Close
Close

Gereja Irene Baru Jemaat GPM Waekatin Mulai Dibangun




Namrole, SBS
Gedung gereja Irene Jemaat GPM Waekatin, Klasis Buru Selatan (Bursel) sudah semakin tua. Olehnya itu, Jumat (24/11) pun telah dilakukan proses peletakan batu alasan pembangunan Gedung Gereja Irene yang baru.

Proses pelatakan batu alasan itu dihadiri oleh Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky, Wakil Sekretaris MPH Sinode GPM Pendeta M Soukotta dan anggota MPH Sinode GPM Pendeta D Ruberu. Selain itu, hadir pula Ketua Klasis GPM Bursel Pendeta AP Saija, Sekretaris Klasis GPM Bursel Pendeta Vecky Lesbatta, anggota DPRD Bursel Sami Latbual dan Anselany Orpa Seleky, Kepala BPMD Kabupaten Bursel David Seleky, Camat Fena Fafan Rony Mouritz serta mantan Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel Julianus Seleky.

Proses peletakan batu pertama itu didahului dengan proses ibadah yang dipimpin langsung oleh Pendeta Seles Hukunaladi gedung gereja Irene lama.

Usai ibadah tersebut, proses peletakan batu alasan pun dilakukan pertama oleh Wakil Sekretaris MPH Sinode GPM Pendeta M Soukotta, kemudian oleh Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky, anggota MPH Sinode GPM Pendeta D Ruberu, Camat Fena Fafan Rony Mouritz, Kades Waekatin Demsy Seleky, Kepala Soa Seleky Jefry Seleky, Kepala Soa Hukunala Ulis Hukunala, Kepala Soa Solissa Steven Solissa, Ketua Panitia Pembangunan Paulus Solissa, Kepala Tukang Ade Bu Leskona, Juru Gambar Nicky Seleky dan batu ke 12 diletakkan oleh Ketua Klasis GPM Bursel Pendeta AP Saija dan Ketua MJ GPM Waekatin Pendeta Jefrison Behuku secara bersama-sama.

Wakil Sekretaris MPH Sinode GPM Pendeta M Soukotta dalam arahannya dengan mengutif Kitab Pengkhotbah 5 : 3 - 4 mengatakan bahwa peletakkan batu penjuru merupakan janji kita kepada Allah.

“Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya,” kata Soukotta mengawali arahannya itu.

Soukotta yakin bahwa proses pekerjaan pembangunan gedung gereja baru ini akan tetap diberkati Tuhan, sebab pembangunan yang dilakukan bukan untuk siapa-siapa, tetapi hanya untuk Tuhan.

“Jadi, kita percaya bahwa kita tidak bekerja sendiri, tetapi Tuhan turut bekerja bersama dengan kita. Kita berharap pekerjaan pembangunan ini bisa berlangsung dan cepat selesai,” kata Soukotta.

Soukotta pun menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu pihakny juga telah meresmikan salah satu gedung gereja di Klasis Pulau-Pulau Aru yang hanya dikerjakan dalam jangka waktu delapan bulan dan telah meresmikan satu gedung gereja di Klasis Ambon timur yang dikerjakan dalam waktu 12 Tahun 4 bulan.

“Jadi ada rumahgereja yang bisa diselesaikan dalam waktu cepat, tetapi juga ada rumah gereja yang diselesaikan dalam waktu sangat lama. Tentu kita semua berharap pekerjaan ini akan selesai dalam waktu yang cepat,” ucapnya.

Apalagi, lanjutnya, pembanggunan gedung gereja baru ini adalah kebutuhan karena gedung gereja lama sudah termakan usia dan sudah harus diganti. Dimana, untuk menggantikannya jemaat Waekatin membangun yang baru.

Tambahnya lagi, jika dilihat dari sisi ekonomi, jemaat Waekatin tidak bisa membangun gedung gereja ini dalam waktu yang singkat, karena pendapatannya kecil. Tapi dirinya percaya, kalau kita bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan setia serta jujur, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

“Tuhan itu sumber berkat, karena itu Ia akan membuka sumber-sumber berkat yang lain yang tidak pernah bayangkan,” ucapnya.

Sementara Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky dalam sambutannya mengatakan bahwa potensi utama jemaat GPM Waekatin dalam membangun gedung gereja ini ialah persaudaraan dan kekeluargaan.

“Potensi kita yang paling kuat ada persaudaraan, potensi kita yang paling hebat adalah kekuargaan, tetapi kalau dia sudah tercabik-cabik, bagaimana kita membangun rumah Tuhan. Tetapi jika ada persekutuan dan persaudaraan yang rukun, kesitulah Tuhan memerintahkan berkat,” ucapnya.

Lewat kesempatan itu, Wakil Bupati pun langsung menanyakan kepada warga jemaat yang hadir tentang kapan gedung gereja ini akan selesai dibangun yang kemudian dijawab oleh beberapa orang bahwa mereka berharap bisa diselesaikan Tahun 2021 mendatang.

“Panitia harus buat planning dan perencanaannya, kalau ada hal-hal yang bersifat emergency, kasih tahu beta saja. Beta sumbang semen pribadi 100 sak, minggu depan bisa ambil untuk pembangunan pondasi dan tiang-tiang ini,” janjinya.

Sementara itu, kendati pada saat acara peletakan batu alasan itu tidak banyak pejabat yang hadir, tetapi Wakil Bupati tetap saja memimpin proses lelang tiang gereja tersebut. Dimana, dari proses lelang yang dilakukan terhadap 25 tiang dengan harga per tiang Rp. 10 juta itu, sebanyak 8 tiang laku dilelang.

Mereka yang bersedia membeli tiang-tiang tersebut terdiri dari Kepala BMPD Kabupaten Bursel David Seleky, Camat Fena Fafan Rony Mouritz, Anggota DPRD Sami Latbual dan Anselany Orpa Seleky, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel Julianus Seleky, Kepala Desa Waekatin Demsy Seleky dan juru gambar yang juga kontraktor Nicky Seleky.


“Untuk tiang sisanya nanti di borong oleh pimpinan-pimpinan SKPD masing-masing Rp. 5 juta dan nanti saya yang tagih sendiri, tidak usah panitia yang tagi,” tuturnya.  (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post