Close
Close

Nurlatu : Kini Pasir Emas Anahoni Jadi Rebutan

(Jafar Nurlatu SAG MAG) 

Namlea, SBS
Pasir emas yang dikeruk dari sungai Anahoni oleh PT CCP saat normslisasi sungai tahun 2016, kini jadi rebutan.

Hal itu diungkapkan Wakil rakyat dari Partai Demokrat di DPRD buru, Jafar Nurlatu SAG MAG, kepada wartawan media ini via telepon, minggu sore (10/12).

"Silahkan PT CCP dan yang lain memperebutkan hal itu. Tapi jangan menggiring warga adat, lalu mempeta konflik mereka, sehingga terjadi permusihan di saudara-saudara saya,"tegaskan Nurlatu.

Nurlatu yang mengaku sementara berada di Jakarta ini menelepon wartawan setelah mendapat informasi soal rebutan material emas ini.

Ditegaskan, sewaktu PT CCP melakukan normalisasi sungai Anahoni, itu tidak gratis. Tapi perusahan ini dibayar oleh negara.

Fatalnya lagi, saat di lapangan tak ada kegiatan normalisasi.

Karena sungai Anahoni itu dibagi menjadi dua. Yg di jalur dari arah Wamsait dikuasai PT CCP dan di jalur dari arah Wasboli dikuasai PT BPS.

Kata Nurlatu, kedua perusahan ini di waktu bersamaan,  mengangkut material pasir mengandung emas.

Saat proyek normalisasi sungai selesai kontrak kerja, otomatis PT CCP tak lagi beroperasi di kali tersebut.

Kemudian timbul masalah baru, karena material yang diangkut PT CCP di dua stok file, kini jadi rebutan antara Mansur Latakka, PT CCP.

Fatalnya lagi, Gubernur Maluku mengeluarkan IUPK kepada PT CCP untuk mengolah pasir emas tersebut.

Nurlatu lebih jauh mengungkapkan, saat PT CCP sudah mengantongi IUPK, bos perusahan ini bernama Suhendro menendang Mansur Latakka.

Dengan campur tangan Kadis ESDM maluku, PT CCP berbagi material emas tersebut dengan satu perusahan berinitial PT PIP.

Belum selesai pernasalahan ini, aku Nurlatu, Kadis ESDM, Martha Nanlohy dikhabarkan, konon mau lagi membagi material itu dengan perusahan lain pula PT SS.

"Kadis ESDM Maluku jangan seenaknya. Material emas itu ada di wilayah petuanan Kayeli, ada di wilayah adat. Jangan mempetakonflikan masyarakat dalam perebutan material emas in," kecam Nurlatu.

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post