( Leonora Hully ) |
Aktifitas
belajar-mengajar Tk Fena Braun, kecamatan Namrole, Kabupaten Buru selatan (Bursel) terganggu
akibat bauh busuk dari sampah
yang sangat menyengat karena letak tempat pembuangan sampah (Bak) hanya
berjarak sekitar 2 meter dari sekolah tersebut.
Kepala sekolah
TK Fena Braun, Leonora Hully saat ditemui wartawan di kantornya Selasa,
(24/110) membenarkan hal tersebut, bahkan Ia bersama para guru lainnya merasa sangat resah dengan aroma busuk
yang bersumber dari tempat sampah
tersebut ketika mereka dan siswa memulai aktifitas belajar-mengajar.
“Proses belajar
disekolah sangat membutuhkan suasana yang tenang dan penuh dengan rasa nyaman
sekaligus menyenangkan, namun dengan kondisi seperti ini pada saat katong
mengajar uap busuk itu muncul, pada akhirnya sangat mengganggu pernapasan dan katong seng
bisa mengajar lai,” ungkap Hully.
Dia berharap
kepada Pemda maupun Instansi
terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bursel agar
dapat melihat hal tersebut, karena bau busuk ini sangat berpengaruh pada segala
proses yang berlangsung di TK tersebut.
“Harapan kami dari pihak sekolah kepada
pemerintah maupun dinas/badan terkait agar dapat membongkar atau memindakan
tempat pembuangan sampah itu, karena bau busuk itu juga berpengaruh pada
kesehatan kami guru dan siswa.
Kalau terus begini bisa-bisa kami terkena penyakit,” ungkapnya.
Bukan hanya TK
Fena Braun saja yang mengeluhkan bau busuk dari tempat pembuangan sampah
tersebut, namun dari pihak sekolah SD Inpres Labuang yang juga menerima aroma
“Parfum Grartis” tersebut sangat berharap keluhan dari mereka dapat ditindak
lanjuti oleh Pemda melalui dinas terkait.
“Kami sangat
kesal, dan sudah melapor hal ini ke pemerintah desa namun sampai sekarang belum
ada realisasi untuk membongkar tempat sampah tersebut. Itu sangat menggagu
pernapasan baik itu TK maupun kami SD, Bukan saja di pagi hari tetapi dari
subuh sampai sore bau sampah itu terus tercium. Karena setelah di angkat pada jam 9 sampai jam 10 kemudian di tumpuk lagi maka
akan berpengaruh pada sekolah siang,” ungkap Wakil Kepala sekolah SD Inpress
Labuang, Fredy Solissa kepada wartawan di kantornya, Selasa (24/10).
Hal ini juga
menjadi keluhan Samsia Laitupa, guru Wali kelas IA (satu) SD Inpres Labuang
yang ruangan kelasnya berdampingan langsung dengan bak pembuangan sampah
tersebut.
“Ia baunya
sudah melebihi batas, sampai kadang-kadang bau sudah seperti kotoran manusia.
Biar katong tutup jendela-jendela lai tapi karena ada ventilasinya sudah pasti
akan terhirup saja, dan ini berpengaruh sangat pada proses belajar, kesehatan
dan daya pikir siswa,” ucap Laitupa.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bursel,Sukiman Ipaenin saat
di konfirmasi via Handphonenya mengaku masih berada di luar daerah, namun
setelah kembalinya ke Namrole akang di bicarakan lebih lanjut.
"Trimaksih untuk infonya, sementara lagi
perjalanan ke luar daerah. Nanti sampai di Namrole baru di bicarakan,"
kata Ipaenin melalui pesan singkatnya. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!