Close
Close

Perayaan Natal Pemda Bursel Berlangsung Sederhana dan Sakral


Namrole, SBS 
Perayaan Natal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru Selatan (Bursel), Jumat (8/12) berlangsung penuh kesederhanaan dan Sakral.

Dalam Natal yang dilaksanakan di ruang Aula Lantai II Kantor Bupati baru itu berbeda dengan perayaan pada tahun-tahun sebelumnya yang tentu saja diisi dengan beragam acara.

Sebab, kali ini perayaan Natal yang mengangkat tema Imanuel: Alah Beserta Kita (Matius : 1:23) dan sub tema Dengan Semangat Natal Kristus Kita Tingkatkan Solidaritas dan Kinerja itu hanya diisi dengan proses pembakaran lilin oleh Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky, Sekda Bursel Syahroel Pawa, Ketua DPRD Bursel Arkilaus Solissa dan Ketua Panitia Natal Pemkab Bursel Cones Sahetapy serta dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 10 orang janda dari Desa Labuang dan Desa Waenono, Kecamatan Namrole.

Pendeta Nita Mairima dalam khotbah Natal yang diangkat dari bacaan kitab Yesaya 8 ayat 23 dan Yesaya 9 ayat 6 mengatakan menjadi seorang pemimpin harus bijaksana dan menjadi pemimpin harus takut Tuhan supaya di dalam kepemimpinan yang dianugerahkan Tuhan selalu diimplementasikan sesuai apa yang dikehendaki Tuhan.

“Bapak Ibu dan saya terpanggil untuk mensejahterakan semua orang, bukan menjadikan jabatan kita, kekuatan kita, kepemimpinan kita sebagai senjata dan membuat kita menjadi orang-orang yang berkuasa, orang-orang yang lupa diri dan menjadi orang-orang yang tidak berpegang pada Tuhan,” kata Mairima yang juga Ketua Majelis Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale ini.

Lanjut Mairima, dalam perayaan Natal kali ini, ada sebuah kekuatan baru yang sesungguhnya dimiliki oleh kita bersama dan kekuatan itu menjadi sebuah pintu masuk untuk kita ada dalam kebersamaan dan kasih.

“Jangan kita takut untuk menghadirkan damai sejahtera itu, jangan pernah takut untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab kita, sebab Sang Mesias yang kita percaya dan kita sembah itu adalah Allah yang tidak pernah mengingkari janji, Allah yang senantiasa menuntun dan menyertai kita bersama dan Allah yang akan selalu memberikan sukacita bagi kita,” ucap Korwil II AMGPM tersebut.

Oleh karena itu, katanya lagi, hari ini kita semua diberikan kesempatan untuk merayakan Natal bersama, dan kesempatan itu harus dipakai dengan baik untuk menyatakan kasih karunia Allah yang hidup dalam kehidupan kita bersama.

Sementara Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam suasana Natal, hendaklah kita memahami arti penting kelahiran Yesus Kristus yang secara prinsip mengajarkan kepada umat manusia nilai-nilai kesederhanaan, perubahan, dan cinta kasih terhadap sesama umat manusia.

“Kemurnian makna Natal, di dalam Tuhan menjadi manusia tentunya harus menginspirasi hidup baru, di dalam Tuhan menjadi manusia baru yang mau  bekerja dan berkarya, atas dasar iman, pengharapan dan kasih,” kata Seleky.

Lanjutnya, iman yang bekerja, kasih yang berusaha dan pengharapan yang tekun, merupakan motivasi utama dalam kehidupan Kristiani.

“Iman, pengharapan, dan kasih adalah sesuatu yang mengubah dan memperbaharui kita, untuk menjadi seperti yang Tuhan kehendaki,” ucapnya.

Lanjutnya lagi, peristiwa Natal hendaklah memberikan kekuatan, inspirasi, dan penyerahan diri bagi Tuhan dan nilai baru bagi umat Kristiani agar bersekutu, bersaksi, dan melayani sebagai panggilan kita.

Karena itu diharapkan setiap kali umat Kristen merayakan Natal Yesus Kristus akan diikuti dengan pembaharuan diri dalam membangun relasi dengan sang pencipta, juga sesama manusia,” harapnya.
Menurutnya, tidak ada yang lebih indah dalam perayaan Natal selain suasana hidup yang penuh dengan buah-buah kasih dan ketulusan untuk saling memaafkan, saling menopang, saling membantu, dan saling mendoakan agar kita menjadi berkat bagi sesama.


“Atas nama pemerintah daerah, saya harapkan kepada kita semua, untuk merayakan Natal dengan penuh kesederhanaan. Hindari perilaku konsumtif dan pemborosan, apalagi ekspresi Natal yang berlebihan. Ingatlah bahwa  yang terpenting dalam merayakan Natal adalah hati kita untuk makin dekat dengan sang putra Natal, sebagai sumber kehidupan,” ucapnya.

Kita sepakat, tambahnya, bahwa peristiwa Natal selalu membawa sukacita dan memancarkan cahaya pengharapan bahwa Yesus datang untuk membawa damai sejahtera bagi kita semua.

“Kelahiran Yesus Kristus membuktikan bahwa Allah sungguh – sungguh dan senantiasa berkarya di tengah-tengah kehidupan kita,” ujarnya.

Menurutnya, dengan tuntunan Tema Natal Tahun 2017 “Imanuel”  Allah Beserta Kita memberikan nilai teologis bahwa Allah selalu ada bersama kita di setiap kesempatan dalam segala situasi karena itu yakinlah bahwa penyertaan Allah selalu ada bagi kita, bahkan saat-saat kita masuk tahun 2018 nanti.


“Pesan saya bagi kita semua, agar dapat merefleksikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi panutan, pengayom dan pembawa membawa damai sejahtera serta mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama di atas kanvas kemajemukan,” tuturnya. (KT-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post