Close
Close

Masih Hilang, Pencarian Nelayan Waemala Dibatasi Selama Tujuh Hari

(Ilustrasi)
Namrole, SB
Pencarian terhadap La Uku Galeteng, La Uku Galeteng, nelayan asal Desa Waemala, Kecamatan Leksula, Kabupaten Bursel yang tenggelam dan hilang dibawa ombak saat melaut bersama tiga rekannya, Rabu (23/8) pagi belum ditemukan hingga Jumat (25/5) malam.

“Sampai saat ini belum ditemukan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Awath Mahulauw kepada Wartawan, Jumat (25/5).

Walau begitu, pencarian akan tetap dilakukan dengan menyisir pada areal pantai Desa Waemala pada malam hari.

“Rencananya malam ini akan dilakukan penyisiran mengikuti arah pantai,” terangnya.

Sementara untuk waktu pencarian, lanjut Mahulauw, akan dibatasi selama tujuh hari sejak hilangnya warga Desa Waemala tersebut jika belum ditemukan.

“Untuk batas waktu cari tujuh hari, tapi tergantung situasi,” terangnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bursel yang juga putra asli Waemala, Riidwan Nurdin kepada Wartawan via pesan singkatnya, Jumat (24/8) malam pun mengaku bahwa proses pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil.”Iya belum ditemukan,” katanya singkat.

Dijelaskannya, mala mini pihak keluarga telah akan mendoakan korban yang telah hilang selama tiga hari.

“Sebentar ini dari keluarga sudah lakukan doa tahlilan hari ke 3 meninggal,” ujarnya.
Sementara untuk proses pencarian, lanjut Ridwan, akan dilakukan sampai empat hari kedepan jika belum ditemukan.

“Pencarian dilakukan sampai empat hari kedepan lagi,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Ridwan sebelumnya mengaku bahwa kronologis terjadinya insiden itu bermula ketika pada Rabu (23/8) pukul 07.30 WIT, La Uku Galeteng bersama tiga nelayan lainnya yang juga warga Desa Waemala hendak melaut untuk mencari ikan.

Ketika turun melaut, kondisi laut kurang bersahabat dan berombak sehingga ketika masih dalam areal laut Desa Waemala mesin body tuna yang mereka tumpangi pun tiba-tiba mati dan mereka pun tak bisa menghindari ombak besar yang datang menghantam body tuna yang mereka tumpangi untuk melaut itu.

“Mesin tiba-tiba mati, tidak dapat menghindari ombak besar, body terbalik dan tiga orang masih bisa diselamatkan oleh nelayan lain. Sedangkan satu orang hanyut terbawa arus dan sampai sekarang masyarakat masih mencari,” kata Ridwan yang juga Sekretaris DPC Partai Nasdem Kabupaten Bursel ini via pesan singkatnya, Rabu (23/8) malam dari Desa Waemala.

Dijelaskan, satu nelayan yang masih hilang dan belum ditemukan itu atas nama La Uku Galeteng dan tiga orang nelayan yang berhasil diselamatkan itu atas nama Markan Defretes, La Haji Defretes dan Randi Tomia.

Menurut Ridwan, proses pencarian yang dilakukan terhadap La Uku Galeteng hanya bisa dilakukan oleh warga pada pesisir pantai saja, sementara pencarian dengan menggunakan body tuna sementara dihentikan lantaran kondisi laut yang tidak bersahabat sekaligus menghindari adanya korban.

“Kondisi laut berombak dan sudah gelap. Pencarian lewat laut dihentikan. Titik fokus pencarian di pesisir pantai,” ucap Ketua GP Anshor Kabupaten Bursel itu.

Dirinya mmengaku, sebelum turun ke Desa Waemala pasca mendengar insiden itu, dirinya telah memberitahukan kejadian itu kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel Awath Mahulauw perihal insiden yang dialami oleh nelayan asal Desa Waemala itu.

“Sebelum beta ke Waemala, beta sudah telepon Kepala BPBD Kabupaten Bursel dan beta minta bantu mantel mantel berenang. Beta ke Waemala dengan Kepala Seksi BPBD, Hamisan,” ungkap Ketua PPNI Kabupaten Burrsel tersebut. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post