Namrole, SBS
Wakil Bupati
Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Ayub Seleky berharap Rapat Kerja Daerah
(Rakerda) MUI Bursel dapat menjadi momen yang dapat mendorong revitalisasi
ulama bersama pemerintah membangun kerukunan umat beragama di Buru Selatan.
Harapan ini
disampaikan Seleky dalam sambutannya saat membuka Rakerda MUI Bursel yang berlangsung
di aula Kantor Bupati Bursel, Kamis (28/9). Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati
Bursel Ayub Seleky, Sekda Bursel Syharoel Pawa, Wakil Ketua DPRD Bursel Gerson E Selsily serta sejumlah pengurus MUI
Bursel.
Seleky mengakui
sangat bersyukur dapat hadir di majelis istimewa, dimana para pimpinan ormas
Islam dan anggota MUI Bursel bersilaturahmi dalam misi dan tujuan yang mulia.
Dikatakan
Seleky, ini merupakan dambaan kita semua sesuai dengan tema Rakerda yakni
“Meneguhkan integritas nilai keagamaan dan kebangsaan dalam melayani dan
melindungi umat”.
“Seluruh elemen
bangsa dapat melihat para tokoh agama, ulama dan pemerintah bersatu bersinergi
mengusahakan kehidupan bangsa yang harmonis, religious dan sejahtra,” ujar
Seleky.
Selain itu
Seleky mengungkapkan, keberadaan tokoh agama dan ulama dewasa ini semakin
diharapkan dapat memaksimalkan peran dan fungsinya ditengah-tengah arus
perubahan yang deras menyiratkan kehidupn yang hedonis dan materialistis.
Seleky berharap,
peran ulama hendaknya lebih diperluas, ulama tidak saja berdiri di garis
terdepan dalam mengokohkan sendi-sendi moral, etika dan spiritual kehidupan
berbangsa dan bernegara tetapi mampu mebawa perubahan yang baik kedepan.
“Lebih dari itu
ulama diharapkan mampu mencerahkan dan mencerdaskan umat dengan ajaran
nilai-nilai islam,” harap Seleky.
Masih jelas Seleky, revitalisasi fungsi MUI
yang menyangkut empat hal adalah sebuah tuntutan. Dimana, empat hal tersebut pertama, memberikan fatwa dan nasehat
kepada umat islam dan pemerintah mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan.
Dua, MUI menjadi wadah ukhuwa islamiyah,
ketiga, MUI sebagai organisasi yang mewakili umat islam dan terakhir (empat),
MUI menjadi penghubung timbal balik antara ulama dan pemerintah guna
menyusekskan roda pembangunan.
“Keempat fungsi
tersebut harus senantiasa diintensifkan. Evaluasi terhadap pelaksanaannya akan
menjadi bahan pertimbangan bagi MUI untuk melangkah kedepannya lagi,” tuturnya.
Seleky
menuturkan, atas nama pemerintah dirinya memandang penting kedudukan tokoh
agama dan ulama di masyarakat. seperti halnya para ekonom, pembisnis, ilmuwan
atau politisi. Ulama kata Seleky, turut serta dalam menentukan keberhasilan
bangsa mengatasi permasalahan menuju derajat kesejahtraan yang lebih tinggih.
“Dewasa ini
dengan sistim nilai yang lebih terbuka, kita bisa mengadopsi dan mengembangkan
nilai-nilai baru,” ujarnya.
Namun menurutnya,
tampaknya nilai kebebasan ini belum diimbangi dengan kedewasaan berpikir dan
bersikap sehingga nilai-nilai yang hakiki seperti agama, moral dan budi pekerti
mulai luntur.
“Dikalangan
internal umat islam sendiri tidak luput dari sedikit banyak gejala perpecahan
maupun konflik,” kata Seleky.
Bahwasnnya islam
sebagai ajaranpun terdapat beragam perbedaan, namun tanpa alat pemersatu
niscaya islam akan tercerai berai.
“Saya memberikan
apresiasi dan penghargaan atas pelaksanaan kegiatan silaturahmi Rakerda MUI
Kabupaten Bursel tahun 2017 mudah-mudahan dapat menjadi momen yang dapat
mendorong revitalisasi ulama bersama pemerintah membanguna kerukunan umat
beragama di Buru Selatan,” pungkas Seleky. (SBS-8)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!