Close
Close

Empat Hari, Lesbatta Pegawai Dinkes Bursel Hilang di Kali Nalbessy



Namrole, SB
Kepala Bidang Penanggulanggan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Hans Lesbatta, hilang di kali Nalbessy, Kecamatan Leksula, Kabupaten Bursel sejak Sabtu (13/1) sore lalu.

Lesbatta yang juga Ketua Bidang II AMGPM Daerah Bursel ini baru ditemukan Rabu (17/1) sore beberapa ratus meter dari lokasi kejadian dengan kondisi terjepit dibawa batu.

“Sudah ditemukan sejak siang tadi di lokasi molo (selam) yang ada kayu dan yang dicurigai itu,” kata tetangga korban di Leksula, Max Hukay kepada wartawan, Rabu (17/1) sore.

(Korban : Hans Lesbatta ) 

Kendati sudah ditemukan, tetapi Max mengaku bahwa jenazah korban belum berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan lantaran medan yang cukup berat.

“Jenazah sekarang belum bisa kasih turun, evakuasi setengah mati. Belum bisa cabut lagi,” ucapnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Bursel Awath Mahulauw yang juga dikonfirmasi Rabu (17/1) beberapa menit setelah Max memberi keterangan pun mengaku bahwa jenazah korban memang sudah ditemukan sejak siang.

“Sudah dapat almarhum sejak pukul 10.00 WIT,” kata Mahulauw.

Hanya saja keterangan Mahulauw agak berbeda dengan keterangan Max.

“Sudah dibawah ke Leksula,” ucapnya.

Bahkan, ketika kami menginformasikan bahwa informasi yang di dapat dari Leksula bahwa jenazah korban belum berhasil dievakuasi, Mahulauw tetap berpendapat bahwa korban telah berhasil dievakuasi.

“Informasi yang beta dapat sudah bawa kesana (Leksula). Sebab informasinya Dinas Kesehatan sudah meluncur kesana (Leksula),” katanya.

Sementara itu, staf  Dinkes yang merupakan anak buah almarhum, Ina Solissa pun mengaku bahwa korban memang sudah ditemukan tetapi belum berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh  wartawan di lokasi kejadian, korban hilang terbawa arus sejak Sabtu (13/1) sore sekitar pukul 17.30 WIT saat melakukan perjalanan dari Namrole ke Leksula melewati jalan darat dengan Mobil Ambulance Keliling guna mempersiapkan kegiatan Raker Dinkes di Leksula yang rencananya akan dilaksanakan Rabu (17/1).

Diketahui, Lesbatta dalam perjalanannya itu tidak sendiri, ia bersama sejumlah kerabat dekatnya, yakni Calvin Lesnussa, Marsel Seleky, Erwin Solissa, Risat Titawael dan Ando Umamiti.

Dimana, ketika hendak melewati kali Nalbessy, memang air cukup tinggi, keruh dan arus cukup deras pasca hujan melanda daerah itu maupun hulu kali tersebut. Hanya saja, Lesbatta yang membawa mobil ambulance tersebut tetap berupaya untuk bisa lewat agar cepat sampai ke Leksula yang juga merupakan Desa tempat tinggalnya.

Hal itu dilakukan Lesbatta, lantaran ada mobil maupun sepeda motor yang telah berhasil melewati aliran kali tersebut beberapa waktu sebelum dirinya akan lewat dikali tersebut.

Hanya saja, Lesbatta tidak bernasib baik. Sebab, ketika mencoba untuk melewati kali tersebut ternyata arus cukup deras dan Lesbatta pun tak berhasil mengontrol laju Mobil yang dikemudikannya dan pada akhirnya mobil tersebut pun terbawa arus sekitar 4 meter dan tersandar pada sejumlah batu besar yang ada di lokasi tersebut.

Dalam kondisi tersebut, Lesbatta pun kemudian memerintahkan kelima kerabatnya itu untuk lompat keluar dari mobil. Atas perintah tersebut, kelima kerabatnya itu pun keluar dari mobil, empat orang dari kiri mobil dan dua orang dari sisi kanan mobil, termasuk Lesbatta.

Ternyata keempat kerabatnya yang keluar dari arah kiri berhasil selamat hingga ke pinggiran kali dengan saling memegang tangan masing-masing, termasuk salah satu kerabat korban yang kemudian keluar dari sisi kanan dan naik ke kap mobil dan kemudian dibantu oleh rekan-rekannya ke pinggiran kali.

Namun, hal berbeda malah dialami oleh Lesbatta, ketika ia hendak keluar dari pintu depan mobil, ternyata arus cukup kuat dan Lesbatta pun terbawa arus yang cukup deras tersebut hingga ditelan aliran sungai dan tak kelihatan lagi oleh kelima kerabatnya.

Atas kondisi tersebut, kelimanya pun langsung berlari ke Leksula yang berjarak beberapa kilo meter untuk melaporkan kejadian itu.

Dimana, setelah dilaporkan ke pemerintah desa dan warga setempat, ribuan masyarakat dari Desa Leksula, Desa Niat, Desa Liang, Desa Waenama, Desa Nalbessy, Desa Kase, Desa Waenono, Desa Labuang termasuk puluhan pegawai Dinkes Kabupaten Bursel pun langsung ke lokasi kejadian guna melakukan proses pencarian.


Hanya saja, upaya pencarian yang dilakukan sejak Sabtu malam hingga Minggu (14/1) pagi tak membuahkan hasil setelah mereka melakukan penyisiran sepanjang bantaran kali.

Masyarakat dan keluarga pun tak putus asa, proses pencarian pun dilanjutkan hingga Rabu (17/1) setelah sejumlah pendeta berdoa maupun sejumlah tokoh adat melakukan prosesi adat di lokasi itu.

Selanjutnya, ribuan masyarakat pun melakukan proses penyelaman dan penyisiran sepanjang kali yang diperkirakan sepanjang 6 kilo meter tersebut.

Kendati lokasi kejadian yang cukup ekstrim dan masyarakat yang melakukan proses pencarian pun banyak yang mengalami kesulitan dan tidak sedikit yang mengalami cidera, tetapi proses pencarian tetap dilanjutkan.

Alhasil dari proses pencarian itu, sebagian besar masyarakat yang melakukan proses pencarian memang mencurigai satu lokasi bebatuan yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi kejadian. Hanya saja, sejumlah masyarakat yang mencoba melakukan penyelaman tak berhasil menggapai dasar yang pada bawa batu yang dicurigai tersebut lantaran arusnya cukup kuat dan mengancam keselamatan warga yang mencoba membantu melakukan pencarian.


Ternyata benar, kecurigaan sebagian besar masyarakat yang melakukan pencarian terhadap lokasi itu pun benar, sebab pada Rabu siang korban terdeteksi berada di lokasi itu, namun sayangnya belum berhasil dievakuasi. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post