Close
Close

Berjiwa Mulia, Brigpol Tuhuteru Jadi Guru Bagi Anak di Dusun Terpencil


Namrole, SBS
Brigadir Polisi (Brigpol), Bastian Tuhuteru, salah satu anggota Polisi yang bertugas pada Satuan Polsek Namrole (SASELE) di Bawa Pimpinan AKP Akmil Djapa, berhasil membuat anak-anak di dusun Walafau desa Wamkana Kabupaten Buru selatan (Bursel)  yang awalnya tidak mengenal Huruf dan Angka kini bisa mengenal huruf dan bisa menulis angka.

Jumlah masyarakat yang mendiami dusun itu hanya terdapat sekitar 10 kepala keluarga dimana jumlah anak-anak kurang lebih 20 orang anak. Umur anak-anak disitu semuanya usia sekolah, dari umur 5 tahun hinggah 12 tahun.

Sangat disayangkan, anak-anak di dusun itu belum bisa mendapatkan kemerdekaan mereka dibidang pendidikan seperti halnya anak-anak Indonesia lainnya.

Brigpol Bastian Tuhuteru yang memiliki latar belakang serjana pendidikan ini mengetahui akan hak itu, ia tergerak hatinya dan secara suka rela ingin menjadi Pahlawan Tampa Tanda Jasa (Guru) untuk membantu mengajarkan anak-anak tersebut mengenal huruf dan angka dan tau menulis.

Diketahui, Tuhuteru sekali dalam seminggu selalu mengunjungi dusun terpencil itu untuk mengajarkan anak-anak. Kegiatan ini sudah dilakoninya sejak April 2016 lalu sewaktu dirinya sudah bertugas di Bursel dan hal ini masih berlanjut sampai sekarang.

Hanya dengan alat tulis spedol dan kertas putih besar (karton manila), ia mengajarkan anak-anak itu mengenal afjad dan angka, peralatan itu pun ia beli dengan uangnya sendiri.

Pantauan media ini, dengan menggunakan metode Belajar, Bermain, dan Bernyanyi ternyata cukup berhasil. Hal itu terbukti karena anak-anak itu sekarang sudah bisa menghafal afjad A-Z dan berhitung angka 1-10, dan sudah bisa menulisnya. Walaupun dalam menulis huruf dan angka oleh anak-anak itu belum sempurnah.

Disamping itu, Metode lain yang dipakai Tuhuteru, setelah anak-anak itu selesai belajar lalu diberikan permen, dengan tujuan agar anak-anak itu tidak Jenuh dan mau belajar lagi pada hari-hari berikutnya.

dalam keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, rumah milik seorang warga di dusun tersebut bernama Ongky Nurlatu, yang adalah seorang Kepala Soa (kepala adat) pada dusun pun dijadikan sebagai tempat untuk proses belajar mengajar.

Rumah berdinding bambu beratap daun sagu (rumbia) dan berlantai tanah itu sudah banyak yang bocor. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat dan niat baik polisi berjiwa Guru ini untuk terus mengajarkan generasi penerus bangsa demi mengenal angka dan Huruf.


Untuk menuju ke dusun tersebut Tuhuteru harus menempuh jarak dari kota Namrole pusat ibu kota Kabupaten Bursel menuju lokasi itu berkisar 17 kilo meter. Jarak sejauh itu ia lakukan dalam seminggu sekali menggunakan sepeda motornya. Jalan yang dilaluinya pun masih banyak yang bertanah dan berbatu serta dalam hutan belantara.

Jalan yang beraspal diperkirakan hanya 3 Kilometer saja. Dikala musim panas perjalanan dengan menggunakan sepeda motornya terasa lancar dan enak. Tetapi kalau disaat musim hujan, polisi ini harus berjibaku di jalan yang licin karena berbecek.

"Seminggu sekali saya kesana, setelah lepas piket saya kesana mengajar anak-anak itu. Anak-anak itu awalnya tidak bisa membaca dan menulis sama sekali. Tetapi sekarang sudah bisa menghafal huruf dan bisa menghitung satu sampai sepuluh, saya sangat bangga," tutur Tuhuteru kepada wartawan, Minggu (14/01).

Dikatakan, yang dilakukannya itu secara sukarela dan tidak mengharapkan apa-apa dari masyarakat di dusun itu. Niatnya hanya satu yakni, anak-anak itu bisa mendapat pendidikan yang tujuannya bisa membaca, berhitung dan menulis.

"Satu kebanggaan kalau anak-anak itu bisa membaca dan menulis. Anak-anak itu dari belum tahu huruf sampai tahu huruf, tidak tahu angka sampai tahu. Sekarang anak-anak sedikit-sedikit bisa menulis huruf dan angka," jelasnya.


Sementara Kepala Soa Dusun Walafau Ongky Nurlatu kepada wartawan mengaku sangat bersyukur karena kehadiran Tuhuteru sudah membawa dampak besar bagi anak-anak di dusun tersebut.

"Sangat bersyukur dan sangat senang karena pak polisi mau mengajarkan anak-anak kami membaca, berhitung dan menulis, kami sangat berterima kasih untuk itu," tuturnya.

Dirinya sangat berkeinginan agar anak-anak tersebut bisa bersekolah seperti layaknya anak-anak lain yang ada di kabupaten Bursel.

"Hanya faktor ekonomi saja kami susah. Kehidupan kami seperti ini sangat sulit kalau anak-anak kami bersekolah karena harus punya uang," ujarnya lirih.

Ia berharap adanya perhatian dari pemerintah dapat memperhatikan mereka terutama kebutuhan pendidikan, kesehatan dan sarana transpotasi jalan yang memadai.

"Kami hanya berharap ada perhatian serius dari pemerintah terutama kesehatan dan pendidikan," harapnya.

Diketahui, Brigpol Bastian Tuhuteru selain mengajari anak-anak, dia juga mengajari orang tua membaca dan menulis huruf dan angka.


Tujuan Brigpol Bastian Tuhuteru ini, agar masyarakat khususnya anak-anak yang adalah penerus generasi bangsa pada  Kabupaten Bursel bisa membaca dan menulis seperti anak-anak lain. (KT-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post