Rangkaian
kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole berakhir dengan kesan yang
kurang baik dan mengecewakan bagi para wisatawan asing yang menjadi peserta
Wonderful Sail2 Indonesia.
Hal ini dipicuh
masalah sepele dan dan kurangnya komunikasi baik antara pihak Pemerintah
Kabupaten Bursel dan pihak Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan
Namrole yang terkesan mengandalkan ego sektoral masing-masing.
Dimana, acara
penutupan kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia di Pelabuhan Namrole turut
diwarnai dengan aksi pemadaman listrik yang disengajakan oleh pihak KPLP
Namrole diselah-selah pembacaan sambutan Buppati Bursel Tagop Sudarsono
Soulissa oleh Asisten II Setda Kabupaten Bursel Yohanis Lesnussa lantaran pihak
KPLP Pelabuhan Namrole tersinggung dengan ulah Asisten II yang melontarkan
kemarahan kepada pihak KPLP Pelabuhan Namrole sebelum membacakan sambutan
Bupati.
Pantawan Suara Buru Selatan, kejadian itu
bermula ketika, Asisten II yang datang ke Pelabuhan Namrole untuk mengikuti
acara penutupan Wonderful Sail2 Indonesia mendapati pintu pagar pelabuhan,
khususnya yang biasa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dalam
kondisi tertutup dan hanya pintu untuk pejalan kaki yang dibuka.
Karena ingin
masuk dengan mobil dinasnya, maka supir Asisten II pun membunyikan klakson
berulang kali dan memang harus menungguu beberapa saat sebelum adanya staf KPLP
Pelabuhan Namrole yang datang untuk membukakan pintu.
Kendati telah
dibukakan pintu, ternyata Asisten II tak terima dengan perlakuan itu. Sebab,
dirinya adalah pejabat daerah sehingga dirinya pun memprotes hal itu di Kantor
KPLP Pelabuhan Namrole.
Pihak KPLP
Pelabuhan Namrole yang diprotes mengenai hal itu mengaku tidak bermaksud untuk
melarang aktivitas penutupan Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole di
Pelabuhan Namrole, melainkan pihaknya sangat mendukung hal itu.
Hanya saja,
penutupan pintu itu dimaksudkan agar seluruh kendaraan baik roda empat maupun
roda dua bisa diparkirkan diluar area Pelabuhan Namrole sehingga tidak
mengganggu jalannya acara.
Setelah diprotes
itu, pihak KPLP Pelabuhan Namrole pun mengirah bahwa masalah itu telah usai.
Tetapi ternyata selesai bagi pihak KPLP Namole, tetapi tidak selesai bagi
Asisten II.
Dimana, ketika
diberikan kesempatan untuk membaca sambutan Bupati, Asisten II pun langsung
melontarkan kemarahannnya bagi pihak KPLP Pelabuhan Namrole atas insiden
penutupan pintu pagar sebelumnya.
“Tolong dengar
satu peringatan dan satu perhatian untuk saudara pimpinan Pelabuhan Leksula
yang berada di Namrole. Tolong perhatian supaya acara demikian, di malam hari
ini tolong di lihat pemerintah daerah itu pintunya di tutup untuk acaranya akan
dilaksanakan disini. Ini tolong perhatian, karena Bapak Ibu disini juga punya
koordinasi dengan kita di pemerintah daerah. Jadi tolong perhatian untuk
pimpinan itu dan turunkan kebawa, jangan terulang lagi. Tolong,” tegasnya
Asisten II.
Mendengar
pernyataan Asisten II yang langsung di dengar oleh seluruh wisatawan dan
masyarakat Namrole yang memenuhi areal Pelabuhan Namrole, pihak KPLP Pelabuhan
Namrole pun tersinggung.
Sebab, mereka
telah mengizinkan dilangsungkan kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia di Pelabuhan
Namrole secara bebas dan mereka pun turut mendukung dalam beberapa kepentingan
untuk mensukseskan kegiatan dimaksud.
Tetapi, ternyata
mereka yang bukan dibawa pemerintah Kabupaten Bursel pun harus dimarahi oleh
Asisten II di depan umum seperti demikian.
