Close
Close

Zulkifli Latbual Tewas Diparangi Pria Ganguan Jiwa

Namrole, SB
Tertidur, Zulkifli Suratman Latbual (16), pelajar asal Desa Oki Baru, Kecamatan Namrole tewas diparangi oleh Amir Latbual (32), pria yang mengalami gangguan jiwa sejak enam tahun lalu.

Pembunuhan tersebut terjadi Sabtu (27/5) sekitar pukul 02.40 WIT di rumah Ratman Latbual (40) di Desa Oki Baru.

Informasi yang berhasil dihimpun berdasarkan keterangan ibu kandung korban, Wa Nia (65) mengungkapkan, kejadian itu bermula ketika itu sekitar pukul 00.15 WIT dirinya pulang dari Mesjid Oki Baru setelah selesai mengikuti Tadarus.

Setibanya dirumah, dirinya masih melihat korban menonton TV dan tanpa ada perasaan apa-apa, dirinya pun langsung beristirahat (tidur-red).

Namun, pada pukul 03.00 WIT, dirinya bangun dan kaget melihat korban sudah tak bernyawa dengan luka bacok di leher dan mulut.

Melihat kondisi itu, dirinya pun langsung berteriak minta tolong. Tetapi, tak lama kemudian datanglah Kades Oki Baru, Gamir Latbual yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban untuk membangunkan sahur dan mendapati bahwa orang-orang di rumah tersebut duah dalam kondisi panik, karena korban sudah meninggal.

Melihat kejadian itu, Kades pun langsung mendatangi rumah Babinsa Oki Baru Serda Ali Rahametan yang tinggal tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Atas laporan Kades, maka Babinsa dan Kades pun langsung bergegas ke Mapolsek Namrole untuk melaporkan kejadian itu pada pukul pukul 04.00 WIT.

Pada saat kejadian tidak ada saksi yang melihat pelaku melakukan pembunuhan, namun sudah dicurigai bahwa pelakunya adalah Amir Latbual yang mengalami gangguan kejiwaan karena korban dan pelaku tinggal bersama-sama dengan kakak kandung pelaku yang mana korban merupakan anak angkatnya.

Namun, atas dugaan itu Babinsa dan masyarakat setempat berusaha mencari pelaku, namun tidak ketemu.

Kemudian sekitar pukul 07.30 WIT, Dewi (25) yang pada saat sahur tidur di rumah orang tuanya hendak pulang ke rumahnya mendapati Pelaku sedang berada di dalam rumahnya dan Dewi langsung melaporkan kepada Babinsa bahwa pelaku sementara ada di rumahnya. Kemudian Babinsa dengan anggota Polsek langsung membawa pelaku untuk diamankan ke Polsek Namrole.

Pada saat diamankan itu, pelaku tidak melawan. Pelaku saat ditanya mengaku telah membunuh korban dengan parangnya yang kemudian parang tersebut telah dibuang dan pelaku tak tahu telah dibuang dimana.

Pukul 07.30 WIT aparat keamanan dari Polsek serta Brimob langsung terjun ke TKP guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan karena pada saat membawa pelaku untuk diamankan sempat terjadi keributan dari keluarga korban.

Dimana, pada pukul 12.00 WIT, pihak keluarga korban sempat marah dan terjadi konsentrasi masa dari keluarga korban karena mereka tidak terima atas kematian keluarganya. Namun luapan amarah pihak keluarga korban itu dapat diredam oleh aparat yang berada di TKP dan situasi pun aman terkendali dan pihak keluarga korban pun kemudian kembali ke rumah masing-masing.

Selanjutnya, pada pukul 16.00 WIT, jenazah korban pun dimakamkan di tempat pemakaman di Desa Oki Baru dan dijaga oleh aparat keamanan dari Babinsa dan Polsek Namrole. Dimana, pasca pemakaman itu pun keadaan masih dalam kondisi aman.

Tetapi, pada pukul 16.30 WIT, beberapa anggota keluarga korban datang kembali ke rumah pelaku karena, mereka masih belum menerima kematian korban.

Untung saja, aparat kepolisian dan Babinsa serta Tokoh Adat setempat dapat meredamnya dan situasi pun aman terkendali.

Sampai saat ini aparat keamanan dari Polsek Namrole dan Babinsa masih berjaga-jaga di sekitar TKP untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat pihak keluarga korban belum sepenuhnya menerima kematian korban tersebut.

Untuk diketahui pula, pelaku mengalami gangguan kejiwaan sejak 6 tahun yang lalu dan pelaku sering mengancam ibu kandung maupun keluarga yang lain dengan parang yang selalu dibawa dan disimpan didalam bajunya.

Sedangkan, menurut keterangan pelaku saat dimintai keterangan mengaku bermimpi bahwa sedang ada Tsunami dan melihat orang-orang kampung saling membunuh dengan parang, kemudian pelaku bangun tidur dan mengambil parang yang selalu dibawa dan langsung menebas korban yang pada saat itu sedang dalam keadaan tidur.


Kapolres Namrole, AKP Amin belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut terkait kasus ini. Sebab, Amin yang coba dikonfirmasi via telepon seluler, ternyata nomornya tak aktif dan pesan singkat yang dikirimkan kepadanya pun tak dibalas hingga berita ini diterbitkan. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post