(Dokter Merlin & Dokter Claudia saat memberikan Ilmu Kesehatan kepada warga Dusun Fatsinan) |
Namrole, SBS
Sambil menyelam
minum air, inilah yang dilakukan oleh Dokter dan Calon Dokter (Koas)
Universitas Pattimura Ambon saat melakukan penelitian terhadap masyarakat
pesisir di Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Dimana sambil
melakukan penelitian pada warga yang ada di pesisir Kota Namrole, para dokter
dan calon dokter muda ini juga melakukan pengobatan gratis, dan
mensosialisasikan bagaimana berprilaku dan cara hidup sehat.
Dalam masa-masa
akhir penelitian, para dokter dan Koas dibawa Koordinator dr. Yos Mainase dan
dr. Merlin Maulissa ini sempat melakukan kunjungan ke salah satu dusun yakni
Dusun Fatsinan yang terletak sekitar tiga kilometer dari Kota Namrole, pada
jumat (10/11).
Tak cuma itu,
untuk mengenal lebih dalam tentang masyarakat Dusun Fatsinan sekaligus sebagai
penghubung para dokter dengan masyarakat Fatsinan yang masih kental dengan adat
tersebut, mereka (dokter) bekerja sama dengan Ketua Fraksi PDIP Bursel Sami
Latbual dan Sekretaris PDIP, Johan Lesnussa untuk ikut serta dalam kunjungan
tersebut.
Dalam kunjungan
tersebut mereka diterima langsung oleh Kepala Dusun Fatsinan Silas Latbual dan
para tokoh adat serta disugui dengan Tarian Cakalele khas Pulau Buru atau yang
disebut Cefal.
Dr. Merlin saat
membuka percapakan dengan warga setelah dikumpulkan di rumah pertemuan
mengatakan bahwa, apa yang dilakukan mereka adalah bagian dari kerinduan mereka
untuk memberikan pemahaman serta berbagi ilmu tentang kesehatan dengan warga
Fatsinan.
“Jadi maksud
kedatangan kami ini adalah bagian dari keinginan kuat katong untuk berbagi ilmu
dengan basudara samua yang ada di Fatsinan. Selain itu, kami akan melakukan
pemeriksaan asam urat, gula darah dan koletrol secara gratis dan itu akan kami
lakukan nanti setelah semua saudara sudah mendengar penjelasan tentang kesehatan dari kami,” ungkapnya.
Terkait kesehatan
kehamilan, Merlin menjelaskan tetang bagaimana cara mengatur jarak seorang ibu
mengandung dan alat-alat Keluaga Berencana (KB) apa saja yang yang digunakan
untuk mencegah dan mengatur jarak seseorang untuk mengandung (hamil).
“Jadi bapak ibu
untuk sesuai dengan Ilmu Kedokteran atau kesehatan itu, seseorang di atas 35
tahun itu akan tinggi tensinya jika ia melahirkan tanpa mengatar jarak waktu
kehamilan, bahkan kalau sering melahirkan akan banyak mengeluarkan darah dan
membahayakan nyawa,” ungkapnya.
Jadi, untuk
mencegahnya, Merlin mengatakan ada banyak alat yang dapat digunakan untuk
mengatur jarak dan waktu untuk mengandung.
“Alat-alat itu
seperti kondom, Diagfragma, Pil KB, Spiral dan lain-lain,” kata Merlin
mencontohkan.
Sementara itu,
Dokter Claudia Kakisinaa yang mendapat kesempatan untuk menjelaskan keahliannya
mengatakan, hidup sehat itu penting, sepeti mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan, minum air yang bersih serta menjaga kebersihan lingkungan sehingga udara
selalu terjaga kebersihannya.
“Ade-ade, ibu
dan bapak-bapak, tolong dijaga kebersihannnya. Cuci tangan itu penting,
makan-makan itu harus yang sehat dan bergizi, air yang diminum juga harus sudah
di masak sampai bersih,” ungkap Kakisina.
Selain itu,
Kakisina juga mengharapkan untuk bapak-bapak yang merokok agar dapat
menguranginya karena dengan adanya asap rokok juga berpengaruh, baik itu untuk
kesehatan pengguna maupun orang lain, terkhususnya sangat berbahaya bagi
bayi-bayi yang ada disini.
“Kalau
bapak-bapak jang lupae… merokok itu dikurangi karena berbahaya bagi diri
sendiri maupun ade-ade bayi dan saudara-saudara sekitar yang tak sengaja
menghirup asap tersebut. Sangat berbahaya, kalau bisa kita cegah kenapa tidak,”
tutup dokter muda yang energik dan berparas cantik ini. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!