Mereka tak
terima, Alhasil, ketika Asisten II sedang membacakan sambutan Bupati dan sudah
mendekati penghujung sambutan. Tiba-tiba saja pihak KPLP Pelabuhan pun
mematikan seluruh aliran listrik di lokasi kegiatan dan hanya menyalakan
listrik di Kantor KPLP dan ruang tunggu Pelabuhan Namrole pada pukul 20.08 WIT.
Akhirnya,
Asisten II pun harus melanjutkan pembacaan sambutan Bupati itu dalam kegelapan
hingga penutupan secara resmi rangkaian kegiatan itu secara resmi oleh dirinya.
Setelah itu,
listrik pun dinyalakan ketika Asisten II turun dari panggung usai memberikan
sambutan dan ketika akan berjalan menuju ke tempat duduknya semula yang
berdekatan dengan bangunan Ruang Tunggu da Kantor KPLP, Asisten II pun sempat
memerintahkan agar Kepala Bidang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bursel Amin Souwakil untuk melaporkan insiden itu ke Mapolsek Namrole karena
dinilai merupakan kesengajaan yang mengganggu rangkaian acara dimaksud.
Amin terlihat
menyahuti perintah Asisten II itu. Sementara Asisten II pun terlihat berjalan
menuju tempat duduknya dan listrik pun kembali dimatikan.
Jika, sebelumnya
listrik hanya pada 2 menit, kali ini lebih lama, yakni sejak pukul 20.13 WIT
hingga pukul 20.35 WIT.
Hal ini pun
mengundang protes berbagai pihak, bahkan terjadi sedikit konsentrasi masa di
depan Kantor KPLP yang memprotes hal itu.
Sementara
terjadi perdebatan dimana-mana dalam areal pelabuhan itu terkait perilaku
Asisten II maupun pihak KPLP, para wisatawan pun kemudian beranjak pada pukul
20.15 WIT dan pamit masing-masing meninggalkan areal kegiatan tersebut dan
kembali ke kapal mereka lantaran saat itu listrik belum menyala dan mereka
harus beristirahat karena pada pukul 03.00 WIT Rabu (9/8) pagi, mereka harus
bertolak meninggalkan Namrole dan melanjutkan perjalanan mereka.
Padahal, ada
sejumlah acara yang ingin dipertontonkan kepada para wisatawan dengan harapan
agar rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia yang setiap tahun
menghabiskan annggaran yang cukup fantastis itu bisa memberikan kesan yang baik
bagi para wisatawan sehingga di tahun-tahun mendatang mereka akan kembali
mengunjungi Kabupaten Bursel dan mempromosikan Kabupaten Bursel ke dunia
internasional dari sisi yang positif, utamanya tentang berbagai potensi
pariwisata di Bumi Fuka Bipolo ini.
Namun, nampaknya
hal itu sia-sia saja, sebab ketika listrik dinyalakan pada pukul 20.35 WIT dan
acara dilanjutkan pada pukul 20.50 WIT dengan menampilkan atraksi tarian,
ternyata tak ada satu pun wisatawan peserta Wonderful Sail2 Indonesia yang
masih berada di lokasi kegiatan untuk menyaksikan hal itu.
Bahkan, sejumlah
acara lainnya, termasuk pembacaan berbagai juara dan pembagian hadiah berbagai
lomba yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia
pun dibatalkan.
Ternyata tak
hanya para wisatawan yang kecewa dengan kejadian itu, tetapi masyarakat yang
hadir di Pelabuhan Namrole itu pun terlihat kecewa.
Untung saja,
kekecewaan masyarakat itu sediki terobati ketika dua MC, yakni Albertho Solissa
dan Vensca Matahelumual memandu acara lanjutan dengan menampilkan JP Band
dengan vokalis Willy Sopacua dan kawan-kawan yang cukup menghipnotis masyarakat
Namrolle dengan suguhan sejumlah lagu romantis yang dibawakannya.
Tak hanya, JP
Band, tetapi penampilan DJ Novi Mundo yang tampil lebih dari satu jam pun turut
membuat acara penutupan Wonderful Sail2 Indonesia itu terlihat semarak. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!