuk menciptakan suasana yang sejuk, sikap toleransi, kebersamaan, kekeluargaan dan tunjukkanlah bahwa kita adalah masyarakat yang berbudaya demi mensukseskan MTQ XXVII Provinsi Maluku Tahun 2017 di Bumi yang berjuluk Lolik Lalen Fedak Fena.

Selain itu, pada kesempatan yang berbahagia itu, dirinya pun mengajak semua pihak, utamanya para peserta MTQ yang juga adalah komponen generasi muda bangsa, untuk senantiasa meningkatkan kecintaannya terhadap AL-Qur’an dan secara bersama-sama memasyarakatkan gemar membaca, menulis, menghafal dan memaknai isi kandungan Al-Qur’an dalam rangka mewujudkan suatu generasi Islami, generasi Qur’ani, yang mampu memberikan pencerahan bagi kemajuan bangsa, Negara dan agama serta daerah di masa kini maupun di masa yang akan datang.

Tak hanya itu, atas nama Ketua LPTQ Provinsi Maluku, Usemahu turut mengucapkan rasa terima kasih kepada Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa, Wakil Bupati Buce Ayub Seleky, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bursel, unsur TNI/Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda di Kabupaten Bursel.

Terima kasih pula Usemahu sampaikan kepada Ketua LPTQ Kabupaten/Kota, Pimpinan Kontingen, Pelatih/Pembina dan seluruh peserta MTQ atas partisipasi dalam mensuskeskan MTQ Provinsi Maluku Tahun 2017.

“Tak lupa kami sampaikan pula terima kasih kepada Panitia Pelaksana MTQ dan warga masyarakat Kabupaten Bursel yang telah menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik dalam mensukseskan acara ini,” tuturnya. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post