Namrole, SBS
Wakil Ketua
Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi
Maluku Jaqueline Margareth Sahetapy memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada
Ketua Umum (Ketum) HIPMI Kabupaten Buru Selatan (Bursel) baru Basir Mony.
Dimana, Mony ditantang untuk melahirkan 1000 pengusaha di Kabupaten yang yang
dipimpin oleh Bupati Tagop Sudarsono Soulisa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky
ini.
Tantangan tersebut dikemukakan Sahetapy saat membacakan
sambutan Ketua BPC HIMPI Provinsi Maluku Boy R Sangadji, saat membuka
Musyawarah Cabang (Muscab) I, Pelantikan, Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dan Pendidikan dan Pelatihan Cabang
(Diklatcab) Badan pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Bursel, Jumat, 22
September 2017, yang dipusatkan di Aula Kantor Bupati Bursel.
Wakil Ketua Umum
menyebut, saat ini kita akan melaksanakan Muscab I di Bursel, sebagai momentum
regenerasi kepengurusan baru yang kapabel, diharapkan ini menjadi catatan bagi
Ketua Umum HIPMI yang baru, untuk lebih bersinergi lagi dengan pemerintah,
selain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bursel juga menciptakan
lapangan kerja baru, untuk generasi yang ada di Bursel.
“Kita juga harus
menjadi katalisator pembangunan di Kabupaten Bursel. Saya ingin hal penting
yang menjadi pemikiran rekomendatif Muscab di hari ini HIPMI Bursel harus bisa
dan menjadi virus untuk melahirkan 1000 pengusaha muda di segala sektor bisnis.
Saya rasa bisa. Saya tadi jalan-jalan dan mengetahui kalau pengusaha non
pribumi di Bursel sangat sedikit, ini kesempatan yang bisa di ambil oleh kita
semua di HIPMI Bursel,” ujar Sahetapy.
Dari itu, besar harapan Sahetapy, Muscab I
HIPMI bisa melahirkan blue print investasi di Kabupaten Bursel pada sektor-sektor
produktif unggulan. Terkait komoditas pada sektor apa itu HIPMI Bursel yang
lebih tahu.
Menurut mantan agen asuransi ini, dari yang
dia pelajari Lumbung Ikan terbesar itu ada di Bursel. Bagaimana bisa bersinergi
dengan pemerintah, menggunakan jaringan HIPMI untuk dapat menghadirkan investor
di Bursel, sehingga komoditi asli Bursel dapat dikembangkan secara maksimal.
“Siapa lagi yang
bisa melakukan kalau bukan kita anak muda, kalau bukan HIPMI. Jangan biarkan
orang lain datang untuk meraup kekayaan alam sendiri. Jadi kita harus siapkan
inisiasi untuk menangkap peluang-peluang itu,” tutur Jaqueline.
Selain itu, One
Village One Product ( Satu desa-satu produk-red) harus dikembangkan dengan
teknologi yang tepat guna, seperti yang saya katakan tadi. Misalnya ikan
sebagai potensi laut yang luar biasa, itu dikembangkan dengan komunitas yang
tepat guna sehingga kontribusiknya jelas bagi teman-teman sebagai pengusaha
maupun bagi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bursel secara
khusus dan Indonesia pada umumnya.
“Pak Basir kalau
sebentar terpilih sebagai Ketua Umum itu menjadi perhatian bapak untuk
melahirkan 1000 pengusaha di Bursel, itu titipan saya. Jadi, Bursel harus
mendorong satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), saya dengar di Bursel sudah ada
dan sementara di dorong. Mudah-mudahan
KEK itu bisa di jalankan di Kabupaten Bursel berbasis pertanian dan kelautan,
sebagai potensi unggulan Bursel,” kata Jaqueline.
Disisi lain, HIPMI Bursel diharapkan juga
dapat berjejaring dengan pemerintah dan organisasi profesi lainnya, dalam
mempersiapkan Bursel sebagai destinasi yang strategis yang berada di kawasan
alur laut kepulauan Indonesia.
“HIPMI Bursel
harus mendudukan usaha-usaha kreatif berskala kecil dan mikro sebagai pondasi
pertumbuhan ekonomi. Karena kita berawal dari kecil dahulu. Jangan semua mau
menjadi kontraktor, kue APBN dan APBD kecil, belum di bagi-bagi, semua
kontraktor tidak bisa hidup,” tutur mantan pegawai Bank ini.
Sahetapy menuturkan, Indonesia saat ini
mengalami kemajuan yang sangat pesat, dimana hal itu ditunjukan dengan kemajuan
pembangunan beberapa tahun terakhir ini. Tentunya, di Kabupaten Bursel juga
merasakan dampak tersebut dengan adanya penambahan infrastuktur dan lain-lain.
“Di tengah
ketidak pastian ekonomi global, tingkat perekonomian Indonesia tumbuh 2,5
persen pada 2016 dan 2017 diprediksikan akan tumbuh menjadi 5,2 persen.
Pertumbuhan ini mengindikasikan stabilitas ekonomi Indonesia tumbuh perlahan
semakin baik. Serta iklim investasi yang makin terbuka dibarengi dengan semakin
baiknya daya beli masyarakat,” kata Sahetapy.
Pada sisi lain
pertumbuhan investasi swasta diperkirakan juga meningkat karena tingginya harga
komoditas serta efek dari kelonggaran moneter dan reformasi di bidang ekonomi.
Di tengah-tengah perbaikan perekonomian Indonesia mengalami laju inflasi
sekitar 4, 3 persen di tahun 2017, yang
mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi kita masih terus dibayangi oleh
ketidak pastian global.
“Ini menjadi
informasi bagi kita pengusaha, karena sebagai pengusaha kita harus up date
pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, ini tentunya merupakan
tantangan bagi kita semua di dunia usaha, baik secara umum, maupun bagi pengusaha-pengusaha
muda dan secara khusus kita semua,” tutur Sahetapy.
Margareth mengaku, harus ada langkah progresif
dan inovatif untuk mendorong tumbuhnya usaha-usaha menengah agar kita dapat
bersaing dalam kompetisi ekonomi regional. HIPMI sebagian besar dari
kontributor rumah pertumbuhan ekonomi nasional, turut mengkontribusikan
presentasi dalam pertumbuhan ekonomi.
“Tidak sedikit
pengusaha muda di Indonesia, teman-teman pengusaha kecil juga turut
mengkontribusikan dalam bentuk pajak, untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi di
negara kita ini,” ujar Wakil Ketua BPC HIPMI Maluku ini. (SBS-03)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!