Namrole, SBS
Dalam rangka memperingati Hari
Nasional (Harnas) Kaum Muda Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) dan sekaligus
memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89 Tahun 2017, pengurus Kaum Muda GSJA rayon
I wilayah Buru Selatan (Bursel) menggelar lomba motor santai yang berlangsung
di depan sekretariat Kaum Muda GSJA Desa
Waenono, Kecamatan Namrole kabupaten Bursel, Sabtu (28/10)
Dalam lomba yang diikuti oleh
pemuda-pemudi yang datang dari berbagai agama yang berbedah itu meperebutkan
Rp. 500.000 untuk juara pertama, dan Rp. 300.000 untuk juara Ke dua dan juara
ke tiga Rp.200.000.
Sebelum pertandingan dimulai,
perlombaan ini diawalai dengan doa yang dibawahkan oleh Pdt. Jery kunno, dan
dilanjutkan dengan pembekalan singkat tentang aturan tertib berlalu lintas dari
Brigpol Ilham Solissa.
Solissa dalam arahannya mengatakan,
pihaknnya sangat berterimaksih kepada panitia penyelenggara kegiatan ini karena
disini kita dapat mengetahui bagaimana berkendaraan yang baik dan apa saja yang
perlu di perhatikan saat berkendara.
“Berkendaraan yang baik harus
meperhatikan beberapa hal yang pertama adalah kelengkapan baik itu perorangan
maupun kelengkapan kendaraan, untuk kelengkapan perorangan yaitu helm, dan
surat kendaraan seperti STNK, SIM dan BPKB, namun yang paling penting dalam
berkendara adalah helm, karena helm ini melindungi katong punya kepala, apabila
saat katong mengalami kecelakaan helm dapat melindungi katong punya kepala yang
merupakan satu area berbahaya dan dapat kehilangan nyawa apabila terjadi
benturan pada daerah tersebut,” kata Solissa.
Selain itu, Kelengkapan kendaraan
itu wajib membawa seperti sim, karena kalau terjadi kecelakaan semua pengurusan
untuk jasaraharja dibutuhkan sim, sedangkan STNK itu juga perlu di bawa.
Solissa menghimbau kepada semua
peserta yang mengikuti perlombaan tersebut agara saat berkendara di jalan
jangan balap-balap dan harus mematuhi rambu-rambu lalulintas, karena jalan umum
milik semua orang.
“Kalau ugal-ugalan di jalan sudah
pasti membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Katong harus taat
berlalulintas, dan semua itu bermula dari pribadi katong, kalau pribadi mau
berubah dan taat aturan beta rasa katong samua bisa terhinndar dari kecelakan
saat berkendara,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Kaum Mudah GSJA
wilayah Bursel Roswel Nurlatu di sela-selah perlomabahan mengatakan ada tujuan dan
makna yang terkandung dari penyelengraan kegiatan motor santai ini.
“Perlombaan ini merupakan program
kerja wilayah Kaum Muda GSJA Bursel, dan tujuan kegiatan ini pertama di kaji
dari segi religinya, makna teolognya, yaitu katong sebagai manusia jika tidak
bisa menjaga katong punya keseimbangan diri, keseimbangan hidup dalam mengejar sebuah
tujuan katong tidak akan menjadi orang yang sukses dan mencapai tujuan itu. Katong
akan jatuh karen berhadapan dengan masalah sehingga katong tidak bisa keluar
sebagai pemenang. Sedangkan makna sosialnya dengan kegiatan ini mengajak katong
semua, teman-teman ade-ade bahwa sangat penting katong menjaga keseimbangan
badan saat mengendarai motor karena ketika katong seng bisa menjaga
keseimbangan badan maka bisa saja katong mengalami kecelakaan,” ungkap Nuratu.
Disamping itu tujuan lain dari
kegiatan ini adalah supaya katong samua tertib berlalu lintas, sehingga saat
katong berkendara tidak membahayakan diri katong sandiri dan juga orang lain.
Menurutnya, pertandingan ini
merupakan wadah untuk saling mengenal baik itu yang salam dan sarani ataupun
agama yang lain. Disini sudah pasti terjalin silaturahmi yang baik dan itu
merupakan harapan kami sebagai ujung tombak Kaum Muda Gereja.
“Ini juga sebagai sarana untuk
saling ketemu, mengenal dan disitulah tercipta sebuah nilai kebersamaan antara
pemuda-pemudi dari latar belakang agama yang berbedah, sudah pasti toleransi
antar umat beragama itu terbentuk dengan sendirinya,” ungkap Nurlatu.
Nurlatu menambahkan kegiatan ini
merupakan kegiatan tahunanan yang dilaksanakan pada dua moment yaitu PASKAH dan
HARNAS Kaum Muda GSAJA yang bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Ia berharap dengan terselenggaranya
kegiatan ini, semua komunitas pemuda dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun
masyarakat dengan tindakan-tindakannya yang positif dan bermanfaat.
“Harapannya katong sebagai
pemuda-pemudi, baik itu pemuda GSJA maupun semua kalangan kamunitas pemuda yang
ada di Bursel maupun Indonesia bisa menjadi motivasi bagi teman-teman yang lain
dan bisa membawa dampak yang baik bagi diri
sendiri, sesama, Gereja dan Bangsa. Karena pemuda jangan cuma dikenal dengan
demo tetapi bisa menjadi motivasi bagi
diri sendiri maupun orang banyak untuk melakukan perbuatan baik,” harap Nurlatu
yang juga Dosen Iqra Buru kelas jauh Namrole ini.
Pertandingan ini di ikuti oleh 31 orang
peserta dari kategori Pemuda dan 8 orang dari kategori pemudi. Sementara untuk hasil
pertandingan, diketahui yang keluar sebagai pemenang pertama dari kategori pemuda
atas nama Epen, juara Dua atas nama Ipin, dan Riko sebagai juara ke tiga. Sedangkan
utuk kategori pemudi keluar sebagai juara pertama di raih oleh Desy Tasane,
juara dua oleh Ona Tasane dan juara tiga di raih oleh Sarni Tasane. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!