Namrole, SBS
Angka Kematian Ibu (AKI)
pada Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dari tahun ke tahun menurun drastis
disebabkan oleh program “Ekspedisi Pelayanan” yang di terapkan oleh Dinas
Kesehatan Bursel.
Hal ini terlihat dari AKI
pada Tahun 2015 berangsur-angsur turun dimana pada Tahun 2015 AKI pada Kabupaten
Bursel mencapai 456 per 100.000 penduduk, kemudian turun drastis menjadi 154
per 100 ribu penduduk.
“Untuk angka kematian ibu di
kabupaten Bursel sejak Tahun 2015 berangsur-angsur turun, disebabkan karen
kepedulian kita untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit terutama
komunitas-komunitas adat terpencil. Ini merupakan kebijakan dari kita sendiri
untuk memberdayakan potensi yang ada, seperti memberdayakan
organisasi-organisasi LSM dan organisasi
keagamaan lainnya yang tergabung dalam tim Ekspedisi Pelayanan kesehatan yang
berbasis komunitas adat,” demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bursel
Ibrahim Banda saat ditemui Suaraburuselatan.com di ruang kerjanya, Selasa (19/12).
Banda menjelaskan, untuk AKI tertinggi
itu ada pada komunitas adat dengan jangkauan yang sulit membuat pelayanan
kesehatan yang sampai kadang sudah terlambat.
Namun dengan adanya tim “Ekspedisi
Kesehatan” ini dirinya mengaku sangat terbantu untuk menjangkau daerah-daerah
yang sulit tersebut.
“Kita tauh bahwa AKI awalnya itu
yang paling tertinggi itu ada pada komunitas adat, tapi kita sangat terbantu
dengan pembentukan tim ekspedisi pelayanan ini. Karena selain dapat menjangkau
daerah-daerah yang di anggap sulit, kita juga melibatkan semua elemen yang
peduli dengan AKI untuk berperan aktif dan hasil dari itu berhasil dimana
AKI turun drastis”, ungkap Banda.
Selanjutnya untuk tahun berjalan,
banda mengungkapkan kita sebenarnya juga dibantu dengan dana atau anggaran Biaya
Operasional Kesehatan (BOK), dan sangat memmbantu kita karena dengan APBD
Kabupaten Bursel masih minim.
“APBD kita masih minim terutama di
kesehatan, kita sangat dibantu dengan dana BOK dimana dana BOK itu diperuntukan
bagi kegiatan-kegiatan diluar gedung,” ungkapnya.
Menurut orang nomor satu di Dinkes
ini, Sebenarnya Angka Kematian Ibu itu pada awalnya itu terasa tinggi dan tidak
menonjol terlalu besar karena jumlah
penduduk kita sedikit. Karena, ketika jumlah penduduk Bursel itu bertambah
disebabkan karena mobilisasi penduduk masuk, maka presentasi di kabupaten Bursel
tentunya kecil.
“Sesuai dengan data Badan Pusat
Statistik (BPS) yang kemarin itu jumlah pendudukanya baru berkisar 59 ribu,
sedangkan jumlah penduduk kita pada Tahun 2016 meningkat menjadi 72.774
sehingga otomatis angka kematian Ibu per 100 ribu penduduk akan turun,” jelas
Banda.
Ditanya terkait kecamatan mana saja
yang memiliki Aki tertinggi Banda mengatakan untuk enam keamatan yang adaa di Bursel
AKI hampir merata.
“Hampir merata, karena terutama di
kecamatan-kecamatan yang ada komunitas adat terpencil seperti Fena Fafan, Leksula dan Waesama,” tutur Banda. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!