Diduga
oknum Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemenpan) Republik Indonesia
(RI) melakukan Pungutan Liar (Pungli) di Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Target korban pungli adalah pegawai honorer Kategori Dua (K2).
Menyikapi
hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bursel Syahroel Pawa, Selasa (23/5)
saat mengawasi jalannya seleksi calon Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP),
yang berlangsung di Aula SMA Negeri Namrole, seketika itu langsung menghubungi
Kapolsek Namrole AKP Amin, untuk menyelidiki kasus yang saat ini marak
diperbincangkan di Namrole.
''Tolong
selidiki seseorang yang mengaku dari Kemenpan, dia meminta uang dari pegawai
honor K2, setiap orang tiga juta,'' kata Syahroel, kepada Kapolsek, melalui
telepon genggamnya, yang saat itu bersama wartawan dan mendengar langsung
percakapan itu.
Dalam
percakapan singkat itu, Sekda menyebutkan bahwa dari aksi tersebut, telah ada
beberapa korban. ''Nanti saya minta pegawai dari Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menyampaikan laporan ke polsek,''
ujar pria yang akrab disapa Uli ini.
Meski demikian, mantan Kepala Badan
Perenccanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kabupaten Bursel ini
masih enggan untuk memberikan penjelasan banyak. Ia berharap pihak kepolisian
dapat menyelidikinya.
Sementara
itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Bursel AM Laitupa yang
dikonfirmasi terkait hal itu mengaku tidak benar.
''Saya
memang mandapat laporan terkait itu, memang ada orang yang diduga melakukan hal tersebut dan saya sudah panggil dan memeriksanya namun dia mengaku tidak benar,''
kata Laitupa.
Menurut
Laitua, informasi yang di dapat yang bersangkutan itu bekerja sama dengan oknum dari
Kemenpan. Adapun sebanyak 50 orang pegawai honorer yang akan dipungut uang dan
kemudian uang itu disetor ke oknum Kemenpan.
''Namun
setelah kami periksa yang bersangkutan ternyata tidak benar,'' kata orang nomor satu di BKD ini.
Laitupa
menghimbau kepada para Pegawai Negeri Sipil di lingkup Pemkab Bursel agar tidak
cepat mempercayai tentang informasi yang belum tentu benar.
''Kalau
belum mengerti, belum tahu tentang informasi datang ke BKD dan bertanya. Tentu
akan merugikan diri sendiri bila tidak datang mengecek informasi itu, sebab
semua informasi tentang kepegawaian daerah ada di kami," ujar orang nomor
satu di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Bursel ini.
Sementara
itu, Kapolsek Namrole AKP Amin, usai mendapat telepon dari Sekda Bursel,
langsung mendatangi Kantor Bupati dengan mobil dinasnya. Amin mengaku dirinya
mendapat telepon dari Sekda bahwa adanya orang yang mengaku dari BKN melakukan
pungli.
''Ia, tadi
saya ditelepon oleh Sekda, tapi saya belum tahu, apakah itu pungli atau
pemerasan, bisa saja itu pungli,'' ujar Kapolsek.
Menurut
Amin, hal ini dapat diketahui dengan jelas, setelah dirinya bertemu dengan
Sekda barulah bisa diketahui apa motifnya, sehingga pihaknya bisa
menyelidikinya.
''Kemungkinan
orang itu masih ada di dalam Kota Namrole, tetapi saya harus ketemu Sekda
dulu,'' kata Kapolsek. (SBS-03)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!