Sabaha Patta,
Direktur RSUD Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), mengatakan, saat ini
pihaknya telah membenahi diri dalam menghadapi akreditasi dimana ia berharap
Tahun 2018 akan naik dari Tipe D menjadi Tipe C.
“Kalau dilihat,
sejak perpindahan pelayanan rumah sakit dari temmpat yang lama ke rumah sakit
sakit yang baru suda sangat bagus,” jelas Sabaha Patta kepada wartawan di
tempat kerjanya, Kamis (9/11).
Menurut Patta, telah
terjadi peningkatan pelayanan karena dokter spesialis suda ada disetiap
tempatnya dan semua kebutuhan terpenuhi,” jelas Patta.
“Semua sudah
terpenuhi baik itu Menyangkut dengan masalah listrik, air dan sanitisanya suda
terpenuhi semuanya,” ungkapnya.
Dikatakan, saat
ini RSUD Namrole telah membenahi diri dalam menghadapi agreditasi.
“Justru itu
hal-hal yang kita ambil agar sesegera mungkin kita pindahkan kesini, walaupun
ada kekurangan akan kita benahi di 2018,” sebut Patta.
Bahkan untuk
Dokter spesialis yang sudah dimiliki RSUD Namrole adalah dokter spesialis
penyakit dalam, spesialis penyakit anak dan kandungan.
“Di 2018 nanti
penambahan lagi dokter spesialis bedah dan anastesis untuk melengkapi,”
jelasnya.
Ia menjelaskan
penyebab pihak Rumah Sakit pada tahun 2017 ini belum memiliki dokter spesialis
anastesis dikarenakan pembangunan kamar bedah belum selesai dan sedang dalam
tahap pekerjaan.
“Mungkin dalam
tahun ini juga suda rampung 100 persen,” tambah Patta.
Untuk kebutuhan
dokter kata Patta, dilihat dari sisi tenaga dokter untuk dokter umum masih
sangat kurang.
“Kita masih
butukan lagi, cuman karna disisi lain penerimaan CPNS dalam beberapa tahun ini
kan belum ada sehingga hal itu menjadi kendala,” tuturnya.
Tetapi lanjutnya
lagi, pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Pemda Bursel untuk mengadakan
Dokter Kontrak.
“Kita suda
kordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan di tahun 2018 nanti suda akan jalan,”
jelas Patta.
Selain masih
kekurangan dokter, RSUD Namroleh juga masih kekurangan tenaga pegawai bila
dibandingkan dengan luas rumah sakit sangat jau kekurangan pegawai.
“Kita harapkan
dari Pemda sesegera mungkin untuk penambahan pegawai,” harap Patta.
“Apakah itu
bidan, analis, apoteker, radiologi. Terutama juga yang tidak kala penting
adalah cleaning cervice dan satpam. Untuk jumlah dokter umum sesuai jumlah
ruangan minimal 5 orang, dan tenaga bidan dan mantri kurang lebih 100 orang
yang masih dibutuhkan,” jelas Patta.
Terhadap
kebutuhan Alkes, jelas Patta mengakui belum terpenuhi secara keseluruhan.
“Tetapi dengan
Alokasi Dana Khusus (DAK) untuk Tahun 2018 itu saya kira suda cukup untuk
antisipasi masalah kesehatan,” ujar Patta.
Patta
menegaskan, harus ada dukungan penuh dari Pemda dalam menganggarkan pendanaan.
“Kalau kita
harapkan dari DAK, itu kan suda ada Juknis tersendiri, justru itu kita harus
minta bantuan dari Pemda. Selain itu, untuk peningkatan akreditasi dari D ke
Tipe C itu harus lebih dari 2 spesialis dasar, kita suda lebih dari 2.
Syaratnya suda kita penuhi, tahun depan kalau 5 kita akan ajukan ke Pemda untuk
keputusan Bupati untuk tipe rumah sakit,” harapnya. (SBS-08)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!