Close
Close

Puncak Peringatan Hari Amal Bakti Kemenag Dilaksanakan di Buru




Namlea, SB
Hari Amal Bakti Kemenag RI diperingati di Kabupaten Buru, yang berpusat di Dusun Jikubesar, Namlea, Rabu (3/1).

Puncak peringatan ditandai dengan upacara bersama yang dipimpin Wabup Buru, Mustofa Besan SH kemudian dilanjutkan dengan penyerahan satyalencana karyasatya, bantuan kepada pengelola TPQ dan santunan terhadap anak kurang mampu.

Wabub Amustofa Besan SH saat membaca sambutan tertulis Kemenag RI mengatakan, kalau Kementerian Agama (Kemenag) hadir untuk mengatur, membimbing, melayani serta melindungi semua pemeluk agama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama menyertai denyut nadi kebangsaan kita. Kementrian Agama bertugas sebagai pengawal dasar negara Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai-nilai agama dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia,"tandas Besan mengutip isi pesan Kemenag.

Besan lalu mensortir SiIa Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, adaIah jantung kebangsaan, tempat bertemunya semangat beragama dan Cinta Tanah Air.

Untuk, Sila Kedua, Kemanusiaan Yang AdII dan Beradab, berintikan ajaran universal semua agama daIam menghargai jiwa, kehormatan dan kehidupan setiap manusia.

SiIa Ketiga, Persatuan Indonesia bermakna ikatan bangsa yang merajut keberagaman dan keberagamaan masyarakat Indonesia.

Sementara Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oIeh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Pemakilan, mewujud pada sistem demokrasi yang khas Indonesia.

Dan Sila Kelima. yaitu Keadilan Sosial Bagi 36mm“ Rakyat Indonesia diterjemahkan dalam kebijakan menggerakkan segenap sumber data demi perbaikan nasib dan peningkatan kasejal‘ltem‘am masyarakat secara merata.

Melihat amat pentingnya tugas itu, kata Kemenag dalam sambutan tertulismya, maka pada setiap diri aparatur Kementerian Agama melekat beberapa misi yang saling terkait.


Misi itu antara lain : Mengayomi bangsa dengan bimbingan kehidupan beragama yang berkualitas, melebarkan akses pendidikan agama dan keagamaan yang bermutu, memberikan pelayanan keagamaan sesuai kebutuhan, serta menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.

Katanya lagi, bahwa pada masa kekinian, tugas itu semakin berat tantangannya karena kita menghadapi zaman yang cepat berubah. Kita berada dalam lingkup masyarakat yang lebih luas yang meliputi warga global hingga generasi digital.

Tuntutan publik terhadap Kantor Kemenag juga semakin tinggi, terbuka, dan spontan. Sehingga diperlukan sikap yang tepat dan cerdas dalam merespons tuntutan masyarakat terhadap Kementerian Agama.

"Kita tidak boleh lagi bekerja dengan kaca mata kuda yang minim kepedulian terhadap sekitar. Dengar dari berbagai arah agar kita dapat mencapai target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik,"pesan kemenag sebagaimana diucapkan Besan.

Kemudian, marilah kita latih kepekaan agar Iebih memahami persoalan riil di masyarakat sehingga dapat menentukan prioritas kerja. Dalam bahasa agama, langkah ini dikenal dengan istilah 

“Dahulukan yang terpenting dari yang panting,”lagi ucapnya.

Menag mengajak semua jajarannya bekerja untuk melayani rakyat dengan menggunakan sarana dan anggaran yang merupakan hak rakyat. Oleh karena itu, fokus perhatian jangan hanya sekedar menyerap anggaran secara maksimal setiap tahun. Penyerapan anggaran harus diselaraskan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat,sehingga manfaatnya terasa optimal.

"Disisi lain, kita juga harus giat berinovasi agar Iembaga kita terasa kekinian, jangan sampai dianggap seperti mesin tua yang usang.Karenanya, saya berharap tahun ini semua layanan di pusat dan daerah sudah dilakukan secara digital dan terintegrasi daiam Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai implementasi e-Government,"pesan Menag.

Menag bersyukur, bahwa berbagai upaya perbaikan telah membuahkan hasil. Mengiringi usianya yang ke72, Kementerian Agama sukses menorehkan seiumlah prestasi:

Dibidang Tata Kelola, mendapat opini hasil Andit BPK dengan predikat Wajar Tanpa Pengecuahan (WPT) dan kenaikan indeks penilaian revormasi birokrasi.

Dibidang Pelayanan Haji, lndeks Kepuasan jamaah haji terus meningkat Indeks Kerukunan Beragama berada dalam angka positif, begitu pula pelayanan Nikah di KUA juga kenaikan pada standar mutu pendidikan agama dan keagamaan di tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi.
Selain itu Kementerian Agama dinilai sebagai penyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar, pelapor LHKPN terbanyak serta beberapa penghargaan lainnya dari Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Ini menunjukan bahwa Kemenag telah mampu bertransformasi melalui sistem yang baik. Namun, hal ini harus segera diimbagi dengan perubahan mental, cara berpikir, dan budaya kerja yang baik.


Lima Nilai Budaya Kerja tak boleh sekedar jadi slogan tapi harus terus terinternalisasi dalam setiap pelaksanaan tugas di masing-masing satuan kerja. Selain itu, prinsip bersih dan melayani harus senantiasa dijunjung tinggi. (SBS-11)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post