Sadam, remaja 16 tahun, dilarikan ke RSU Lala pada
Senin malam, sekitar pukul 22.30 wit, akibat mendapat dua luka bacokan parang
oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Sampai berita ini di publikasikan, petugas kepolisian masih memburu pelaku
pembacokan.
"Pelakunya masih dikejar "jelas satu
petugas polisi kepada wartawan Selasa siang (12/12).
Orang tua korban bernama La Nisi, 49 tahun, kepada petugas dan wartawan, mengaku anaknya Sadam dibacok oleh
seseorang berinitial SL alias Semi.
La Nisi tidak menyaksikan langsung kejadian di TKP
maupun pelakunya. Namun ia hanya mendapat nama pelaku dari anaknya.
Selanjutnya keterangan yang berhasil dikumpulkan
dari La Nisi dan pihak yang berwajib menyebutkan, sebelum terjadi aksi pembacokan itu,
Sadam meminta izin kepada kedua orang
tuanya untuk pergi ke lokasi tambang emas di Gunung Nona. Ia bermaksud ke sana
untuk membawa ember.
Waktu itu Sadam bersama orang tuanya berada di
pemukiman musiman di dekat Wapsalit yang disebut sebagai Kampung Tengah Tengah.
Istri La Nisi sudah melarang anaknya membawa
ember. Karena hari sudah sore, dan dia hanya pergi sendirian. Namun Sadam tetap
memaksa pergi, karena ember itu sangat dibutuhkan rekan-rekannya untuk
menambang emas.
Tambang emas ilegal di Gunung Nona ini berada
antara Desa Metar dan Desa Wapsalit, Kecamatan Lolongquba. Dari lokasi jalan
utama yang sudah dihotmix, masih harus menempuh perjalanan yang cukup jauh lagi
dengan kondisi jalan tanah dan medan yang cukup sulit.
Walau sudah sore, Sadam tetap memaksa pergi
sendirian. Dari Kampung Tengah Tengah, ia menyusuri jalan di sekitar Sungai Air
Mandidi.
Di perjalanan Sadam berpapasan dengan Semi.
Kemudian Semi menegurnya menggunakan bahasa daerah setempat (bahasa Buru).
Sadam yang tak bisa bahasa daerah setempat,
membalas sapaan itu dengan memberi tahu kalau ia tidak tahu bahasanya.
Kepada polisi dan ortunya, Sadam mengaku mungkin
Semi tersinggung. Karena saat ia hendak berlalu, Semi memaranginya di bahu
kanan.
Korban sontak kaget dan menderita kesakitan akibat
bacokan ini, sehingga ia memilih mencari selamat dengan mencebur diri ke Sungai
Air Mandidi.
Namun pelaku masih ikut mengejar dan kembali
membacok punggung korban.
Walau sangat kesakitan, korban terus menghindar
dengan cara menyelam ke dalam air yang berwarna kuning keruh. Karena air keruh
dan deras, ikut membantu menyelamatkan korban.
Lolos dari pelaku, korban membiarkan dirinya
hanyut terbawa air sampai di dekat Kampung Tengah Tengah, kemudian korban berteriak minta tolong.
Teriakannya didengar La Nisi dan para penambang.
Mereka lalu mencebur diri ke sungai untuk membantu korban.
Setelah mengambil korban dari dalam sungai, La
Nisi dan warga sempat bertanya siapa pelakunya dan Kkorban lalu menyebut namanya Semi.
Selanjutnya, korban dilarikan ke RSU lala guna
mendapatkan penanganan dan perawatan.
"Kami berharap agar pelakunya dapat segera
ditangkap bapak-bapak polisi,"pinta orang tua korban. (SBS-11)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!