Close
Close

Pasca Gempa 5,8 SR, Camat Kepala Madan Perintah Staf Data Kerusakan di Desa

Namrole, SB
Setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Buru, Kamis (27/8) malam, ternyata menimbulkan sejumlah kerusakan yang telah dilaporkan oleh masyarakat kepada pemerintah Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

Demikian diungkapkan Camat Kepala Madan Risno Taweri kepada SuaraBuruSelatan.com via telepon selulernya, Jumat (18/7).

“Memang ada informasi dari masyarakat di Desa Walbele dan Waebo bahwa ada kerusakan, dampak dari pada gempa tadi malam (Kamis-red),” kata Taweri.

Dengan adanya informasi tersebut, Taweri langsung memerintahkan sejumlah stafnya untuk turun ke semua desa guna mengecek secara langsung dampak Gempa tersebut dan mendokumentasikannya guna dijadikan pegangan untuk selanjutnya disampaikan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Bursel.

“Tadi saya sudah perintahkan staf untuk turun pantau dan dokumentasi serta cek seluruh desa di Kepala Madan, tapi mungkin tadi ada sedikit ombak. Jadi, mudah-mudahan mereka bisa tempo sampai di Desa Sekat. Jadi sisir seluruh desa untuk mendapatkan informasi yang valid dan ambil dokumentasi serta membuat laporan yang jelas,” ucapnya.

Risno pun mengaku bahwa selain mengirimkan para staf ke desa-desa yang jauh dari Desa Biloro yang merupakan pusat kecamatan, pihaknya pun telah melakukan pengecekan langsung terhadap dampak gempa itu di Desa Biloro, Desa Pasir Putih, Desa Nanali dan ternyata tidak ada dampak kerusakan, walaupun masyarakat di ketiga desa tersebut sempat panik saat gempa itu terjadi.

“Menang saat terjadi gempa ada sedikit kepanikan. Tetapi untuk kerusakan di Desa Biloro dan desa sekitar yang bisa dijangkau, itu tidak ada. Lalu laporan dari Desa Pasir Putih dan Desa Nanali juga tidak ada,” terangnya.

Taweri menambahkan, setelah mendapatkan informasi adanya dampak kerusakan di Desa Walbele dan Desa Waebo itu, pihaknya sudah langsung melaporkannya kepada Kepala BPBD Kabupaten Bursel Awath Mahulauw secara lisan dan nanti akan disampaikan secara resmi dengan dokumentasi sebagai bukti jika stafnya telah melaporkan hasil peninjauan mereka langsung ke desa-desa yang terkena dampak gempa itu.

“Memang tadi sudah disampaikan ke Kepala BPBD juga, tetapi tunggu informasi kejelasan, sebab sinyal kesana itu agak sulit. Insya allah kalau mereka sudah kembali, mungkin kita sudah bisa tahu kepastian dampak kerusakannya,” tuturnya.

Untuk diketahui, Pulau Buru di guncang gempa bumi berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR), Kamis (27/8) malam, tepatnyya pada pukul 21.08 WIT.

Berdasarkan data yang direalese oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat terjadinya gempa itu berada pada koordinat episenter 3,47 LS dan 125,96 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 Km arah Barat Daya Pulau Buru, Propinsi Maluku pada kedalaman 32 km (update).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Drs. Moch. Riyadi, M.S dalam release tersebut mengungkapkan bahwa guncangan gempa itu cukup dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Buru maupun Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

“Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Namlea, Namrole, Fogi, dan Buru Selatan dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Dampak gempa ini sesuai dengan laporan dari masyarakat,” kata Riyadi.

Riyadi menjelaskan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike slip fault),” jelasnya.

Dirinya mengaku, hingga pukul 21:24 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat di kedua Kabupaten itu agar tetap tenang, karena gempa yang terjadi tersebut tidaklah berpotensi tsunami.


“Kepada masyarakat di sekitar wilayah Pulau Buru dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post