Close
Close

IMM Bongkar Dugaan Penyimpangan Dana Rp.1,7 Milyar di Setda Pemkab Buru


Namlea, SBS
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) membongkar adanya penyimpangan dana Rp. 1,7 milyar di Bendahara Rutin Sekertariat Daerah Pemkab Buru.

Hal ini diungkapkan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Buru, Dahlan M Fatah saat melakukan aksi demo di Kantor Bupati Buru, Kamis (28/12) siang.

Demo di kantor bupati ini melibatkan sejumlah aktifivis mahasiswa dari IMM, GMNI dan PMMI.

Sebelum menuju kantor bupati, puluhan pendemo ini sempat mendatangi Kantor Diknas, Kantor Perhubungan, Kantor Dinas Kesehatan dan Dinas Perikanan setempat.

Kepada wartawan koran ini, Dahlan M Fatah mengaku penyimpangan dana Rp.1,7 milyar itu terjadi pada tahun anggaran 2016 lalu.

Konon katanya, yang bertanggungjawab atas dana tersebut adalah Sekda Drs Ahmad Assagaff MSI dan Bendahara Rutin La Joni.

Keduanya dengan sengaja mengeluarkan dana itu untuk membiayai satu event kegiatan pada suatu tempat. Padahal kegiatan itu tak terkait dengan kepentingan daerah dan juga tak ada pos anggarannya.

Sampai berita ini dikirim, baik Sekda maupun Bendahara Rutin tidak dapat dimintai keterangan. Keduanya tidak berada di tempat saat demo tadi.

Sementara itu, Dahlan M Fatah dan kawan-kawan saat berorasi di depan pintu masuk kantor bupati, mengatakan agar bupati selektif menempatkan pejabat yang akan menduduki posisi esalon II.

Mereka menuntut agar pejabat yang sudah mendapat raport merah dari DPRD Buru dan juga BPK RI, agar tidak lagi ditempatkan di pos yang sama.

Saat demo berlangsung, Bupati Ramly Ibrahim Umasugi tidak berada di tempat. Sedangkan Wabub Amustofa Besan yang berada di kantor sedang menerima tamu.

Karena itu, Dahlan dalam orasinya, mengaku kalau mereka hanya bisa mengelus dada kalau tak dapat menemui Wabup.

Setelah menyinggung sejumlah penyimpangan anggaran di sejumlah OPD, Dahlan tiba-tiba saja melontarkan ucapan, kalau ada juga penyalahgunaan dana Rp.1,7 milyar di Sekertariat Daerah.

Ia mengaku, berbagai penyimpangan itu sudah mereka buat dalam laporan dan telah siap diserahkan kepada instansi kepolisian guna ditindaklanjuti.

Banyak terjadi kecurangan dan penyelewengan di OPD. Duitnya dinikmati pimpinan OPD dan ada yang menyimpannya di rekening pribadi.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Wabup Amustofa Besan mau menerima para pendemo. Dahlan dkk akhirnya diajak berdialog.

Sedangkan Wabup ditemani tim Pansel Seleksi Pejabat Esalon II, Efendy Rada dan Rudi Surniah, serta Kepala Inspektorat,  Sugeng Widodo SP.

Dahlan kepada wartawan usai pertemuan itu mengatakan, kalau Wabup telah mendengar unek-unek yang disampaikan mereka.

Kemudian Wabup mempersilahkan Pansel untuk memberikan penjelasan soal seleksi pejabat. Di hadapan Dahlan dkk, Tim Pansel komitmen sangat selektif dan tetap memperhatikan masukan dari OKP.

Sedangkan Wabup mengaku akan menampung aspirasi mahasiswa tadi. Terkait dengan seruan adanya dugaan penyimpangan di sejumlah OPD, Wabup telah memerintahkan kepala inspektorat agar menindaklanjutinya.(SBS-11)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post